Kamis, 28 Agustus 2008

Sakramen Perjamuan Kudus

Sakramen Perjamuan Kudus

Sumber : Kathekismus Kecil Luther

Apakah Perjamuan Kudus itu?
Perjamuan Kudus adalah daging dan darah yang sebenarnya dari Tuhan kita Yesus Kristus melalui roti dan anggur yang diberikan bagi orang Kristen, sesuai dengan penetapan Yesus Kristus sendiri.

Di manakah tertulis pesan yang demikian?
Para Pekabar Injil Matius, Markus, Lukas dan Paulus menuliskan: "Pada malam Tuhan Yesus Kristus dihianati, diambilNya roti dan setelah Ia mengucapkan syukur lalu dipecah-pecahkanNya roti itu serta memberikan kepada murid-muridNya dan berkata: ‘Terimalah, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan karena engkau; perbuatlah demikian untuk mengingat Aku". Sesudah makan, diangkatNya piala minuman dan setelah Ia mengucapkan syukur, lalu diberikanNya kepada mereka sambil berkata: "Minumlah kamu sekalian dari piala ini, karena inilah darahKu, yaitu darah Perjanjian baru yang ditumpahkan karena engkau, untuk keampunan dosa. Perbuatlah demikian, setiap engkau meminumnya untuk mengingat Aku"?.

Apakah keuntungan memakan dan meminum itu?
Keuntungannya telah jelas dinyatakan dalam Firman ini: "Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa"?. Disebut bahwa di dalam sakramen itu keampunan dosa, kehidupan dan keselamatan diberikan kepada kita melalui FirmanNya. Karena di mana ada pengampunan dosa, di situ ada kehidupan dan keselamatan.

Bagaimanakah mungkin hanya dengan memakan daging dan meminum darah memberi keuntungan yang begitu besar?
Sesungguhnya bukan karena memakan dan meminum itu memberikan kemungkinan, tetapi Firman itu yang mengatakan demikian: "Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa"?. Firman inilah yang terutama dalam sakramen tersebut, di samping memakan roti dan meminum anggur. Dan barangsiapa yang mempercayai Firman tersebut memperoleh apa yang dinyatakan Firman itu, yaitu keampunan dosa.

Siapakah yang layak menerima Perjamuan Kudus itu?
Sesungguhnya berpuasa dan melatih diri adalah suatu kebiasaan yang baik. Tetapi yang sebenarnya layak dan dengan persiapan yang baik, adalah orang yang mempercayai Firman ini: “Yang diserahkan dan ditumpahkan KARENA ENGKAU untuk keampunan dosa”?. Tetapi barangsiapa yang tidak percaya atau bimbang akan Firman itu, dialah yang tidak bersedia dan layak. Sebab Firman itu berkata: “Karena engkau”?, membutuhkan kepercayaan yang sebulat-bulatnya.


[+/-] Selengkapnya...

Sakramen Baptisan Kudus

Sakramen Baptisan Kudus

Sumber : Kathekhismus Kecil Luther

Apakah Baptisan itu?

Baptisan itu bukanlah hanya air semata-mata, melainkan air yang dilaksanakan menurut perintah Allah dan dihubungkan dengan Firman Allah.

Di manakah pesan Allah itu tertulis?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 28:19, Kristus berkata: “Pergilah kamu ke seluruh dunia, ajarlah semua bangsa dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus ?.

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?
Baptisan ini memberikan keampunan dosa, kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janaji Allah yang dinyatakan.

Bagaimana bunyi janji Allah itu?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16, Kristus berkata: 'Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum' ?.

Bagaimana air itu memberikan kekuatan yang begitu besar?
Sesungguhnya bukan air itu yang mempunyai kekuatan melainkan Firman Tuhan yang ada di dalam air itu, serta iman kita yang percaya bahwa Firman Tuhan berada di dalam air itu. Karena tanpa Firman Tuhandi dalamnya, air itu hanya air biasa saja dan bukan Baptisan. Tetapi apabila dihubungkan dengan Firman Allah, air itu adalah Baptisan, yaitu air yang penuh berkat kehidupan dan menyucikan kelahiran kembali di dalam Roh Kudus seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada Titus dalam Pasal tiga, "Tetapi karena rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus Kristus Juruselamat kita, supaya kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita"?.

Bagaimanakah sikap dan tingkah laku seseorang yang telah menerima Baptisan?
Sikap dan tingkah laku seseorang yang telah dibaptiskan ialah: Hendaklah Adam yang buruk di dalam hidup kita itu dihanyutkan melalui penyesalan dan pertobatan setiap hari, dan mati bersama semua dosa dan nafsu jahat, sebaliknya setiap hari tumbuh dan bangkit menjadi manusia baru yang akan hidup di hadapan Allah di dalam kebenaran dan kesucian yang kekal.

Di manakah tertulis pesan yang demikian?
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, pada pasal enam, "Demikianlah kita telah terkubur bersama Kristus dalam upacara pembaptisan itu ke dalam kematian, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan dibangkitkan menempuh hidup baru"?.


[+/-] Selengkapnya...

Doa yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya

Doa yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya

Sumber : Kathekismus Kecil Luther

Kata Pembukaan

Bapa kami yang di Sorga.

Maksudnya adalah :
Dengan kata-kata ini Allah mengajak kita supaya kita mempercayaiNya bahwa Dialah Bapa kita yang sesungguhnya dan kita anak-anakNya yang sesungguhnya. Berdasarkan hubungan ini, kita dengan segala keberanian dan keyakinan meminta kepadaNya seperti seorang anak yang dikasihi, kepada bapa yang disayangi.

Permintaan Pertama

Dikuduskanlah namaMu.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya nama Allah itu sendiri kudus, tetapi kita meminta di dalam doa, supaya namaNya juga kudus dalam kehidupan kita.

Bagaimana hal ini terlaksana?
Demikian: Apabila Firman Tuhan diajarkan benar dan murni, dan kita sebagai anak Allah juga hidup dalam hidup yang suci sesuai dengan Firman itu. Ya Bapa yang di Sorga! Tolonglah kami melaksanakan ini.
Tetapi siapa yang mengajarkan serta berkelakuan yang berbeda dengan ajaran Firman Tuhan, adalah menodai nama Allah di tengah-tengah kita. Dalam hal seperti ini, lindungilah kami Ya Bapa yang di Sorga.

Permintaan Kedua

Datanglah KerajaanMu.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Kerajaan Allah dengan sendirinya datang, walaupun kita tidak memintanya. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya KerajaanNya datang juga kepada kita.

Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian: Apabila Bapa kita yang di Sorga memberikan RohNya yang kudus supaya dengan anugerahNya kita dapat percaya kepada FirmanNya yang kudus, dan berbuat sesuai dengan kehendakNya dalam hidup kita, masa kini dan masa mendatang selama-lamanya.

Permintaan Ketiga

Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya kehendak Allah yang baik dan penuh anugerah itu terjadi juga tanpa permintaan kita. Akan tetapi, kita minta di dalam doa supaya terlaksana juga kepada kita. Itulah yang kita mintakan.

Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian: Kalau Allah membinasakan dan mencegah segala rencana dan keinginan jahat yang tidak mengijinkan kita menguduskan namaNya dan menghalangi kedatangan KerajaanNya, seperti keinginan duniawi dan manusiawi. Sebaliknya, Allah menguatkan dan melindungi kita dengan kokoh di dalam FirmanNya dan iman hingga akhir hidup kita. Inilah anugerah dan kehendakNya yang baik.

Permintaan Keempat

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Maksudnya adalah :
Sesunguhnya Allah selalu memberi makanan sehari-hari kepada kita walaupun kita tidak minta, demikian juga kepada semua orang jahat. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya Dia membimbing kita untuk menyadarinya dan untuk menerimanya dengan ucapan syukur dan terimakasih. Itulah yang kita mintakan.

Apakah yang dimaksud engan makanan sehari-hari?
Antara lain: Makanan, minuman, pakaian, perumahan, ladang, ternak, uang, barang-barang, suami-istri yang rukun, anak-anak yang baik, pelayan-pelayan yang baik, pegawai-pegawai yang baik dan setia, pemerintah yang baik, damai sejahtera dan ketertiban, sahabat yang baik, tetangga yang setia dan segala sesuatu kebutuhan hidup.

Permintaan Kelima

Dan ampunilah akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.

Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa ini supaya Bapa yang di Sorga tidak memperhitungkan dosa maupun mempertimbangkannya, sehingga menolak permintaan kita. Karena kita tidak patut meminta sesuatu maupun mempunyai hak atas yang kita minta itu. Tetapi supaya Dia memberikannya semua kepada kita sebagai anugerah; walaupun kita setiap hari melakukan banyak dosa dan sesungguhnya kita tidak mempunyai hak akan yang kita minta, tetapi hanya hukuman saja yang patut bagi kita. Maka hendaklah kita juga mengampuni dengan hati yang sungguh dan selalu bersedia berbuat baik kepada mereka yang bersalah kepada kita.

Permintaan Keenam

Dan jangalah membawa kami ke dalam pencobaan.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Allah tidak mencobai seorang pun, tetapi kita minta di dalam doa supaya Allah melindungi dan memelihara kita, sehingga iblis, dunia, daging kita tidak akan menipu maupun menyesatkan kita ke dalam hal-hal yang sangat memalukan dan bercela. Dan sekiranya kita diserang oleh pencobaan-pencobaan tersebut, pada akhirnya kita masih dapat mengalahkan serta memperoleh kemenangan atasnya.

Permintaan Ketujuh

Tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa ini seperti semua yang telah kita minta terdahulu, supaya bapak yang di sorga melindungi kita dari setiap kejahatan apakah itu mengenai tubuh dan roh, godaan kekayaan dan kedudukan yang tinggi; dan apabila hidup kita tiba pada saat terakhir, diberikanNya berkat dan kasih karuniaNya yang membawa kita dari hidup yang penuh penderitaan kepada kehidupan di Sorga.

Doa Penutup

Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin

Maksudnya “Amin� adalah :
Amin, yaitu ya, sesungguhnya permintaanmu didengar. Supaya saya menjadi yakin bahwa permintaan saya dikabulkan dan didengar Bapa yang di Sorga, sebab Dia sendirilah yang menyuruh kita meminta dan Ia telah menjanjikan untuk mendengar doa kita.


[+/-] Selengkapnya...

Kesaksian Iman Orang Kristen

Kesaksian Iman Orang Kristen

Sumber : Kathehismus Kecil Luther

Pasal Pertama
Iman terhadap Allah Bapa

Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Makakuasa, yang menciptakan semesta langit dan bumi.

Maksudnya adalah :
Aku percaya bahwa ada Allah yang menciptkan aku dan segala yang ada. DiperlengkapiNya aku dengan tubuh dan jiwa, mata, telinga dan seluruh anggota tubuhku, pikiran dan segala perasaan, dan hingga kini dipeliharaNya semua. Juga diberikan kepadaku pakaian, makanan setiap hari, rumah dan kampung halaman, keluarga dan harta benda dan segala sesuatu yang kubutuhkan dalam hidup ini. Hidupku dipelihara agar jangan binasa dan dilindungi dari segala bahaya dan kejahatan. Segala kebaikan Allah tersebut diberikan kepadaku bukanlah karena kebaikan kelakuanku oleh karena untung nasib hidupku, melainkan hanya anugerah Tuhan dan kebaikanNya saja. Oleh itu menjadi kewajibanku berterimakasih, memuji, melayani serta mentaati FirmanNya. Demikianlah sesungguhnya.


Pasal Kedua
Keselamatan manusia

Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allha yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, alhir dari gadis perawan Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan akan turun dari Sorga untuk menghakimi orang hidup dan mati.

Maksudnya adalah :
Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Allah sesungguhnya, yang diperanak BapaNya dari kekekalan, dan juga Dia adalah manusia yang sesungguhnya, yang lahir dari gadis perawan Maria. Dia adalah Tuhanku, yang menebus dan menyelamatkan aku, manusia yang sesat dan terkutuk, ditebusNya dan membebaskan aku dari segala dosa, dari kematian dan dari kuasa iblis, bukanlah dengan emas atau perak, melainkan dengan darahNya yang kudus dan mahal, dan dengan penderitaan dan kematianNya yang tidak karena dosaNya supaya aku menjadi milikNya dan hidup menjadi warga KerajaanNya, serta melayaniNya di dalam keadilan yang kekal, tidak berdosa, penuh berkat, juga sama seperti Dia bangkit dari kematian, hidup dan memerintah untuk selama-lamanya. Demikianlah sesungguhnya.

Pasal Ketiga
Kekudusan orang Kristen

Aku percaya kepada Roh Kudus, satu Gereja Kristen yang kudus, persekutuan orang-orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
Maksudnya adalah :
Aku percaya, bahwa aku tidak dapat dengan pikiran atau kekuatanku sendiri mempercayai Yesus Kristus, Tuhanku atau datang kepadaNya; tetapi Roh Kudus telah memanggil aku melalui Injil, menerangi hatiku dengan pemberianNya, menguduskan dan memelihara aku di dalam kepercayaan yang benar. Juga seperti Dia, selalu memanggil, mengumpulkan, menerangi dan menguduskan seluruh Gereja Kristen di dunia dan memeliharanya di dalam kesatuan dalam Yesus Kristus di dalam satu-satunya iman yang benar itu. Di dalam gereja itu Dia setiap hari bermurah hati mengampuni dosaku dan dosa seluruh orang percaya. Dan pada hari yang terakhir Ia akan membangkitkan aku serta semua orang mati dan memberikan kepadaku serta kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus kegidupan yang kekal. Demikianlah sesungguhnya.

[+/-] Selengkapnya...

PANINDANGION HAPORSEAON

PANINDANGION HAPORSEAON
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
( H K B P ) TAHUN 1951


HATA PATUJOLO

Mansai ringkot do buku: "Panindangion Haporseaon", laho pahothon haporseaonta dohot mangalo parpoda haliluon. Adong do di huria najolo Panindangion - Haporseaon Oikumene mangalo angka poda haliluon. Adong do angka surat panindangion di tingki Reformasi mangalo poda ni Katholik - Rom. Songon i ma mandatdati ganup hali mullop poda haliluon na manggaori huria, sai tubu do angka surat Panindangion na imbaru. Alai di angka Panindangion na imbaru i, ndang dihalupahon Panindangion na parjolo i laho mangalo haliluon na imbaru i. Asa ingkon tongtong do mar-Panindangion na imbaru huria i laho mangalo angka poda haliluon na tubu. Songon angka Sipatota Huria di tingki Reformasi, ndada holan panindangion najolo dipangke nasida, ala asin do rumang ni i muse di tingki nasida. Asa ndang jadi nok mata ni huria marhanalomhon panindangion najolo. Ingkon sai pinarata manang pinatota do angka panindangion i di ganup tingki.

Di tano Jerman masa do angka poda haliluon na imbaru olat ni taon 1933. Di tingki tarsunggul do angka huria na disi, manghilala- na so sae be panindangion najolo mangalo haliluon i, jadi dipauli nasida do sada panindangion na imbaru, na margoar : "Die Barmer Thesen". (31 - 5 - 1934). Diondolhon nasida do Panggomgomon ni Kristus sandiri; dialo do panggomgomion ni jolma di parugamaon songon si Hitler dohot angka donganna.


Di tano Bolanda pe marusaha do nasida laho paturehon sada panindangion na imbaru. Ia panindangion na imbaru i tong do marojahan tu panindangion najolo, alai marsoara na imbaru di tingki na modern on. (Dr. H.M. Bolkestein alaman 203 baris 24 sian ginjang).

Marbingkas sian angka na manosak Hurianta, ingkon tubu ma di tingki on pamingkirion maradophon angka ugama dohot podapoda na humaliang hita. Ia nasailaon, holan dua do na tardok ugama na manghaliangi hita, i ma Hasipelebeguon dohot Hasilomon. Alai anggo nuaeng, nunga tung torop na ro sian duru dohot na martubuan di bagasan.
Tagoari ma jolo sadasada:
1. Katholiek Rom. Na mangulahi ro nuaeng laho paherbanghon habongna. Na maralo do podanta tu pangajarannasida.
2. Adventist. Na pajongjonghon Seminarium di Pematangsiantar dohot na pararathon podanasida marhite na pararathon angka bukunasida dohot marsaranan manang pigapiga borngin di sada luat.
3. Pinkster. Nunga hira di ganup luat ni hita on rarat podanasida; diondolhon nasida do taringot tu tondi dohot na marhata na leban. Lelengleleng nasida martangiang dohot marende Halleluyah. Ruar do sada surat kabar nasida sian Jakarta na margoar "Penyuluh".
4. Na tonditondion. Ragam do nuaeng na tonditondion di hita on, adong na manggoari dirina "Huria na badia", adong "Huria Panghophopon", adong na marsubanghon mudar songon na di Pagar Sinondi dohot Pematangsiantar, adong do na mangihuthon Sibindanamora, na di Sionomhudon dohot Laeparira. Na marojahan tu Bibel do didok podanasida, alai tung na sala situtu do pangalapathonna di hata i; tung tubutubu ni rohana do dibahen.
5. Sirajabatak. On pe tung rarat do di torop luat. Na marrumang partei manang golongan do nasida didok. Alai tung tangkas do tarida di anggaran dasarnasida angka ruhutruhut ni hasipebeleguon najolo siradotannasida.
6. Punguan ni par-Bibelkring. I ma parpunguan na ro sian Balata jala na mangararati tu Pematangsiantar. Songon burbur do i di huria, angka na manegai roha ni dongan. Diondolhon nasida do naung godang sala ni pangulaon ni Hurianta, na so domu tu Bibel i. Nunga taripar i dohot tu Tapanuli on.
7. Hakristenon Nationalisme. I ma na marbuung salpu i. Dipalipe nasida do poda ha-Kristenon i ma mangaithon tu tujuan ni roha haBangsoon.
8. Synkretisme. Angka na mandok : "Rap denggan do sude ugama i, holan na marsisurungi saotik do". Nunga tubu sada ugamo di Jakarta, na margoar : Ugama "ISLAM ISA". I ma pardomuan ni haSilomon, ha-Kristenon dohot ha-Jahudion. Sai ditongosi nasida do hatorangan ni podanasida i nang tu hita on. Songon on do panimbangionnasida taringot tu angka ugama : Ugamanasida i ma apala parginjang 24 karat mas mamolin, ninna. Kristen : 22 karat, ugamo tinggi – Jahudi : 20 karat = ugama menengah tinggi, Silom : 18 karat = ugama menengah. Sude ugama na asing : 16 karat = ugama rendah.
9. Angka podapoda na ro sian Theosophie, Komunisme, Kapitalisme. Tung godang do ro angka hata sian i na tau manggaori haporseaon.
10. Angkup ni i nunga jongjong punguan ni angka na mamulik sian hurianta, i ma songon Mission Batak, H.Ch.B.P.K.B. dohot H.K.I., jala binoto do sai na tubu dope muse tamba ni i manang piga nari jala tagamon do sia na adong do muse asing ni podana sian poda ni Hurianta.
11. Ha-Sipelebeguon dohot ha-Silomon na humaliang hita. Tung na manimbil do podanasida sian Bibel i; jala apala pajorbuthon, ala marrupa na asing i nasida ro mandapothon Hurianta. Tung bagas dope marurat pasipasi ni ha-Sipebeleguon i di roha ni torop ruas ni Hurianta, songon urat ni haubolon na manorusi tano hatubuanna.
12. Sada nari dope apala na ringkot : Ingkon tontu do panindangionta maradophon Adat dohot Kebudayaan ni bangsonta. Apala taringot tuson ma ingkon gumodang pingkiranta asa unang pansegai na dua i tu haporseaon. Sai diondolhon bangsonta do di tingki on : Ingkon hot Adat dohot Kebudayaanta. Na denggan do i alai nang pe denggan tadok ndang sude i mardomu tu haporseaonta, adong do parmaraan disi.
Tung parmaraan do di Hurianta angka ugamo dohot podapoda na marragam i.
Ala ni sude na pinajojor ondeng, dipangido tingki on do nuaeng tu hita : Ingkon adong do di Hurianta "PANINDANGION HAPORSEAON" na marisi poda na polin hombar tu na tahatindanghon sian mulana. I ma na gabe tanda dohot haojahan di hita.
Angkup ni i ringkot do adong di hurianta "Panindangion Haporseaon" i, na manghamham saluhut ojahan ni na tahaporseai, asa unang samak tu angka na asing. Ai i do antong aturanna di sada punguan Kristen na margoar "H U R I A". Ndang goaron "Huria" sada punguan Kristen, ia so adong Panindangionna. Jadi ringkot situtu do i bukuhononhon asa lam torang pangantusion ni sude ruas ni Hurianta dalan pahothon haporseaonna.
Jadi on ma pangarimpunan ni ringkotna i :
1. Ala haporseaon i do manghorhon panindangion on songon na nidok ni Apostel Paulus tu halak Korint (II Kor. 4, 13) : "Na porsea do ahu umbahen na huhatahon".
2. Ala ingkon manindangi do Huria maralohon portibi on, songon na nidok ni Apostel Petrus (I Petrus 3: 15): "Tongtong ma hamu hobas, mangalusi ganup na manungkun hamu taringot tu na hinirim ni rohamuna". I Timoth. 4, 6 : "Anggo i dipodahon ho tu angka dongan, gabe tutu ma ho parhalado ni Kristus, manghangoluhon hata haporseaon i dohot poda na uli na niihuthonmi".
3. Ala sipanorangi do i, na patandahon poda na sintong sian poda haliluon. 1 Joh. 4, 2 dohot 4.
4. Ala diigil hasadaon di bagasan ngolu parhuriaon do hasadaon di Panindangion - Haporseaon. Ep. 4, 5; Joh. 17, 21.
5. Ala arga situtu do i muse teanon ni na pinompar ni Huria i, laho mangihutihut haporseaon ni angka ompuna. 5 Musa 6, 7.

HUASONA
Ianggo tung apala na marhuaso, holan Buku Na badia i do, ala Debata do mangula manang pajadihon i. Alai buku Panindangion - Haporseaon i pe marhuaso do. Tutu jolma patomutomu i, alai na marondolan situtu do i tu hata ni Debata.
II Korint 1, 21. II Timoteus 3, 16 - 17, alai unang ma di bagasan paksa haunduhon i, jala unang ma pinamate panggora ni roha. Ingkon bebas do halak manangkasi buku Panindangion i. Molo adong dapotsa disi na so mardomu tu Hata na badia i, boi do pasahatonna haboratanna tu na manguluhon Huria i.

Songon na tarsurat di buku on ma Panindangion Haporseaon i, na pinahot ni Synode Godang di Sipoholon, di ari 28 - 30 Nopember 1951.

PANINDANGION HAPORSEAON Nl HKBP
PAMUNGKAAN :
1. Ia panindangion - Haporseaon ni HKBP on, i ma udut ni angka Panindangion - Haporseaon (Confessie) naung adong hian, i ma angka Panindangion - Haporseaon (Confessie) sitolutolu na hinatindanghon ni angka Ama ni Huria najolo na ginoaran :
1. Panindangion Apostolicum
2. Panindangion Nicenum
3. Panindangion Atanasianum
2. Ia Panindangion - Haporseaon on, i ma pangarimpunan ni na itahaporseai dohot na itahirimi di hangoluan on dohot tu hangoluan sogot.
3. Ia Panindangion - Haporseaon on, i ma ojahan di H.K.B.P. sijamitahononhon dohot sipodahononhon dohot sihangoluhononhon. Math. 16, 16
4. Ia Panindangion - Haporseon on, i ma ojahan di H.K.B.P., laho manulak, mangalo nasa poda na lipe dohot poda haliluon na so hombar tu hata ni Debata.

Bindu 1
TARINGOT TU DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sada do Debata na so marmula na so marujung, Pargogo na so hatudosan, Na so olo kuba, Haposan, Parbinoto na sun, Na so hadodoan, Paruhum na tigor, Parasi roha godang, Pardengganbasa. Ibana do manggohi langit dohot tano, Parroha na sintong, Na sun badia, Parholong roha.
5 Musa 6, 4; 11 Musa 3, 14a; Gen. 17: 1; Psalm 105, 8; I Korint 1, 9; 11 Tess. 3,3; Luk. 1, 37; Rom 11, 33; 5 Musa 10, 17; Rom 2, 11;1 Kor. 1, 30; Psalm 103, 8; Psalm 24, 1; Jes. 3, 16;1 Timoth. 6, 15 -16.

Marhitehite poda on : tatulak jala taalo do hasomalan na mandok : "Ompung" tu Debata dohot panghilalaan na mangarajumi holan Pardenggan basa do Debata dohot roha na manghaposi boi ro pasupasu sian "sumangot ni Ompu" songon na hinasomalhon ni halak Sipelebegu. Suang songon i na manjujur ari, na parundinghon langka dohot na manjaha surat ni tangan.
Laos marhite poda on tatulak do poda na mangarajumi lumobi Huaso ni Debata sian Ha-BadiaonNa dohot Holong ni rohaNa.

Bindu 2
HASITOLUSADAON NI DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sada do Debatanta jala huhut sitolusada do, i ma: Debata Ama, Debata Anak, Debata Tondi Parbadia.
(ida: Joh. 5, 19; Joh. 14, 11; Joh. 1, 1; Joh. 15, 26;11 Kor. 13, 13; Mat. 28: 19).

Na ditubuhon Ama i do AnakNa sian hadirionNa sandiri sian mula ni mulana ro di saleleng ni lelengna, mandok: Suang songon Ama i na so marmula na so marujung, suang songon i do Anak i. Suang songon i muse do na so marmula jala na so marujung do Tondi Parbadia i, i ma na borhat sian Debata dohot Anak i.
Joh. 15 :26

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do pangantusion na mandok: Holan sada do Debata (Maha Esa) di bagasan pangantusion na mangarajumi : Na tumoru do Anak i dohot Tondi i sian Ama i.

Taalo do huhut poda na mandok : Ia Hadirion ni Sitolusada, i ma: Debata Ama, AnakNa Tuhan Jesus Kristus dohot INA Tondi Parbadia.

Bindu 3
ANGKA ULAON HAPUNJUNGAN NI DEBATA SITOLUSADA I

A. Debata Ama do na manompa, marmudumuduhon dohot manggomgomi saluhut na tarida dohot na so tarida.
Marhitehite poda on tatulak jala taalo do poda Patalismus (Takdir, sibaran dohot bagian).
B. Debata Anak, na gabe jolma, na tinubuhon ni si Maria, na so habubuhan, na gabegabean sian Tondi Parbadia, na ginoar Tuhan Jesus. Asa gabe dua pangalaho jumpang di Ibana, i ma: Ha-Debataon dohot ha-Jolmaon di bagasan sada diri, na so boi sirangon. Debata situtu do Kristus, alai huhut jolma situtu. Na tumaon na porsuk do Ibana di panguhuman ni si Latus na mate tarpajal di hau pinarsilang, laho paluahon hita sian dosa dohot sian hamatean dohot sian gomgoman ni sibolis i. Na gabe hagogok ni pelean do Ibana bahen pardengganan tu Debata siala sude dosa ni hajolmaon. Na tuat do Ibana tu banuatoru, dung ditanom, na mulak mangolu di ari patoluhon, na manaek tu surgo, laho hundul tu siamun ni Debata Jahowa, Amanta i na marhasangapon salelenglelengna. Di banua ginjang do Ibana mangondihon hita, manggomgomi saluhut, paima mulak sogot tu tano on manguhumi halak na mangolu dohot na mate.
Mat. 28, 18; Ep. 1: 20 - 22; Ep. 1, 7; Joh. 3, 16; Heb. 9: 14; Pilippi 2, 9 - 1 1.
Marhitehite poda on, tatulak jala taalo do : Angka poda ni Katholik rom, 1). Na mandok: "Na boi do si Maria, ina ni Tuhan Jesus manang na ginoarannasida na badia, manangianghon hita tu Debata". 2). Poda ni Katholik Rom na mamodahon : "Boi do Pastoor mamelehon Kristus di pelean Misa". 3) Poda haliluon ni Katholik Rom na mandok : Paus na di huta Rom do wakil ni Kristus na di tano on. Math. 23, 8 - 10. 4). Marhite poda on nialo jala tinulak do pingkiran ni jolma na padoshon Tuhan Jesus dohot Nabi-nabi na adong di portibi on.
C. Debata Tondi Parbadia do na manjou mangajari huria i jala patongtonghon di bagasan haporseaon dohot habadiaon di bagasan Barita Nauli bahen hasangapon ni Debata.

Rom 8, 14 - 17; I Korint 3, 16; (patudos lapatan ni Haporseaon patoluhon).

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok "Boi do songgop Tondi Parbadia tu jolma marhitehite panghobasionnasida sandiri so pola marhitehite sian Barita Nauli". Laos songon i taalo jala tatulak do poda na mandok : "Holan marhitehite na siarsiaran dohot na marhata sileban o songgop Tondi Parbadia".

Laos songon i tatulak jala taalo poda na mandok : Na so pola ringkot marubat, sae do molo holan martangiang tu Tondi Parbadia. Jala na mambahen Panurirangion gapgap mangasahon Tondi Parbadia. Laos songon i parsaoran na masaltuhu, na matorbanghu, ala naung digohi Tondi Parbadia, ninna. Sudena na taalo jala na tatulak on, i ma angka :
Poda na :
Mangasahon Goar ni Tondi Parbadia di na so ture dalanna.

Bindu 4
HATA NI DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia hata na tarsurat di Bibel i, i ma di Padan Narobi dohot Padan Na imbaru TUNG HATA NI DEBATA DO I. "Ai ndang dung ian tahi ni jolma haroroan ni panurirangon, alai tinogihon ni Tondi Parbadia do umbahen na marsoara angka jolma disuru Debata".
2 Pet. 1,21
Ai nasa surat i, sinihathon ni Debata do, jala hasea mamodai, maminsang, pauliulihon, manogunogu di bagasan hatigoran, asa rimpas hata ni Debata, hobas tu nasa ulaon na denggan.
(II Tim. 3, 1 6 - 1 7)
Marhitehite on taondolhon do: Naung singkop do Surat Na Badia i papatarhon hadirion ni Debata dohot lomo ni rohaNa jala nunga singkop dipodahon di Surat Na Badia i sihaporseaan ni jolma parhitean tu hangoluan na saleleng ni lelengna.
(Pangk. 22, 1 8 -1 9)
Holan Surat Na Badia i do parmulaan dohot hapatean ni sude pamingkirion, parbinotoan dohot pangulaon di bagasan huria i dohot di diri na porsea i.
Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Nasa hapistaran dohot habisuhon ni jolma na manimbil sian Hata ni Debata.
(Poda Salomo 3, 5; Psalm 111, 10)


Bindu 5
MULA NI DOSA

Sibolis do mula ni dosa, jala diparsinta rohana do, asa sude jolma gabe pardosa na marbalik sian Debata.
(Joh. 8, 44; 1 Musa 3, 1 - 7; Pangk. 20, 10)
Asa nang pe denggan jolma na parjolo i (Adam dohot Hawa) na boi mangulahon na hombar tu lomo ni roha ni Debata, na dilaosi do patik na nilehon ni Debata tu nasida hinorhon ni pangelaela ni sibolis i gabe marbalik sian Debata. Pangalaosion do dosa i.
(Joh. 3, 4; Jak. 1, 15) 19

Bindu 6
DOSA NA TINEAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Dung madabu si Adam dohot si Hawa tu bagasan dosa, taripar do dosa i tu sude pinomparna. Laos ala ni i ma umbahen tubu di bagasan dosa nasa jolma manisia, jala diparhatoban dosa do sude jolma laho mangalaosi patik ni Debata. Dihorhon dosa i do uhum dohot hamatean salelenglelengna.
Psalm 51, 7; 58, 4; I Musa 8, 21; Rom 5, 12; Rom 3, 12; 3, 23;
Titus 3, 5; Joh. 3, 5; Joh. 6, 63.
Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do pingkiran na mandok : Ndang mardosa dope posoposo na tubu tu hasiangan on. Songon i muse pingkiran na lipe sian hata ni Debata na mandok : Holan na nionjar ni hapogoson, hahurangan manang pardangolan do umbahen mangulahon dosa jolma jala na so pola mangarajumi dosa.
Laos songon i poda na mandok : Na songon harotas na ias na so marsurat dope roha ni jolma di hatutubuna.

Bindu 7
HALUAON SIAN DOSA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

"Na so dapot haluaon sian dosa marhitehite ulaon na denggan, manang marhite sian gogo sandiri. Holan sian asi ni roha ni Debata do marhitehite panobusion ni Jesus Kristus. Ia dalan manjalo i, i ma marhite sian haporseaon na niula ni Tondi Parbadia, asa diauhon hasesaan ni dosa na pinarade ni Jesus Kristus marhite hamamateNa i. Haporseaon sisongon on do dirajumi Debata na gabe hapintoran di joloNa.
Joh.3, 16;IIKor.8,9;Ul.Ap.4, 12

Bindu 8
H U R I A

A. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Ia Huria, i ma parpunguan ni angka na porsea di Jesus Kristus, na jinou, na pinapungupungu, na pinorbadiaan jala na pinatongtong ni Debata marhitehite Tondi Parbadia.
I Korint 1, 2; 1 Petr. 2, 9; Ep. 1, 22; I Kor. 3.
Marhitehite poda on taalo jala tinulak do :

1. Huria (sada punguan) na pinajongjong ni jolma sian lomona sandiri; i ma na papulik dirina sian Hurianta, so ala ni naung masa di Hurianta poda na maralo tu Hata ni Debata.
2. Pingkiran na mandok : Holan huaso ni angka partogi, angka rapotrapot dohot hak ni ruas na manggomgomi huria; ai holan Kristus do na marhuaso di huria jala holan aturan na hombar tu hataNa do situruton. Ndang Demokrasi na mangarajai huria, alai "Kristokrasi" do.
3. Pingkiran na mandok : Asa "Huria Negara" Hurianta on. Ai asing do kewajiban ni Negara sian tohonan ni Huria.
4. Pingkiran na mandok : Punguan na marondolan dohot na tarihot tu paradaton do Huria i dohot pingkiran na lipe na manghirim ngolu ni Huria ala ni Organisasi sambing.

B. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Na badia do huria i. Ia umbahen digoar Huria i na badia, ndada ala ni habadiaon ni angka ruasna sandiri, alai ala habadiaon ni Kristus, Ulu i do. Asa na gabe na badia do Huria i ala ni na pinarbadiaan ni Kristus, jala na dirajumi Debata do nasida angka na badia. Ala habadiaon ni Huria i do umbahen margoar i Bangso na badia, Joro ni Tondi Parbadia, dohot Bagas ni Debata.
I Petrus2,9;Ep.2,22;Pangk. 1,6;Ep.3,21;IKor.3, 16.
Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok :
Marhitehite ulaonna sandiri dapotsa habadiaon, songon i pandelean dohot parsirangon ala adong dope diida sian ruas ni Huria i na mangulahon dosa.

C. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Hatopan do Huria i. Ia Huria Hatopan, i ma punguan ni sude angka na badia, angka naung partohap di Tuhanta Jesus Kristus dohot di silehonlehonna, i ma : Baritanauli, Tondi Parbadia, Haporseaon, Haholongon dohot Panghirimon. I ma na sian ganup luat manang bango, marga, houm, dohot parhataan nang pe marasingasing ceremonie dohot ruhutruhutna pe. Pangk. 7, 9.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pangantusion na mangarajumi Huria i songon ugamo parbangsoon dohot na mamingkir na so adong pardomuan ni Huria na sada on tu Huria na sada an.

D. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Adong sada Huria, Marojahan do i tu Ep. 4,4; I Kor. 12, 20. "Ai sada do Daging i, i ma Huria i. Alai nang pe torop angka ruas i, sada do daging i". Ia hasadaon ni Huria na nidokna disi asing do i sian hasadaon portibi on na somal na nidok ni halak, ai hasadaon partondion do i. Joh. 17, 20 - 21.

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do : Nasa parsirangan na so marojahan tu poda haporseaon; alai holan na marojahan tu ruhutruhut parduru sambing.

TANDA NI HURIA NA SINTONG

E. Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Ia partinandaan ni huria na sintong, i ma :
a. Molo polin dipodahon Barita Nauli.
b. Molo sintong diulahon Sakrament na dua i songon na niaturhon ni Tuhan Jesus.
c. Ia dipamasa ruhut paminsangon manggotapi angka dosa.

Bindu 9
PARHALADO NI HURIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Sude do halak Kristen tarjou gabe sitindangi ni Kristus jala laho mangaradoti angka ulaon di tongatonga ni huria i, dijou Debata do marhitehite huria i, angka parhalado hombar tu ulaon tohonan ni Kristus na tolu i. Panurirang, Malim, Raja, i ma siradotan di bagasan Huria. I Kor. 12, 28.

Tohonan parhaladoon, i ma :

1. Manjamitahon Baritanauli tu ruas ni Huria i dohot na so ruas dope.
2. Mangaradoti Ulaon Sacrament na dua i, i ma Pandidion na badia dohot Parpadanan na badia.
3. Marmahani tondi ni ruas ni Huria (Seelsorge).
4. Mangaradoti poda na polin, marhitehite paminsangon partondion huhut mangalo parpoda haliluon.
5. Padalanhon ulaon asi ni roha (Diakonie).
Tu angka ulaon i ma dipabangkit di bagasan Huria i, Apostel, Panurirang, Evangelist, Parmahan dohot Pangajari.
Ep. 4, 11 dohot Diacon (Ul. 6).

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pingkiran ni halak na manulak dohot mansoadahon tohonan ni partohonan ala ni angka timbangtimbangan ni rohana, so ala ni na diulahon na maralo tu tohonanna.

Marhitehite on taalo jala tatulak do : Manang ise na jongjong di punguan ni Huria i, na marjamita, na mangajari dohot na mangaradoti ulaon Sacrament molo so jolo diampehon Huria tu ibana tohonan parhaladoon di Huria.

Bindu 10
ULAON NA BADIA (SACRAMENT)

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Holan dua do Sacrament na pinatikhon ni Tuhan Jesus siradotanta, i ma Pandidion na badia dohot Parpadanan na badia. I ma na niaturhon ni Tuhan Jesus tu HuriaNa laho pasahathon marhite tanda na tarida asi ni rohaNa na so tarida i, i ma hasesaan ni dosa, haluaon, hangoluan dohot hasonangan, na niauhon marhite haporseaon.
Mat. 28, 19; Mark. 16, 15-16; Mat. 26; Mark. 14; Luk. 22; II Kor. 11
Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do : poda ni Katholik Rom na mandok 7 Sacrament.

A. PANDIDION NA BADIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia Pandidion Na badia i, parhitean ni si ni roha ni Debata do i tu jolma, ai marhitehite Pandidion i sahat do tu na porsea i hasesaan ni dosa, hatutubu paduahalihon, haluaon sian hamatean dohot sian sibolis jala dapotan hasonangan na salelenglelengna.

Marhite poa on tahatindanghon do: Sididion do nang posoposo; ala marhitehite sian i do pinasahat nasida tu punguan ni angka na hinophop ni Kristus, mardomu huhut tu panjangkon ni Tuhan Jesus di angka dakdanak.

Mark. 10, 14; Luk. 18, 16

Ndang pola sai ingkon usophononhon tu aek molo mandidihon.
Ul.Ap.2,41; 10,48; 16,33;Rom6,4;IKor. 10, 1-4,Titus3, 5;
Heb. 11, 29; I Petrus 3, 21.

B. PARPADANAN NA BADIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia Parpadanan Na badia, i ma : Mangan roti parhitean ni Daging ni Tuhanta Jesus Kristus dohot minum anggur parhitean ni mudar ni Tuhanta Jesus Kristus, asa sahat tu hita hasesaan ni dosa, hangoluan dohot hasonangan.

I Kor. 11, 17-34; Mat. 26; Mark. 14; Luk. 22.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok : Holan roti i do lehonon tu ruas ni Huria, ndang dohot anggur. Ai songon on do hata ni Tuhan Jesus di na umpajokhon Parpadanan Nabadia i Ibana : "Sude hamu manginum sian i". Laos i do diihuthon Huria na parjolo i. I Kor. 11, 24 - 25. Ndang marojahan di Hata ni Debata ulaon Missa ( i ma na mandok : Ganup hali dipelehon Tuhanta i di bagasan Missa i ). Dibahen i tung tatulak do i.

Bindu 1 1
ATURAN NI HURIA

Tahatindanghon do :

Ingkon adong do aturan ni Huria na marojahan tu Hata ni Debata. Ai sada ulaula do i parentahon dohot pasonanghon Huria. (I Kor. 14, 33). Laos songon i pestahononhon do angka Pesta Parhuriaon, i ma Pesta Hatutubu, Hamamate, Haheheon, Hananaek ni Tuhan Jesus dohot Pesta Haroro ni Tondi Parbadia. Alai ingkon tangkas ingoton : Ndada marhite sian haburjuon mangaradoti saluhutna i umbahen na taruli hita di bagasan dosa.

Bindu 12
TARINGOT TU PANGGOMGOMI

Tahatindanghon do :
Na ro sian Debata do Panggomgomi na marsahala; i ma panggomgomi na mangalo hajahaton, na mangulahon hatigoran na manumpak asa marsonangsonang jala so hariboriboan angka na porsea, hombar tu na tarsurat di Rom 13 dohot I Tim. 2,2. Alai siingoton do huhut na tarsurat di Ul. 5, 29: "Ingkon oloan do iba di Debata asa di jolma".
Marhitehite poda on tahatindanghon do : Sitangianghonon ni Huria do Panggomgomion asa mardalan di hatigoran. Alai patubegehon ni Huria do saorana tu Panggomgomi. Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pingkiran na mandok asa "Negara - Keagamaan do Negara"; ai: Negara tinggal negara jala Huria tinggal Huria. Mat. 22, 21b.

Molo ringkot di Paruhuman, ala ni na mangalului hasintongan ni uhum, boi do halak Kristen maruari. Songon i do nang na manjalo tohonan dohot pangkat.

Bindu 13
ARI MINGGU

Tahaporseai do ari Minggu :

"Ari ni Tuhan i" (ari parmulaan ni panompaon ni Debata), ari Haheheon ni Tuhan Jesus dohot ari Hasasaor ni Tondi Parbadia, na pinestahon ni halak Kristen sian mula ni Huria i. Ndang mulak be hita tu Sabbat ni Jahudi : ai halak Kristen do hita.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda ni par-Sabbatis na mandok ari Sabtu do Sabbath Siparbadiaan.

Bindu 14
TARINGOT TU SIPANGANON

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Denggan do sude nasa na tinompa ni Debata jala ndang sisubanghononhon nasa na jinalo mardongan roha mauliate, ai na gabe badia do i binahen ni Hata ni Debata dohot tangiang.

Ndang gabe badia jolma hinorhon ni na mangaradoti angka subangsubang taringot tu sipanganon. Ai haporseaon do manjalo habadiaon sian Debata. Ndang gabe badia jolma hinorhon ni na mangaradoti taringot tu sipanganon. I do alana umbahen dialo Apostel Paulus angka patik-patik ni Jahudi taringot tu sipanganon. Ndang jadi parpudi Barita Nauli bahenon ni angka subangsubang, bahenon ni angka Hadis manang Tradisi. Mat. 15; Rom 144; Kol. 2; Ul. 15; I Tim. 4, 4 - 5.

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do poda ni parpoda na mamodahon songon i.

Bindu 15
HAPORSEAON DOHOT ULAON NA DENGGAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Ingkon parbue ni haporseaon do ulaon na denggan i. Na lilu do halak molo dihirim dapotan hatigoran, hangoluan, apulapul dohot hasonangan ibana moo diula ulaon na denggan. Holan Tuhan Jesus do na boi manesa dosa dohot padomuhon jolma tu Debata.

Siradotan do : Patik na 10 i. Alai marhite haporseaon do mangolu jolma, ndada sian na mangulahon na denggan sambing. Tondi Parbadia do mangonjar jolma mangulahon ulaon na denggan. (Ia so Tondi i na mangonjar, gabe dosa do ulaon na denggan i). Joh. 5, 15 - 16; Ep. 2, 8; Rom 5, 1.

Bindu 16
PARNINGOTAN DI NA MONDING

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ampe do tu jolma : Mate sahali, dung i uhum i. Heb. 9, 27. Na maradian nama ibana sian ulaonna. Pangk. 14, 13. Jala Jesus Kristus do Tuhan ni na mangolu dohot na mate. Asa ia tabahen pe parningotan di angka na monding, na marningot ajalta sandiri do hita disi dohot pahothon panghirimonta di hadodomu ni angka na porsea tu Debata dohot pahothon rohanta do i di ngolu parungkilon on. Pangk. 7, 9 - 17.

Marhite poda on taalo jala tatulak do : Poda Hasipelebeguon na mandok : Adong do pardomuan ni tondi ni naung mate dohot jolma na mangolu. Songon i poda na mandok : Laos tinggal di tanoman i do tondi m na mate i. Laos songon i taalo jala tatulak do poda ni Rom Katholik na mamodahon : Api pangurason (Api parpitapita) na ingkon boluson mangurasi tondi ni naung mate asa tu hangoluan, jala na boi patupaon Misa di na mate, dohot na manangianghon naung mate i asa humatop malua sian api pangurason. Laos songon i na martangiang tu tondi ni na badia naung mate dohot na manghirim taripar hagogoon dohot habadiaon ni angka naung mate - tanomanna - ulaonna - barangbarangna - holiholina (parmanomanoan), reliqui.

Bindu 17
TARINGOT TU SURUSURUAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia angka surusuruan : Na tinompa ni Debata do i, i ma pangoloi di Ibana, jala tondi parhobas, angka na sinuru, mangurupi angka sitean haluaon i.

Heb. 1, 14

Bindu 18
ARI UHUM SOGOT

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Na ro do Tuhan Jesus Kristus di ari parpudi laho manungguli angka na mate, Joh. 5, 28. I Tess. 4, 16; Mat. 24, 3; Luk. 21, 28; Pangk. 20: 11 -15. Manguhumi nasa jolma, Mat. 25. I Kor. 15, 52; II Kor. 5, 10. Disi ma jouonna angka na porsea laho manean hangoluan salelenglelengna. Mat. 25, 34. Alai angka na so porsea laho ma nasida tu na bernit salelenglelengna. Mat. 25. Hot ma tohap ni na porsea i di lambung ni Debata ro di salelenglelengna.

Marhite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok :
a. Na boi do etongetongon ni jolma haroro ni Kristus paduahalihon
b. Poda na mandok : Na adong dope parasian dung mate jolma i.
Sandok taondolhon : Na so panagaman do haroroNa. Ida: I Tess. 5, 2; Mat. 24, 42; 44, 50, Luk. 12, 35 36. Asa tongtong hobas hita songon na pinasingothonna i. Luk. 12, 35 - 36.

PANINDANGION HAPORSEAON
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN ( H K B P ) TAHUN 1996

Pinaruar ni Kantor Pusat HKBP
Percetakan HKBP Jl. Jend. A. Yani 63 P. Siantar

PANINDANGION HAPORSEAON NI HKBP

a) Huasona

1. Ia huaso Panindangion Haporseaon, i ma na marojahan di huaso ni Buku na Badia i, ai Debata do haroroan ni huaso ni Buku na Badia i.

2. Debata do na mamangke jolma gabe ulaulaNa manurathon Buku na Badia i (II Tim. 3: 16a), laos Debata do na mamangke angka naposoNa, parhobas di Huria i, patomutomu Panindangion Haporseaon ni huria i, hombar tu Hasintongan na di Buku na Badia (II Kor. 1: 21, 22). Nang pe marhuaso Panindangion Haporseaon i, tunduk do i tu huaso ni Buku na Badia i ala Buku i do haroroan ni poda na sintong. sihatindanghonon. Ia Buku na Badia i ndada hata ni jolma alai Hata ni Debata situtu do (II Tim. 3: 16 - 17).

3. Di bagasan hasintongan na sian Debata na pinapatarNa di Buku na Badia i, marhuaso do Panindangion Haporseaon papatarhon Hadirion dohot Sangkap ni Debata Sitolusada, papatarhon Haluaon na pinatupa ni Jesus Kristus, papatarhon hajongjongan ni huria i di portibi on dohot papatarhon angka arta partondion na ringkot botoon ni angka na porsea i (I Tes.2 :13).

4. Na marhuaso do Panindangion Haporseaon manubuhon dohot pahothon haporseaon ni huria i; laos margogo do i mangalo dohot manulak nasa poda na lipe na tubu sian roharoha ni jolma.

5. Ingkon unduk situtu do roha ni sandok ruas ni huria i di nasa na pinodahon ni Panindangion Haporseaon; diguruhon ma i di bagasan serep dohot holong ni roha, ai na ro sian Huaso na tumimbo do poda i saluhutna. Dihangoluhon ma i songon hataridaan ni ngolu na di bagasan hagogoon ni Debata na manubuhon haporseaon, panghirimon dohot holong in roha.

b) Hajajadi ni Panindangion Haporseaon dohot Pamahena

1. Sisada ihot do Panindangion Haporseaon ni HKBP dohot Panindangion Haporseaon ni angka huria na parjolo i na pinatomutomuna di bagasan tolu tingki na marasingasing, i ma :
1. Konfessi Apostolicum
2. Konfessi Niceanum
3. Konfessi Athanasianum
Nang pe ndang dos pandohanna, dos do ianggo isi ni Panindangionna dohot tujuanna.
2. Ia Panindangion Haporseaon on, i ma pangarimpunan ni barita dohot poda pangajaran ni Buku na Badia i, na gabe isi ni haporseaon sihangoluhononta dohot ojahan panghirimonta di ngolu on dohot di ari sogot.
3. Ia Panindangion Haporseaon on, i ma na gabe sulusulu, panogunogu dohot ojahan ni nasa pangulaon, pangajaran dohot jamita di HKBP, ai holan poda na sintong do na boi manirai dohot manondangi parngoluonta di portibion.
4. Ia Panindangion Haporseaon on, i ma ondolan ni HKBP laho pahothon Aturanna, huhut marpanindangion rap dohot angka huria na di portibion.
5. Ia Panindangion Haporseaon on, i ma ojahan ni HKBP mangalo dohot manulak nasa poda na maralo tu Hata ni Debata.
6. Laos Panindangion Haporseaon on do patuduhon hadirion ni HKBP di bagasan nasa parsaoran oikumenis, panindangion dohot hajongjonganna di portibi on.

Huria na manindangi do Huria Kristen Batak Protestan. Na hinatindanghonna, i ma haporseaonna na marojahan di Buku na badia i, na gabe sihangoluhonon ni angka ruasna, sibaritahonon tu portibi on, dohot na gabe sitiopan maralohon angka pangajarion na so tingkos na tubu di bagasanna, dohot angka poda na lipe na adong di humaliang.

Ala marojahan di Buku na badia i do panindangion ni huria i, tangkas ma tarida pardomuanna dohot nasa huria na adong di nasa tingki, angka na tong manindangi marojahan di Buku na sasada i. Asa, nang pe marasingasing rumang ni paraloan partondion na adong di sada partingkian, jala ala ni i marasingasing rumang ni sada Panindangion, jala marasingasing nang hata na pinahena, hot do isi ni haporseaon na hinatindanghonna. Tangkas do tarida hasadaon ni angka huria i, na margoar Pamatang ni Kristus, na manghamham nasa tingki, marungkil alai marsinondang manghatindanghon Hasintongan na sian Debata.

Dibahen HKBP pe Panindangionna (Konfessi), ndang na manirang dirina huria i sian hasadaon ni angka huria, ai ndang na mambahen Panindangion na imbaru huria i. Na naeng mangkuling do muse huria i tu partingkion nuaeng di bagasan hata dohot rumang na tumangkas boi antusan ni dongan jolma. Ai na mangolu do hita jolma nuaeng di bagasan partingkian na gok nilai-nilai na hatop mubauba.

Hot do dijalo jala dihangoluhon HKBP angka Konfessi naung adong hian di angka huria na parjolo i, i ma :
- Konfessi Apostolicum
- Konfessi Niceanum
- Konfessi Athanasianum

Ia Konfessi Apostolicum ( Panindangion ni angka apostel), i ma na tagoari "Hata Haporsenon" na sai tahatindanghon di ganup parmingguon ari Minggu. Tutu, ndang pola digoari disi angka mara partondion, i ma angka poda na lipe na nialo ni huria i di tingki i. Bulus do dihatindanghon haporseaon na tolu ponggol i Sandok isi ni Buku na Badia i taringot tu Debata Ama, Debata Anak, dohot Debata Tondi Parbadia, dohot taringot tu haluaon ni jolma manisia, dohot nasa na ringkot hatindanghonon di bagasan rumang na jempek jala tangkas.

Na tubu do Konfessi Nicearum laho mangalo poda haliluon taringot to Hadebataon ni Jesus Kristus. i ma haliluon na pinodahon ni deba partogi di bagasan huria i sandiri. Tangkas situtu do Konfessi i manghatindanghon hadebataon ni Jesus Kristus di bagasan angka hata on : "Jesus Kristus, Anak Sasada ni Debata, na tinubuhon ni Ama i di mula ni mulana. Debata na ro sian Debata. Hatiuron na ro sian Hatiuron. Debata na sintong na ro sian Debata na sintong, na tinubuhon ndada na tinompa, sisada Hadirion dohot Ama i na manompa saluhut. Ibana ro sian surgo ala ni hita jolma laho patupahon haluaonta". Ndang na meret haporseaonta sian i jala laos i do na tahatindanghon di nasa jamita dohot pangajarion.

Di na ro muse poda haliluon uju i, na mandok, ia Jesus i, ala Hata i (Logos) do Ibana, holan "pengantara" ni Debata do Ibana dohot jolma. Ndang gok Hadebataonna, jala ndang gok hajolmaonna. Hira na satonga debata do Ibana, satonga jolma. Ala ni i tubu ma Konfessi Athanasianum na tangkas mangalo poda i, huhut mangondolhon dohot manghatindanghon, na Debata situtu do Jesus i, jala Jolma situtu. Sisada hadirion do Ibana dohot Debata Ama, ndada tumoru jala na borhat do Tondi Parbadia i sian Ama i nang sian Anak i. Ndang tumoru Tondi Parbadia sian Jesus, jala ndang tumoru na dua Hadirion i sian Debata Ama. Hasitolusadaon ni Debata, i do na niondolhon ni Konfessi Athanasianum. Jala i do na hinangoluhon huhut hinatindanghon ni HKBP.

Tutu do, holan pangantusion taringot tu Jesus Kristus do manontuhon rumang dohot isi ni pangantoion ni huria i maradophon nasa poda na adong dohot angka 'nilai-nilai" ngolu na sai mubauba ala panghorhon na binoanhon ni partingkian. Nasa na hinatindanghon ni Konfessi HKBP, suang songon Konfessi ni huria na parjolo i, na marojahan do i di pangantusion di Jesus Kristus, Anak ni Debata di bagasan Hasitolusadaon, Sipalua hita jolma.

Ala sisada ihot do Panindangion ni HKBP dohot Konfessi na tolu i, i ma Panindangion ni angka huria na parjolo i, laos sisada ihot do Panindangion i dohot poda ni Reformasi na niajarhon ni Marthin Luther, tarlobi di buku Katekismusna i. Laos i do pataridahon pardomuan ni HKBP dohot angka huria Luther na adong di portibi on, nang pe tongtong do diparmudumudu parsaoran na mangolu dohot angka huria na asing.

Huhut do diparrohahon HKBP nang panindangion ni huria na adong di tano Jerman di bona ni abad 20, na tinariashon di "Barmen Thesen", uju lam lumlam pangantusion ni jolma taringot tu huaso na boi lipe pandalanhonna di harajaon portibi dohot di parhuriaon. Tung mansai maol manggulmit huria i uju i ala ni huaso portibi. Diondolhon "Barmen Thesen" do na holan Jesus Kristus do Raja na marhuaso di huria nang di nasa panggomgomion portibi.

Tangkas ma na tubu do sada Konfessi. manang pe i marrumang "pernyataan iman" (statement of faith) manang "These" na holan manaringoti sabagian sambing sian haporseaon, siala ringkotna dihilala huria i manulak poda na lipe na marmara di tingki i, anggiat tung tangkas panghangoluhononhon ni ruas di poda na polin sitariashonon di portibi on.

Songon i do nang partubu ni Konfessi HKBP di taon 1951. Ragam do mara partondion na manghaliangi huria di tingki i, i ma na ro sian angka agama na asing, sian angka poda haportibion, sian angka soara parbolatbolatan, nang sian angka panggunturi di bagasan huria i sandiri. Ditulak Konfessi i do sude angka poda na marmara i, gabe tangkas situtu tarida panumpak ni Konfessi i to ngolu partondion ni huria i.

Alai di Sinode Godang HKBP taon 1987, tarbege ma angka soara na manghasiholi haimbaruon ni rumang ni Konfessi i, na mangido asa pinahembang angka poda na polin i dibagasan rumang na tumangkas boi mamangkulingi jolma di tingki on. Ndada na mandok paimbaruon, manguba manang manguduti Konfessi taon 1951 i, alai rumangna i do dipatoho hombar tu partingkian, jala ditambahon ma manang piga alus na so adong hian di Konfessi 1951 i ma taringot tu manisia (bindu 3), masyarakat (bindu 4), kebudayaan dohot lingkungan hidup (bindu 5 ). Songon i ma partubu ni Panindangion Haporseaon on.

Ia Panindangion Haporseaon i tongtong do hot lapatanna, i ma panindangion na manghamham sude isi ni haporseaon na marojahan di Buku na Badia i. I ma na gabe :
1. Sihangoluhonon ni ruas ni huria i paboa "..... ojak jala hot di bagasan haporseaon, jala so olo meret sian panghirimon ..... Kol. 1: 23 : mian di bagasan angka naginuruhon jala naung hinaporseaan II Tim. 3: 14 : "gabe tutu ma ho parhalado ni Kristus, manghangoluhon hata haporseaon dohot poda na uli na niihuthonmi" I Tim. 4: 6.
2. Sihatindanghonon di portibi on "jamitahon Hata i, hajongjonghon di tingki na une nang so one...." II Tim. 4: 2 "Laho ma hamu, podai hamu ma saluhut bangso...." Mt. 28:19.
3. Sitiopan maralohon nasa halak pangunjuni dohot musu ni haporseaon "....tontong ma hobas mangalusi ganup na manungkun hamu taringot tu na hinirim ni rohamuna..." I Petrus 3: 15: "Haburjuhon ma paraloan haporseaon na denggan i" ITim. 6: 12.
4. Siteanon ni angka sundut na mangihut di huria i, manghangoluhon hasadaon ni haporseaon dohot angka sundut na parjolo "Ingkon gogoonmu mangajarhon angka i tu angka anakmu, jala taringotanmuna angka i...." 5 Musa 6: 7.

Bindu 1
TARINGOT TU DEBATA

A. Hadirion ni Debata.

Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Sada do Debata, i ma TUHAN DEBATA JAHOWA, na so marmula na so marujung, pargogo na so hatudosan, na so hadodoan, na so olo muba, na sun badia, parrimas tu na so unduk tu hataNa, parbinoto na sun, parroha na sintong, haposan, na papatarhon diriNa, sitompa nasa na adong, na manggohi langit dohot tano, na marmudumudu, pardenggan basa, mual ni hangoluan, pasupasu dohot hatuaon, na manggomgomi. Raja ni angka raja jala Tuhan ni saluhut, parasi roha godang, parholong roha, sisesa dosa, sipalua, paruhum na tigor, na manghamonanghon, na pahehehon, na pasadahon, na marmahani, na mangondihon mual ni nasa hapistaran dohot parbinotoan. Ibana do huhut na mangajarhon parhusoran ni tingki (sejarah) nang hamatean (5 Musa 6:4: 2 Musa 3:14; 1 Musa 17:1; Psalm 105: 8; 1 Kor 1 :9: II Tes. 3: 3; Luk. 1: 37; Rom 11: 33; 5 Musa 10: 17; Roma 2: 11; I Kor. 1: 30; Psalm 103: 8: 24: 1; Jes. 6: 3; Joh 3: 16; 1 Tim 6: 15 - 16).

Marhite panindangion on taondolhon do na tongtong Debata jonok, mangantoi, mangula, mangatur dohot manguhumi ngolu ni jolma marsadasada, houm, bangso dohot nasa na tinompa di sandok hasiangan on.

Ala ni i holan Debata Jahowa do sisombaon, sihaporseaon, sioloan. Ingkon umbiar jala humolong jala umpos rohanta mida Ibana asa mida nasa na adong. Situlahon do poda na mansoadahon Debata dohot hadirionNa, songon i ma na mardebatahon na tinompa. Tatulak do huhut nasa poda dohot pangalaho na pasangap sibolis dohot huaso haholomon (patudos tu R.P.P HKBP. II 2B hal 15 dohot III. I. a. c. d. hal. 17 - 180).

B. Hasitolusadnon ni Debata

Tahaporseai jala tahatindangkon do :
Sada do Debata jala di bagasan hapataranNa sitolusada do Ibana, i ma Debata Ama, Debata Anak dohot Debata Tondi Pobadia, na so marmula na so marujung (Joh. 5: 19; 14: 11; 1: 1; 15: 26; II Kor. 13: 13; Mat. 28: 19).
Marhite on tatulak do poda Triteisma na mandok tolu Debata ni halak Kristen.

1. Debata Ama
Debata Ama do na manompa, marmudumuduhon dohot manggomgomi nasa na tarida dohot na so tarida, sian mula ni mulana sahat ro di saleleng ni lelengna. Dipapatar Debata Ama do diriNa marhite Jesus Kristus AnakNa na sasada i. Sipalua hajolmaon, jala disahaphon Ibana do haluaon i marhite TondiNa Tondi Parbadia i, umbahen na dipatau hita mandok "Amang" tu Ibana. Marhite i taondolhon do balga ni holong ni roha ni Debata Ama i, na manarihon nasa na ringkot di ngolu ni jolma, marhite dalan na niantusan ni jolma i. Ala ni tatulak do poda na mansoadahon panompaon ni Debata di nasa na adong, songon i nang poda fatalisme (takdir. sibaran, bagian) na mamboan jolma i tu sikap ni passip sambing, dohot na manjaha parpeak ni bintang nang manjaha guratgurat ni tangan.

2. Debata Anak
Debata Anak i ma Jesus Kristus, hapataran ni Debata Ama na mangarumari diriNa gabe jolma : na tinubuhon ni si Maria, na gabegabean sian Tondi Parbadia andorang so habubuhan. Ibana do Tuhan na humophop dohot paluahon jolma manisia. Diantoi Ibana do parsorion ni hajolmaon dohot nasa bangso di sude tingki, jala haposan situtu do Ibana sahat ro di saleleng ni lelengna. Dipalua do jolma manisia sian gomgoman ni sibolis, sian parhatobanon ni dosa, sian uhum ala dosa, dohot sian hamagoan nang hamatean na tumaon na bernit pola mate di hau pinarsilang. Ibana do hagogok ni pelean pardengganan tu Debata siala dosa ni hajolmaon. Na tuat do Ibana tu banua toru dung ditanom, na mulak mangolu di ari patolohon, na manaek tu surgo, laho hundul tu siamun ni Debata Jahowa. Amana i. Marhite i do dipatimbo Debata Ibana jala dibasabasahon goar na sumurung asa nasa goar. Asa somba tu goar ni Jesus nasa ulu ni tot na di banua ginjang i dohot na di tano nang na di toru ni tano, sian i do Ibana mangondihon nasa na porsea huhut manggomgomi saluhut, paima mulak sogot tu tano on manguhumi na mangolu dohot na mate. Asa nasa soara marhatopothon : "Jesus Kristus do Tuhan, bahen hasangapon ni Debata Ama" (Mat. 28: 18; Heb 9: 14; Pil. 2: 9 - 14; Ep. 1: 20 - 22; 1: 7; Joh. 3: 16)

Marhite poda on taondolhon do na sian tahi ni Debata sitolusada do haroroNa gabe jolma. Hot do Ibana Debata di bagasan hajolmaonNa, jala dipatimbo Debata diriNa di na mulak Ibana tu Debata AmaNa i, dung singkop ulaon haluaon i dipatupa Ibana. Naung sian mula ni mulana do "tahi na sun badia i". Angkup ni i taondolhon do na huhut Jesus manguhumi nasa hajahaton, paima ro ujung ni portibion. Taondolhon do na holan sahali Jesus tarsilang manghophop jolma i. Ala ni i tatulak do poda na mandok : adong haluaon na asing sian naung pinatupa ni Jesus, na adong dalan na asing mandapothon Debata asing sian Jesus, na mandok holan panurirang sambing do Jesus, na mangondolhon holan hadebataon manang holan hajolmaon ni Jesus, na adong haluaon na asing sian naung pinatupa ni Jesus, na adong dalan na asing mandapothon Debata asing sian Jesus, na mandok holan panurirang sambing do Jesus, na mangondolhon holan hadebataon manang holan hajolmaon ni Jesus, songon i nang poda na mandok boi ulaon na denggan pinatupa ni jolma manumpahi tu haluaonNa.

Laos tatulak do pangajarion na mandok : na pinarsilangkon do mangulahi Jesus Kristus i di ulaon parpadanan na badia.

3) Debata Tondi Parhadia.
Debata Tondi Parbadia, i ma hapataran ni Debata marhite TondiNa. Di bagasan hadirion, hasitolusadaon na mangula do Debata Tondi Parbadia rap dohot Debata Ama nang Debata Anak. sian saleleng ni lelengna ro di saleleng ni lelengna. Tondi ni Debata do na mangaramoti, manuturi, manurirangi sude jolma dohot pahothon uhum hatigoran na adong di hasiangan on. (Jer. 11: 2; 9: 6; Joel 3: 1; Poda 8: 12 - 31; I Kor. 14: 3 - 6, 28; Pangk.22).

Ibana do na pasahathon hata nang Pangungkapon na sian Debata tu angka Panurirang. Tondi Parbadia do na manguduti ulaon ni Jesus Kristus di portibi on, laho manjou papungupunguhon, pasadahon parsaoran (Oikumene, Koinonia), pahehe panindangion (marturia) dohot panghobasion (diakoni), huhut pabadiahon Huria i marhite Barita na Uli. Tondi Parbadia do na mangajari portibi on taringot tu dosa, hatigoran dohot uhum, Ibana do na manohaphon haluaon ni na porsea i, mambahen hamubaon ni roha, patiurhon, paimbaruhon hadirion, manogunogu tu hasintongan, mangajari pasangaphon Debata, huhut paradehon sinjata partondion di na porsea i (Rom 8: 14 - 17; I Kor. 3: 16; Tit. 3: 5; U1. 2: Haporseaon ponggol patoluhon dohot lapatanna).

Marhite poda on taondolhon do holan sada do Tondi na badia, i ma Tondi Parbadia i. Ibana do mambahen marparbue Barita na Uli, nang pajongjong Huria i di portibion, Mangula do Tondi Parbadia sian hadirionNa so ala ni usaho ni jolma (Gal. 5: 22 - 23; Ep. 4: 3 - 6). Ibana do haroroan ni nasa ulaon na balga (haholongan) na pasangaphon Debata.

Situlahon do poda na mandok dos do Tondi Parbadia dohot angka Tondi na asing i di portibion on. Laos tatulak do nasa hataridaan ni na tonditondion, manang pe i sian ulaon pajagahon (usaho kesadaran) jolma, manang na tubu so sian panagamanna. Suang songon i nang poda na mandok na so porlu be marubat molo dung ginohan ni Tondi Parbadia. Tatulak do nang parhataan sileban (glosolalia) na so niantusan ni jolma na gabe bonsir ni hagaoron di punguan ni angka na porsea. Sude ulaon na balga na so pasangaphon Debata ndang sian Tondi Parbadia i. Ndang ulaon na balga (halongangan) suhatsuhat ni haporseaon, ala ni i situlahon do i.

Bindu 2
HATA NI DEBATA

Tahaporseai jala tahatindangkon do :

Ia Bibel i, i ma Padan Narobi dohot Padan Naimbaru tung hata ni Debata do i. Dipapatar i do sangkap ni Debata laho paluahon jolma na marpamusatan di Jesus Kristus. Taantusi do hata ni Debata marhitehite panogunoguon ni Tondi Parbadia (I Kor. 12: 3; Joh. 16: 15; 2 Ptr. 1: 20—21).
Ai nasa surat i, sinihathon ni Debata do, jala hasea mamodai, maminsang, pauliulihon, manogunogu di bagasan hatigoran, asa rimpas halak ni Debata, hobas tu nasa ulaon na denggan (2 Tim. 3: 16—17).
Na gabe daging do hata i jala marpamusatan di bagasan Jesus Kristus ( Jon. 1: 14). Marhite poda on:

Taondolhon do holan hata ni Debata na binoan ni Tondi Parbadia do boi pasahathon huria i dohot padomudomuhon Huria dohot padomudomuhon angka bangso dohot angka suku-suku bangso. Taondolhon do asa sude parhalado dohot ruas hobas pararathon Barita na Uli (Mat. 28: 19 - 20)
Taondolhon do na so holan partohonan marsaulihonsa, alai sude ruas ni huria do pajambar di parbinotoan mangguruhon dohot manghangoluhon hata ni Debata. Taondolhon do hata ni Debata songon mual hangoluan dohot ojahan (pedoman) ni pangulaon dohot ngolu halomoan ni Debata na marguna di ganup halak, keluarga, panogunoguon (pengajaran Agama), punguan partangiangan (kebaktian) dohot patauhon jolma i boi berdialog di sude parsaoranna di masyarakat, di portibi on.
Taalo do pingkiran na pamasukhon Bibel i tu batang ni na mate na marlapatan boi parhiteanna i laho bongot tu harajaon ni Debata. Taalo do pingkiran na mamangke Bibel i laho maniti ari dohot patangkashon sibaranna. Molo ringkot di na manjalo jabatan na imbaru di pamarenta boi do pangkeon Bibel i songon parhiteanna laho manghajongjonghon padanna.
Tatulak do na mamangke Bibel laho patolonhon.

Bindu 3
M A N I S I A

Na tinompa ni Debata do manisia i, baoa dohot boruboru tumiru rupaNa tudos tu pangalahoNa (Imago Dei), di bagasan martabat na dos, jala dilehon do huaso tu nasida laho mangarajai, mangaramoti dohot patureturehon (mengolah) sude angka jadijadianNa na adong di portibi on. Ditompa do jolma i di bagasan kebebasan dohot tanggungjawab laho manghobasi Debata i sandiri dohot sude na tinompaNa i.

Dung madabu jolma i tu dosa ala pangela ni sibolis na gabe dosa teanteanan ni sude sundut na mangihut, gabe tongtong do di bagasan pangunjunan jolma i, dirajai dosa i (Rom 7: 17), jala mago ma parngoluonna maradophon Debata, mangalo dohot marbalik sian Debata : dilaosi ma patik ni Debata; ndang maila be ibana mangulahon dosa. Ndang margogo jolma i paluahon dirina. Laho papatarhon haluaon na sian Debata disuru ma surusuruanNa na tinompaNa i mangurupi angka sitean haluaon i, ai Debata do na boi paluahon ganup jolma.

Dipasahat Tuhan i ma hataNa. Na laho manghobasi dirina, haporseaonna, holong ni rohana dohot hatauon laho mangalo dosa i. Lam tu ragatna do pangalaho i na manghorhon tu hajahaton i, mangulahon hajahaton na metmet ummura hona uhum, hape hajahaton na balga jotjot malua sian uhuman, ala ni ulaon ni jolma na so tigor dohot angka sitindangi gapgap na tubu di bagasan panguhuman ni jolma. Ujung ni sude dosa manang beha pe rumangna marhapatean do tu hamatean. Holan sian asi ni roha ni Debata do, marhite panobusion ni Jesus Kristus, tubu dalan haluaon tu ganup jolma. Ia dalan manjalo i marhite haporseaon na niula ni Tondi Parbadia, asa diauhon hamubaon ni roha dohot hasesaan ni dosa naung pinarade ni Jesus Kristus marhite hamateanNa dohot haheheonNa gabe jolma na imbaru hita. Haporseaon na songon i do dirajumi Debata na gabe hapintoran di jolma, mangolu ibana marhite haporseaonna nang pe madabu jolma tu bagasan dosa (Simul justus et peccator), alai dijou Debata jolma na porsea i gabe Anak ni Debata dohot donganNa pangula di harajaon ni Debata. (I Kor. 3: 9).
Marhite poda on:
Tatulak do pingkiran paboa jolma i gabe Debata.
Tatulak do pingkiran paboa jolma i gabe songon hatoban, masin manang pinahan siala ni ulaon dohot sinadonganna.Taondolhon do na gabe dongan saulaon ni Debata do jolma i di Harajaon ni Debata.

Bindu 4
MASYARAKAT

Tahaporseai jala tahatindangkon do :

Na sada hasadaon do hajolmaon di adopan ni Jahowa (1 Musa 1: 27) jala rap natinobus ni Tuhan Jesus Kristus do na manjalo haluaon i. Ndang mardia imbar baoa manang boruboru dung tardidi tu bagasan goar ni Jesus Kristus (Gal. 3: 28). Na niihotan ni holong ni Kristus do parsaripeon ni halak Kristen di portibi on. Na mangolu di bagasan ulaon na masiurupan do ganup jolma na mangoloi Tuhan i (Gal. 6: 2).

Marhite poda on:
Taondolhon do na dos hak azasi ni boruboru dohot baoa, hak waris ni anak dohot boru, dohot pardomuan ni ama dohot ina na gabe mitra songon i nang hakekat kerja, na boi pagandahon pangebahan ni keluarga di masyarakat (Ep. S :21: Poda 31: 10).
Taondolhon do di masyarakat Indonesia na majemuk hinaringkot ni haporseaonta dohot tanggungjawabta laho manghobasi angka na pogos, na marsahit, na so mardihadiha, na buro, na terbelakang, na oto, na ginosagosa ni ketidakpastian ni hukum (papeol uhum).
Taondolhon do hadosan ni ngolu dohot hak azasi ni angka jolma na maringan di kota dohot desa/partani, di bagasan perencanaan, di bagasan na mambuat haputusan dohot pangaramotionta (pengawasan).

Jala marhite podaon:
Taalo do aliran feminisme manang aliran emansipasi wanita na extrim, na naeng pasidinghon kedudukan ni baoa tu kedudukan ni boruboru. Taalo do nang hasomalan na pasidinghon sada ulaon sian boruboru, ala hadirionna boruboru, hape adong do hatauonna tu ulaon i.

Bindu 5
KEBUDAYAAN DOHOT LINGKUNGAN HIDUP

Tahaporseai jala tahatindangkon do :

1. Ditompa Debata do jolma nang inganan parmianan dohot inganan pangulaonNa di portibi on (1 Musa 2: S - 15). Ibana do nampuna sude, na mangalehon hangoluan tu sude na tinompaNa i. Inganan pangulaon ni jolma i ma darat, laut dohot hajanghajang (langit, ruang angkasa). Dilehon Debata do huaso tu jolma i laho paulihon portibi on di bagasan tanggungjawab na gok. Dilehon Ibana nang parhataan, uninguningan, parhinaloan, kesenian dohot parbinotoan songon ulaula ni jolma, songon i aturan laho mamuji Debata dalan pauliulihon dohot pajagarhon parsaoran ni jolma asa lam patar marbungaran harajaon ni. Debata marhite kebudayaanna. Alai situlahon do kebudayaan na marlaok hasipelebeguon dohot na maralo tu Hata ni Debata.
2. Ulaon ni Jesus Kristus paluahon jolma i, nasa na tinompa i songon i portibion sandiri (Kol. 1: 15 20; Rom 8: 19 - 33).
Marhite on :
Tahatindanghon do tanggungjawab ni jolma pangoluhon sude na tinompa ni Debata (melestarikan) asa boi ibana mangula, hipas, dohot marsonangsonang (sejahtera). Psalm 8: 4 - 10.
Taolo do angka usaho na manegai lingkungan marhite na manutungi dohot manabai hau di tombak manang harangan (5 Musa 20: 19 - 20). Taalo do angka usaho na mangalitohi aek dohot awang-awang (udara) nang aek panirisan (limbah) na marisi rasun siang angka pabrik-pabrik, marhite na so manganturehon halalaho ni aek panirisan i dohot pencemaran udara, pola gabe manegai aek siinumon dohot parhosaon ni jolma (polusi/pencemaran lingkungan), paheba Psalm 104: 1 - 23; Pangungk. 22: 1 - 2.

Bi ndu 6
H A L U A O N

Tahaporseai jala tahatindangkon do :

Debata do patupa haluaon, i ma haluaon sian dosa, sian gomgoman ni sibolis dohot hamatean, nang sian ragam ni huaso na maralo tu hata ni Debata. Sian asi dohot holong ni roha ni Debata do dipatupa haluaon i marhite panghophopan ni AnakNa na sasada i, Tuhan Jesus Kristus na mate di hau pinarsilang na tuat tu banuatoru dung ditanom jala na mulak mangolu di ari patoluhon. Dalan manjalo haluaon i, i ma marhite haporseaon na tinubuhon ni Tondi Parbadia jala haporseaon i do dirajumi Debata gabe hapintoran ni jolma. Ia haluaon i hamuliaon ni Debata dohot hatuaon ni jolma i do i. Nunga malua na porsea i, atik pe godang dope parungkilon sibolusonna di portibi on. Sai dipalua asi ni roha ni Debata do na porsea i sian ragam ni mara di ngolu siganup ari, di ngolu pardagingon nang partondion pe, manang marsasahalak manang marsasapunguan.
Hataridaan ni haluaon i di ngolu ni na porsea i di portibi on, ima ngolu na marhabadiaon, na marparbuehon angka parbue ni Tondi (I Joh. 3: 16; II Kor. 8: 9; U1. 4: 12; Gal. 5: 22). Marhite poda on taondolhon do, na so adong haluaon na asing sian haluaon na pinatupa ni Jesus Kristus jala Jesus Kristus sambing do nampuna halak napinaluaNa i. Na so tarrampas sibolis manang angka huaso na asing be na porsea i sian gomgoman ni Kristus (Rom 8: 38 - 39). Ala ni i tatulak do poda na mandok, boi jolma i paluahon dirina sian gomgoman ni dosa, sibolis dohot hamatean marhite sian na manadingkon hariburon ni portibi on. Laos tatulak do poda na mandok usaho ni jolma i sandiri do na manontuhon haluaonna.

Bindu 7
H U R I A

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

A. Ia Huria i ma parpunguan ni angka na porsea di Jesus Kristus di portibi on, na jinou, na pinapungupungu, na pinarbadiaan jala na pinatongtong ni Debata marhite Tondi Parbadia. Ala di portibi on dope hajongjongan ni huria i, ingkon marungkil dope huria i. (lKor.1:2; 1Ptr.2: 9;1Kor.3; Joh.17; Mat.13: 24-30).
Marhite on taondolhon do, na so boi roharoha ni jolma sambing pajongjonghon huria.

Jala marhite on tatulak do tondi dohot angka pingkiran na sai mamolamola i Huria i, songon i dohot pingkiran na mandok asa Huria Negara, Huria marga, Huria adat, manang organisasi sambing Huria i.
B. Na badia do Huria i. Jala umbahen digoar Huria i na badia, ndada ala ni habadiaon ni angka ruas, parhalado manang organisasi ni Huria i sandiri, alai ala habadiaon ni Kristus Ulu ni Huria i do. Asa na gabe badia do Huria i ala ni na pinarbadiaan ni Kristus jala dirajumi Debata do nasida angka na badia. Ala ni habadiaon ni Kristus i do umbahen margoar Huria i bangso na badia, joro ni Tondi Parbadia dohot bagas ni Debata.

Songon angka na pinarbadiaan i disuru do Huria i mamaritahon Barita na Uli laho pararathon Harajaon ni Debata na gabe parsaulian ni angka bangso di portibi on. Tarjou do Huria i mangarahon jolma asa manghangoluhon ngolu na badia. I ma ngolu na marparungkilhon asa oloan di Jesus Kristus sian angka huaso na di portibi on (Pangk.1:6; Ep. 3:21; I Kor 3:16; I Ptr.2-9, Ep. 2: 22).

C. Hatopan do Huria i. Ia Huria Hatopan, i ma punguan ni sude angka na badia, angka naung partohap di Tuhanta Jesus Kristus, i ma na sian ganup luat manang bangso, marga, houm, na mora, na pogos, baoa manang boruboru dohot sian nasa parhataan, (Pangk. 7: 9; Gal. 3: 28; I Kor. 11: 7 - 12), dohot di silehonlehonna i, i ma : Barita na Uli, Tondi Parbadia, Haporseaon, Haholongon dohot Panghirimon.
Marhite poda on taondolhon do ndang mardia imbar huria i nang pe paasing-asing status sosial dohot parbangsoon ni ruasna.

Tatulak do pangantusion na mangarajumi Huria i songon agama parbangsoon dohot na mamingkiri na so adong pardomuan ni Huria na sada on tu Huria na sadaan.

D. Sada do Huria di portibi on i ma pamatang ni Kristus.
Ala ni i holan di bagasan Kristus do marojahan hasadaon, ai ndang songon hasadaon portibi na somal na nidokna disi, alai hasadaon partondion do. Nionjar ni hasadaon partondion i patar ma hasadaon di bagasan ngolu haporseaon, pandidion, panghirimon, roha na masiantusan, masiurupan, masihaposan, masihaholongan ro di sude angka ulaon oikumene (Ep. 4: 4 - 6; I Kor. 12: 20; Joh. 1 7: 20—2 1).

Marhite poda on taalo jala tatulak do poda taringot tu hasadaon na so marojahan tu Jesus Kristus.

E. Tanda ni Huria na sintong.

Ia tanda ni Huria na sintong i ma :
a. Molo polin barita na Uli i dijamitahon jala dipodahon.
b. Molo sintong diulahon sakramen na dua i, (Mat. 28: 19; Mark. 16: 15 - 16).
c. Molo sintong diulahon ruhut parmahanion dohot paminsangon.

Marhite poda on taondolhon do na dipapatar Debata diriNa huhut na patupahon pardengganan di bagasan Jesus Kristus marhite Barita na UIi dohot sakramen na dua i.

Bindu 8
ULAON SAKRAMEN

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Holan dua do Sakramen di Huria Protestan, i ma Pandidion na badia dohot Parpadanan na badia. I ma na niaturhon ni Tuhan Jesus tu Huria na laho pasahathon marhite tanda na tarida asi ni rohaNa na so tarida, i ma hasesaan ni dosa, haluaon, pardengganan, hangoluan dohot hasonangan, na niauhon marhite haporseaon di bagasan pangulaon ni Tondi Parbadia (Mat. 28: 19; Mark. 16: 15 - 16; Mat. 26; Mark. 14; Luk. 22; 1 Kor. 11).

A. Pandidion na badia
Ia pandidion na badia i parhitean ni asi ni roha ni Debata do i tu jolma, na metmet nang na magodang, ai marhite Pandidion i jongjong Huria i di tongatonga ni portibi on, jala dipatau nasida di bagasan haporseaon manjalo hasesaan ni dosa, hatutubu paduahalihon, haluaon sian gomgoman ni hamatean dohot sibolis, jala dapotan hasonangan salelenglelengna. Laos marhite pandidion i dipasada do angka na porsea i tu bagasan hamamate dohot haheheon ni Tuhan Jesus, huhut manjalo Tondi Parbadia (Mark. 10: 14;Luk.18: 16;Ul.2:41;10:48;16:33;Rom6:4;IKor. 10: 1 - 9; Tit. 3: 5; Heb. 11: 29; 1 Ptr. 3: 21).

Marhite poda on taondolhon do sididion do posoposo di tongatonga ni huriaNa i, ala marhite i do tarsahap nasida tu punguan ni angka na hinophop ni Kristus, ai las do roha ni Tuhan Jesus manjangkon nang angka dakdanak. Sosoan do asa didasdas angka natoras angka dakdanak naung tardidi mandohoti Sikola Minggu, dohot angka parpunguan na asing di Huria i. Laos taondolhon do, sada do Huria i di bagasan Pandidion na badia. Nunga sae sahali dipamasa Pandidion tu sahalak saleleng di ngoluna.

B. Parpadanan na badia
Ia parpadanan na badia, i ma mangan roti parhitean ni daging ni Tuhan Jesus Kristus dohot minum anggur parhitean ni mudar ni Tuhan Jesus Kristus asa sahat tu hita hasesaan ni dosa, hangoluan dohot hasonangan. Pesta las ni roha do na mandohoti Parpadanan na badia (Ulaon na badia), ai patujolo ni parsaoran na manongtong i do i. Laos tanda hamuliateon do i marningot panghophopon ni Tuhanta Jesus Kristus, dohot dalan mangauhon asi ni rohaNa i (Mat. 26: 20 - 30; Mark. 14: 17- 26; Luk. 22: 14 20; I Kor. 11: 1 7 -34).

Marhite on taondolhon do asa jumotjot hita mandohoti Parpadanan na Badia.
Tatulak do hasomalan ni deba Huria na mangalehon holan roti tu ruas ni Huria i, ndang dohot anggur. Songon i dohot pingkiran na mandok lobi sian dua sakramen.

Bindu 9
PARHALADO NI HURIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sude do halak Kristen, baoa manang parompuan, tarjou gabe sitindangi ni Kristus di portibi on, songon marga na pinillit, hamalimon na raja, bangso na badia, houm na ginomgoman ni Kristus laho mamaritahon pardengganan na pinatupa ni Kristus, na manjou Huria i sian haholomon tu hatiuron. Tohonan hatopan ni sude halak Kristen i ma tohonan panghobasion.

Alai laho mangaradoti angka ulaon di tongatonga ni Huria i, dijou Debata do marhite Huria i angka parhalado na mangula hombar tu tohonan ni Kristus na tolu i, i ma Panurirang, Malim, Raja (1 Kor. 2: 28; I Tim. 6: 5; Joh 1: 49; 1 Ptr. 2: 9).

Ia hapataran ni tohonan ni Kristus na tolu i, i ma :

1. Manjamitahon Barita na Uli i di tongatonga ni Huria, di portibi on, dohot tu nasa na tinompa.
2. Mangaradoti ulaon sakramen na dua i, i ma Pandidion na Badia dohot Parpadanan na badia.
3. Marmahani ruas ni Huria i.
4. Mamatamatai sude panggulmiton ni Huria i.
5. Mangajarhon dohot mangaramoti poda na polin.
6. Padalanhon ruhut parmahanion dohot paminsangon, huhut mangalo poda haliluon.
7. Padalan ulaon asi ni roha
8. Paluahon halak sian ragam ni hapogoson dohot haotoon.
9. Mangaradoti ulaon pembangunan na marojahan di hasintongan dohot hatigoran, jala na manjungjung hinaarga ni jolma songon gambaran ni Debata (Imago Dei).

Tu angka ulaon di bagasan Huria na parjolo i dipabangkit do, i ma Apostel, Panurirang, Evangelis, Parmahanan, Pangajari. Diakon/Diakones, Sintua, Simatamatai (Episkopos) laho manghobasi pamatang ni Kristus.

Nang pe marragam angka ulaon di tongatonga ni huria, sada do Tuhan nampuna ulaon i. (Ep. 4: 11; U1. 6: 1—7; 14: 23; 15: 2; 20: 28: Pil 1: 1; 1 Tim 3: 1; Tit. 1: 7; I Tim 3: 3; 4: 11; Mat. 23: 11 ; I Kor. 12: 5 - 7).

Di tongatonga ni Huria Reformasi tohonan hapanditaon i do na manghamham sude ulaon na digoari di ginjang i. Ala ni i situlahon do na mangulahon sakramen ia so jolo diampehon tohonan hapanditaon tu ibana, songon i do dohot na mangalului dohot na mamangke tohonan na so sian dalanna (II Kor. 11: 13; U1.8: 16).

Marhite poda on taondolhon do, na ingkon ganup do patutoruhon dirina laho mangulahon tohonanna be di tongatonga ni Huria i, ala ni Kristus, Parmahan na bolon i na gabe sitiruon ni sude angka pangula ni Huria (I Ptr. 5: 4; 2: 25).

Ingkon barani do angka partohonan i manghatindanghon hatigoran ni Jesus Kristus di jolo ni jolma dohot angka parhuaso.

Situlahon do pangalaho ni angka partohonan na impolan di perak, ai pamelehonon di diri do ulaon panghobasion di Huria.

Bindu 10
ATURAN NI HURIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ingkon adong do Aturan ni Huria na marojahan tu hata ni Debata ai sada ulaula do i parentahon, pasonanghon dohot pauliulihon Huria i. Laos marhite Aturan i diurupi do Huria i asa marojahan di ojahan na sasada i, i ma Jesus Kristus. Sipaimbaruon do aturan ni Huria hombar tu pardalan ni angka tingki na mubauba (1 Kor 3: 11;14:33;IPtr.2:4-6).

Marhite poda on taondolhon do hinaringkot ni na mandalanhon ruhut parmahanion dohot paminsangon ni Huria. Situlahon do pingkiran na padoshon aturan ni Huria dohot hata ni Debata, laos songon i situlahon do nang pingkiran na mansoadahon hinaringkot ni Aturan ni Huria.

Bindu 11
ARI MINGGU

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Ia ari Minggu i ma ari manghalashon, mamestahon huhut marningot ari haheheon ni Tuhan Jesus dohot haroro ni Tondi Parbadia. Laos marhite na mamestahon ari Minggu i do hita rnarningot ulaon panompaon ni Debata sian mulana sahat tu sadari on. I do mambahen tagoari ari Minggu i, ari ni Tuhan i, dunghon adong Huria i di pestahon do ari Minggu i ma ari patoluhon sian ari hamamate ni Tuhan Jesus. Laos ari Minggu i do diparbadiai halak Kristen songon na pinangido ni patik paopathon. (Joh. 20: 19 - 26; IKor. 16: 2; U1. 20: 7; Pangk. 1 :10).

Marhite poda on taondolhon do asa sude halak Kristen ro tu punguan ni halak Kristen di tingki ari Minggu. Marhite poda on tatulak do na mansoadahon hapunjungan dohot habadiaon ni ari Minggu.

Bindu 12
ULAON DOHOT HAPORSEAON

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sian mulana andorang so madabu jolma i tu dosa, dipabangkit Debata jolma i gabe pangula dohot pangaramoti. Ulaon ni jolma marojahan di Debata na sai tongtong mangula (Joh. 5: 17). Marhite i mabaor pasupasu ni Debata tu jolma dohot tu nasa na tinompa i, marparbue do tu diri ni jolma dohot tu na humaliangsa. Haporseaon di Jesus Kristus ingkon marparbuehon ulaon na denggan. Na lilu do halak molo dihirim dapotan hatigoran, hangoluan, hasonangan dohot pasupasu ibana, ala ni na mangula ulaon na denggan (Ep. 2: 8: Rom 5: l)

Marhite poda on taondolhon do asa ringgas jala "terampil" jolma i mangula, jala na niomona gabe pelean hamauliateon tu Debata dohot sumarihon na hurangan (2 Kor. 9: 2 - 11).

Marhite poda on tatulak do angka ulaon na so hinalomohon ni Debata. Jala asa satia, haposan dohot martanggungjawab mangulahon patik dohot hata ni Debata di tingki na une, dohot na so une, lumobi di tingki pangunjunan isara ni korupsi, parjujion, panangkoon, penyalahgunaan wewenang, parpangomoan na matorbanghu, panggadis na mamurahu laho mangarugihon halak na asing.

B i n d u 13
TARINGOT TU PANGGOMGOMI

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Na ro sian Debata do Pamarenta na marsahala laho mangulahon hatigoran, mangondingi, mangaramoti, mangalo hajahaton jala manghobasi angka na ringkot di warga negara dohot ngolu ni jolma.

Jesus Kristus do ojahan ni Huria na mangolu di portibi on, jala tahatindanghon do paboa Debata na mangalehon haluaon i, di bagasan Jesus Kristus.

Siingotonta do ingkon oloan do hita di Debata asa di jolma (Rom 13; I Kor. 3: 11; U1. 5: 29; I Ptr. 2: 13 - 17; Pangk. 13).

Marhite poda on :
Taondolhon do, Debata do na mangalehon kemerdekaan i tu bangso Indonesia na berazaskan Pancasila dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dohot bernegara.

Taondolhon do, Jesus Kristus, ulubalang ni Huria i songon parhiteanta mangido. Taondolhon do sintasinta dohot tanggungjawab ni ruas ni masyarakatta laho mangeahi hatigoran, holong ni roha, hadameon dohot kesejahteraan marhite Pembangunan Nasional songon pengamalan Pancasila.

Taondolhon do parsidohot do hita pajongjonghon dohot mangaradoti hasintongan i, songon i nang marsaulihon pembangunan nasional. Sitangianghonon ni huria do angka panggomgomi dohot parhobasna (I Tim. 2: 1 - 2; Rom 13: 1 - 7).

Bindu 14
SIPANGANON

Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Denggan do nasa na tinompa ni Debata jala ndang sisubanghononhon nasa na jinalo mardongan roha mauliate, ai na gabe badia do i binahen ni hata ni Debata dohot tangiang.

Ndang gabe badia jolma hinorhon ni na mangaradoti angka subangsubang taringot tu sipanganon. Ai haporseaon do manjalo habadiaon sian Debata.

Alai sijagaon do asa unang marlobilobi sipanganon i di marsasahalak di tonga ni bagas nang di angka punguan pesta pe. Siradotan do manjaga pamatang marhite na manganhon sipanganon na umbuk tu hahipason.

Sioloan do bangko na nirajaan ni sipanganon, siinumon dohot parisapon (I Tim. 4: 4 - 5; Mat. 15; Rom 14: 17; U1. 15; Kol. 2: 16-23).

Bindu 15
PARNINGOTAN DI NA MONDING

Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Hamatean i, i ma ujung ni ngolu ni jolma di portibi on, maradian ma ibana sian sandok ulaonna.

Adong haluaon di angka na porsea paboa Jesus Kristus naung hehe i do pangoluhon jolma i sian na mate, Ibana do Tuhan ni na mangolu dohot na mate (Rom 14: 7 - 9).

Martua do na mate di bagasan Tuhan i na satia ro di ujungna (Pangk. 14: 13).

Dipatupa Huria i do parningotan di angka na monding laho padungohon haporseaonta marningot ajalta sandiri huhut padohothon panghirimon di hamonangan ni Kristus manaluhon hamatean, songon i nang panghirimon di banua ginjang sambulo ni tondinta dohot di hadodomu ni na porsea i dohot Tuhan Debata sahat tu na ro Jesus Kristus paduahalihon.

Marhite poda on:
Taondolhon do panghirimon di haluaon ni jolma sian angka na mate di bagasan Jesus Kristus. Taalo do pingkiran na mandok boi na mangolu manjalo pasupasu sian na mate.

Taalo do pingkiran na mandok paboa na adong pardomuan ni na mate dohot na mangolu, marhite tangiang (mendoakan arwah-arwah). Taalo do pingkiran na mandok ingkon pajongjong tugu laho pasangaphon na monding, dalan pangalapan pasupasu tu pinomparna.

Jala marhite poda on :
Tatulak do sude rumang ni na pinodahon ni ugamo hasipelebeguon lumobi poda taringot tu tondi na mandok : tading do tondi ni na mate i, jala tondi ni na mate i gabe begu dohot sumangot.

Di parningotan di na monding siparateatehononhon do mandok mauliate tu Debata di na marningot ulaon na denggan uju di ngoluna, alai ndang na mangigil pasupasu dohot tanda siarsiaran sian naung monding i.

Bindu 16
HARORO NI TUHAN I

Tahaporseai jula tahatindanghon do :
Na ro do Tuhan Jesus paduahalihon papatarhon Jerusalem na imbaru i, songon hapataran ni hasangapon dohot hamuliaon ni Debata. Disi ma marujung hasiangan on. Ndang adong na umboto sadihari ombas ni haroroNa i. Ala ni i ingkon hobas jala dungo do na porsea i di bagasan hasatiaon dohot panghirimon di haroroNa i, ai disi ma masa uhum dohot asi ni rohaNa (Joh. 5: 28; I Tes.4: 16; Mat.24:3;42;Luk.21 :28;Mat.25;Pangk.20: 11-15;21; I Kor. 15: 52; II Kor. 5: 10; Jes. 60: 10 - 16).

Marhite poda on, taharingkothon do mamangke tingki ni ngolunta on songon tingki parasian dalan manomunomu haroro ni Tuhan i.

Tatulak do bangko na sai manguji mamilangi dohot manontuhon ari haroro ni Tuhan i paduahalihon. Songon i dohot pingkiran na mandok na so adong ujung ni hasiangan on.

Bindu 17
TARINGOT TU SURUSURUAN

Tahaporseni jula tahatidanghon do:
Ia angka surusuruan : Na tinompa ni Debata do i, i ma pangoloi di Ibana, jala tondi parhobas, angka na sinuru, mangurupi angka sitean haluaon i. Heb. 1: 14 ; I Musa 22 : 11 - 12; Luk. 1: 11, 26; 2: 9; Mat. 28: 2; Juda 9; Pangk. 12: 7 - 9; 14: 6; 20: 1 - 3; 22: 18; Mal. 3: 1.

[+/-] Selengkapnya...

PENGAKUAN IMAN

PENGAKUAN IMAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) TAHUN 1951


Pendahuluan

"Pengakuaan Percaya" amatlah perlu untuk menyatakan iman kita dan menolak ajaran-ajaran yang sesat. Dahulu telah ada pada Gereja Pengakuan Iman Oikumene untuk melawan ajaran-ajaran yang sesat. Pada waktu Reformasi ada juga surat-surat Pengakuan Percaya melawan ajaran dari Gereja Katholik Roma, yang menyimpang dari Alkitab. Pada tiap-tiap saat timbul ajaran-ajaran yang sesat yang menggoncangkan Gereja, dan karena itu pula timbul surat-surat pengakuan yang baru.

Akan tetapi di dalam pengakuan yang baru itu, pengakuan yang mendahuluinya tidak dilupakan untuk melawan ajaran-ajaran baru yang sesat itu. Jadi Gereja harus selalu mempunyai pengakuan yang baru untuk melawan ajaran yang sesat yang timbul. Para Reformator tidak hanya memakai pengakuan purba, akan tetapi bentuknya telah diperbaharui pada zaman mereka itu. Jadi Gereja tidak boleh senang saja memegang pengakuan yang dahulu, malahan pengakuan-pengakuan itu harus dipersegar dan dikenakan untuk setiap waktu.


Sejak tahun 1933 terdapat ajaran-ajaran yang sesat di Jerman. Gereja-gereja di sana dibangun, karena merasa, bahwa pengakuan-pengakuan yang dahulu itu tidak cukup melawan ajaran-ajaran yang sesat itu serta menyusun suatu kesaksian yang baru yang disebut: "Die Barmen Thesen" (31 - 5 1934). Ditandaskan di situ pemerintahan Kristus sendiri dan dengan demikian dilawan pemerintahan orang-orang di dalam hal keagamaan sepeti Hitler dan kawan-kawannya.

Ditanah Belanda juga ada usaha menyusun suatu pengakuan iman yang baru. Pengakuan iman itu juga beralas pada pengakuan yang lama tetapi bernada baru pada zaman modern ini. (Dr. H.M. Bolkestein, hal. 203).

Disebabkan oleh hal-hal yang mendesak di dalam Gereja kita, perlu pada masa ini pemikiran ulang terhadap pasal-pasal kepercayaan kita terhadap ajaran-ajaran sekeliling kita. Selama ini dapat dikatakan, bahwa hanya dua agama yang ada di sekeliling kita, yaitu Animisme dan Islam.

Tetapi sekarang telah banyak ajaran-ajaran yang telah masuk dari luar dan juga tumbuh dari dalam.
1. Katholik Roma. Gereja ini telah kembali lagi untuk melebarkan sayapnya. Ajarannya bertentangan dengan ajaran kita.
2. Adventist. Mereka telah mendirikan Seminarie di Pematangsiantar, dan menyebarkan ajarannya dengan jalan menyebarkan buku-bukunya dan mereka mengadakan propaganda agama di satu-satu wilayah beberapa malam.
3. Pinkster. Ajarannya telah tersebar di hampir semua tempat. Mereka memberikan tekanan pada roh dan karunia lidah. Doanya panjang-panjang dan pada setiap saat diserukan " Haleluyah". Majalah mereka yang dikeluarkan dari Jakarta bernama "Penyaluh".
4. Agama Kemasukan Roh. Agama ini mempunyai banyak corak dan menamai dirinya "Gereja yang Kudus". Ada yang bernama "Gereja Korban". Ada yang memantangkan makan darah, seperti yang di Pagar Sinondi dan Pematangsiantar; ada yang menjadi pengikut Sibindanamora, yang masuk golongan Sionomhudon dan Laeparira. Mereka mengatakan bahwa ajarannya berazaskan Alkitab akan tetapi tafsirannya adalah salah.
5. Sirajabatak. Perkumpulan ini tersebar juga di banyak tempat. Mereka merupakan partai atau golongan. Tetapi seperti terang nyata dari anggaran dasar perkumpulan ini, mereka mementingkan rukun-rukun animisme dahulu.
6. Kumpulan "Bibelkring". Kumpulan ini berasal dari Balata dan berkembang ke Pematangsiantar. Di dalam Gereja kumpulan ini mau mengacaukan kepercayaan orang. Mereka menghunjuk kesalahan-kesalahan di dalam pekerjaan Gereja kita, yang tidak sesuai dengan Alkitab. Aliran ini telah sampai juga ke Tapanuli.
7. Kekristenan Nasinalisme. Ini berkembang selama perang Dunia yang kedua yang lewat ini. Mereka mengajarkan kekristenan yang sesat dengan menyesuaikan kekristenan dengan cita-cita kebangsaan saja.
8. Sinkretisme. Aliran ini tersimpul di dalam perkataan: "Semua agama adalah benar, hanya yang satu mempunyai kelebihan dari yang lain". Di Jakarta telah timbul suatu agama yang dinamai : Islam Isa. Agama ini adalah pencampuran dari Islam - Kekristenan, dan agama Yahudi. Surat selebarannya sampai juga di tempat kita. Penilaiannya terhadap agama adalah sebagai berikut : Agama mereka sebagai emas murni 24 karat, Kekristenan 22 karat, merupakan suatu agama tinggi, agama Yahudi 20 karat, termasuk agama menengah, Islam 18 karat termasuk agama menengah. Agama-agama lain 10 karat menjadi agama rendah.
9. Ajaran-ajaran yang berasal dari Theosopie, Komunis dan Kapitalis. Banyak paham yang berasal dari bahagian-bahagian ini yang dapat mengelirukan iman.
10. Telah ada kumpulan-kampulan dari orang-orang yang memisahkan diri dari Gereja kita, seperti Mission Batak, Huria Kristen Batak, H.K.I., dan kita tahu bahwa mungkin beberapa lagi yang akan timbul pada waktu-waktu yang akan datang. Perbedaan ajaran mereka dengan Gereja kita mungkin telah atau akan ada.
11. Animisme dan Islam. Adalah jelas bahwa ajaran golongan-golongan ini bisa datang di dalam bentuk lain daripada keagamaan saja. Peninggalan dari agama animisme masih terdapat di dalam jiwa banyak orang, dan peninggalan ini masih merupakan akar pohon besar yang telah rubuh, tetapi akarnya belum dicabut seluruhnya dari tanah tempatnya bertumbuh.
12. Kita juga harus menentukan Pengakuan kita terhadap Adat dan Kebudayaan dari bangsa kita. Kita harus jaga agar kedua hal ini jangan merusak iman kita. Zaman ini sangat menekankan adat dan kebudayaan. Hal ini adalah baik, akan tetapi walaupun demikian belum tentu semua hal di dalamnya dapat disesuaikan dengan kepercayaan kita. Kita harus insaf akan bahaya-bahaya yang terdapat di sana. Agama dan ajaran-ajaran yang berupa-rupa itu nyata merupakan suatu bahaya rohani bagi gereja kita.
Karena itu zaman ini menghendaki dari kita : Pengakuan Percaya harus ditetapkan. Pengakuan ini harus berisikan ajaran-ajaran yang murni yang kita saksikan dari semula dan inilah yang menjadi tanda Gereja kita dan alas bagi pemberitaan kita.
Selain dari itu, Gereja kita membutuhkan Pengakuan Percaya yang meliputi kesimpulan-kesimpulan dari azas-azas kepercayaan kita supaya jangan kabur (samar-samar) terhadap golongan-golongan lain. Inilah keharusan bagi umat Kristen yang bernama Gereja. Dengan tidak ada Pengakuan, tidak mungkin bagi kita menyebut sesuatu "Perkumpulan Kristen" Gereja. Jadi ada perlunya ini diikhtiarkan, agar semua anggota dari Gereja kita dapat menyelaminya untuk menetapkan kepercayaannya.

Kesimpulan dari kebutuhan ini adalah sebagai berikut :
1. Iman yang hidup membuahkan pengakuan seperti disebut Rasul Paulus kepada orang Korintus : Aku sudah percaya maka itulah sebabnya aku sudah berkata (2 Kor. 4: 13).
2. Sebagai Gereja kita harus memberikan kesaksian terhadap dunia, seperti dikatakan oleh Rasul Petrus: Hendaklah (kamu) bersedia senantiasa memberi jawab kepada tiap-tiap orang yang menanya kamu dari hal pengharapan yang ada padamu (1 Petrus 3: 15). Bandingkan juga dengan 1 Tim 4: 6 : Jikalau engkau ajarkan segala perkara itu kepada saudara-saudara kita, niscaya engkau akan menjadi hamba yang baik kepada Kristus Yesus, mahir di dalam pengajaran iman dan segala pengajaran yang baik.
3. Dalam pada itu, di dalam terang Tuhan, kita harus membedakan ajaran yang benar daripada ajaran yang sesat, seperti disebut Yohanes: Hai segala kekasihku janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah roh itu, kalau-kalau daripada Allah datangnya. Dengan demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah. Hai anak-anakku, kamu ini daripada Allah dan telah mengalahkan mereka itu, karena terlebih besarlah ia yang ada di dalam kamu daripada dia yang ada di dalam dunia.
4. Sebab Tuhan menghendaki keesaan hidup Gereja, maka keesaan itu harus didapati di dalam keesaan Pengakuan Iman; seperti disebut Rasul Paulus: "Sambil memeliharakan persatuan roh dengan perhubungan sejahtera - satu Tuhan, satu Iman, satu Baptisan" (Efesus 4: 5).
Bandingkan dengan Yohanes 17: 21: Supaya semuanya jadi satu juga, sama seperti Akupun di dalam Engkau.
5. Pengakuan Percaya harus menjadi warisan yang berharga kepada keturunan Gereja di kemudian hari, agar mereka dapat mengikuti iman dari nenek moyangnya, seperti tertulis di dalam 5 Musa 6: 7: Dan hendaklah kamu mengajarkan Dia akan anak-anakmu.

KUASA

Yang berkuasa secara mutlak hanyalah Alkitab, sebab Allahlah yang mengerjakan atau menjadikannya. Tetapi Pengakuan Percaya ini berkuasa juga, sebab walaupun manusia yang menyusunnya, azasnya adalah di dalam Alkitab.
"Maka Ia yang meneguhkan kami dengan kamu di dalam Kristus dan yang sudah mengurapi kami, itulah Allah. Ialah juga telah memeteraikan kita sambil mengaruniakan cengkeraman Roh masuk ke dalam hati kita (2 Kor. 1: 21 - 22).
"Adapun tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pelajaran bagi hal yang menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rusak dan bagi mengajarkan jalan yang baik". (2 Tim. 3: 16-17).
Adalah patut supaya anggota-anggota Gereja taat pada kuasa ini, akan tetapi ketaatan ini janganlah merupakan paksa dan sekali-sekali tidak boleh mematikan suara hati nurani. Setiap orang harus bebas menyelidiki Pengakuan ini. Jika didapati hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Kudus dapat diajukan keberatannya kepada pimpinan Gereja. Maka Pengakuan Percaya yang ditetapkan di Sinode Godang di Sipoholon tanggal 28 - 30 Nopember 1951 adalah sebagai berikut:
PENGAKUAN PERCAYA
DARI HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

PENDAHULUAN :

1. Pengakuan Percaya dari Huria Kristen Batak Protestan ini, ialah lanjutan dari Pengakuan pengakuan Percaya (Kofessi) yang telah ada, yaitu Pengakuan Percaya yang tiga yang seperti telah disaksikan oleh Bapa-bapa Gereja terlebih dahulu, yang disebut :
a. Pengakuan Iman Apostolikam
b. Pengakuan Iman Nicenum
c. Pengakuan Iman Anathasianum
2. Pengakuan Percaya ini, adalah kesimpulan-kesimpulan dari hal yang kita percayai dan harapkan pada hidup ini dan pada hidup kelak.
3. Pengakuan Percaya inilah dasar bagi khotbah-khotbah, pengajaran dan tuntutan hidup di dalam HKBP (Mat. 16: 16).
4. Pengakuan Percaya ini, ialah dasar bagi HKBP untuk menolak dan melawan ajaran yang sesat dan keliru, yaitu yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Pasal 1
TENTANG ALLAH

Kita percaya serta menyaksikan :

Allah adalah Esa, tidak bermula dan tak berkesudahan, Maha Kuasa, Tidak berobah-obah, Setia, Mahatahu, Tidak terduga, Hakim yang Besar, Mahamurah, Mahabaik. Ialah menggenapi langit dan bumi, Mahakudus, Mahakasih.

Ulangan 6:4 ; Keluaran 3:14a ; Kejadian 17:1 ; Mazmur 105:8 ; I Kor 1:9; 2Tes 3:3; Luk. 1:37; Roma 11:33 ; Ulangan 10:17 ; Roma 2:11 ; 1 Kor. 1:30 ; Mazmur 1O3:8 ; 24:1 ; Yes 6:3 ; Yoh. 3:16 ; 1Tim. 6:15-16.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan kebiasaan yang menyebut Allah : Nenek (Ompung) dan yang memandang, bahwa Tuhan hanyalah Pemurah saja. Demikian pula orang-orang yang mengharap bahwa berkat dan kemurahan berasal dari roh nenek moyang, seperti dibiasakan oleh orang Kafir. Demikian pula orang-orang yang meneliti hari-hari yang membawa berkat yang merundingkan nasibnya kepada dukun atau mengharap berkat dari letak garis-garis pada tangannya. Juga kita menolak ajaran yang menyatakan kuasa Tuhan di atas kekudusan serta kasihNya.

Pasal 2
TENTANG ALLAH YANG TIGA-ESA

Kita percaya dan menyaksikan :

Tuhan Allah adalah Esa, dan dalam pada itu Ia adalah Tritunggal, yaitu: Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Rohu'lkudus. Yoh5: 19; 14: 11;1 : 1; 15,26; 2Kor13: 13;Mat28: 19.

Allah Bapak yang melahirkan Allah Anak dari diriNya sendiri pada mula pertama sampai selama-lamanya, artinya sama seperti Bapa yang tiada bermula dan tidak berkesudahan, demikian pula halnya dengan Anak. Dan demikian pula Rohul'kudus tiada bermula dan tiada berkesudahan. Ialah yang datang dari Allah Bapa dan Allah Anak. Yoh 15 : 26.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan pengertian bahwa Allah adalah Esa saja dengan pengertian bahwa Allah Anak dan Allah Rohu'lkudus kurang dari Allah Bapa.
Kita pula melawan ajaran yang mengatakan, Allah yang Tritunggal itu, ialah Allah Bapa, Anaknya Yesus Kristus dan Ibu Rohu'l kudus.

Pasal 3
PEKERJAAN KEPRIBADIAN ALLAH BAPA YANG TIGA - ESA

Kita percaya dan menyaksikan :
a. Allah Bapa menjadikan, memelihara dan memerintah segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dengan ajaran ini kita tolak ajaran Fatalisme (takdir, nasib, "bagian").
b. Allah Anak yang menjadi manusia, dilahirkan oleh perawan Maria yang diperkandungkan oleh Rohu'lkudus, diberikan nama Yesus. Jadi terdapat dua sifat di dalam Dia : Padanya terdapat Ketuhanan dan Kemanusiaan. Ia adalah Allah yang Benar dan manusia yang Benar, Ia menderita kesengsaraan waktu pemerintahan Pilatus, Ia tersalib pada kayu salib, untuk melepaskan kita dari dosa, dari maut dan dari kuasa Iblis. Ia adalah kegenapan korban perdamaian kepada Allah untuk segala dosa manusia. Ia turun ke neraka setelah dikuburkan, bangkit dari mati pada hari ketiga, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Yehowa, Bapanya yang mulia selama-lamanya. Ia ada di sorga membela kita, memerintah atas segala sesuatu, sampai kelak kembali ke bumi untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Mat28; 18;Efl :20-22; 1: 7;Yoh3: 16;Ibr9: 14;Fil2:4-6.
Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran dari Roma Katholik yang mengatakan: 1) Bahwa Maria, Ibu dari Tuhan Yesus, yang disebut Kudus, membela kita kepada Allah. 2) Para Pastor berkuasa lagi mengorbankan daging Kristus di dalam missa. 3) Paus di Romalah wakil Kristus di dunia. Matius 23: 8 - 10. Juga kita menolak ajaran orang yang menyamakan sepenuhnya Tuhan Yesus dengan para nabi di dunia ini.
c. Allah Rohu'l kudus memanggil, menerima dan mengajarkan Gereja dan menetapkannya di dalam iman, kekudusan dengan Injil untuk kemuliaan Allah.
Roma 8: 14 - 17; I Kor 3: 16 (bandingkan dengan arti dari pasal ketiga dari Iman di dalam Katekismus Luther).
Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan, Rohu'lkudus dapat turun kepada manusia dengan usaha manusia sendiri di luar Injil.
Demikian pula kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Hanya kemasukan (ekstase) dan lidah asinglah tanda keturunan Rohu'lkudus.
Kita pula menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Tak usah orang sakit berobat, cukuplah jika mendoakan kesembuhan kepada Rohu'lkudus. Begitu pula orang yang bernubuat palsu demi nama Rohu'lkudus. Juga pergaulan yang malampaui batas-batas kesompanan, karena katanya telah dipenuhi Rohu'lkudus. Kita menolak dan melawan segala ajaran itu, karena itu adalah ajaran yang memakai Nama Rohu'lkudus dengan jalan yang tidak benar.

Pasal 4
TENTANG FIRMAN ALLAH

Kita percaya dan menyaksikan :

Firman yang tertulis di dalam Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang sesungguhnya.

Karena tiada pernah ada nubuat-nubuat yang jadi dengan kehendak manusia, melainkan datangnya daripada Allah, diucapkan oleh orang yang digerakkan oleh Rohu'lkudus. 1 Petrus 1: 21.

Adapun tiap-tiap kitab yang diwahyukan Allah berfaedah bagi pelajaran, bagi hal menyatakan yang salah, bagi hal memperbaiki yang rusak dan bagi hal mengajarkan yang benar supaya hamba Allah itu sempurna, terlengkap bagi segala perbuatan yang baik. 2 Tim 3: 16 - 17.

Dengan ajaran ini ditekankan: Alkitab telah menyatakan diri Allah dan kemauannya dengan sempurna dan pula telah mengajarkan dengan sempurna apa yang harus dipercayai manusia supaya memperoleh hidup yang kekal. Wahyu 22: 18- 19.

Hanya Alkitablah awal dan akhir semua pemikiran, pengetahuan dan usaha di dalam Gereja dan bagi setiap orang percaya. Dengan ajaran ini kita tolak semua kepandaian dan kebijaksanaan manusia yang bertentangan dengan Firman Allah. Amsal 3: 5; Mazmur 111: 10.

Pasal 5
TENTANG DOSA

Asal dari Dosa

Iblislah asal mula dari dosa. Ia menghendaki supaya semua orang berdosa, yaitu berbalik dari Allah. Yoh. 8: 44; Kej 3: 1 - 7; Wahyu20: 10.

Jadi walaupun manusia yang pertama (Adam dan Hawa) sempurna adanya, yaitu yang dapat melakukan kemauan Allah, mereka melanggar hukum yang diberikan Allah kepadanya karena godaan Iblis, serta mereka berbalik dari Allah. Dosa ialah pelanggaran kemauan Allah. 1 Yoh 3: 4; Yak 1: 15.

Pasal 6
TENTANG DOSA WARISAN

Kita percaya dan menyaksikan :

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada semua turunannya. Oleh karena itu semua manusia lahir di dalam dosa dan diperbudakkan dosa dengan melanggar hukum Allah. Dan dosalah yang mengakibatkan hukuman maut yang kekal.
Mzm 51: 7; 58: 4; Kej 8: 21; Roma 5: 12; 3: 12; 3: 23; Tit 3: 5; Yoh 3: 5; Yoh 6: 63.
Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang menyatakan : Bayi yang baru lahir tidak berdosa. Juga ajaran yang bertentangan dengan Firman Allah yang mengatakan : Dosa hanyalah akibat kemiskinan, kekurangan dan kesengsarasn dan karena itu dosa tidak begitu diberatkan.

Demikian pula ajaran yang mengatakan bahwa hati orang adalah bersih seperti kertas yang tidak bertulisan pada waktu lahirnya.

Pasal 7
TENTANG KELEPASAN DOSA


Kita percaya dan menyaksikan :

Tidak dapat diperoleh kelepasan dari dosa dengan jalan pekerjaan baik, atau dengan tenaga sendiri, hanyalah karena kemurahan Allah di dalam penebusan Yesus Kristus.

Jalan menerimanya ialah kepercayaan (iman) yang dikerjakan oleh Rohu'lkudus; hanya dengan iman kita menerima keampunan dosa, yang disediakan Yesus Kristus dengan kematianNya.

Iman yang sedemikianlah yang dipandang Allah menjadi kebenaran di hadapanNya. Yoh 3: 16; 2 Kor 8: 9; Kis. 4: 12.

Pasal 8
TENTANG GEREJA

A. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja ialah persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang dipanggil, dihimpun, dikaduskan dan ditetapkan Allah dengan Rohu'lkudus.
1 Kor 1: 2: 1 Petr 2: 9; Ef 1:2, 22 ;1 Kor 3.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan :
1. Anggapan bahwa Gereja itu hanyalah perkumpulan yang didirikan atas kemauan manusia dan memisahkan dirinya dari Gereja, jika perpisahan itu bukan karena di dalam Gereja terdapat ajaran yang berlawanan dengan Firman Allah.
2. Pendirian bahwa pemimpin-pemimpin, rapat-rapat dan anggota saja yang menentukan hidup Jemaat. Hanya Kristuslah yang berkuasa di Gereja dan hanya tuntutan yang sesuai dengan Firman Kristus sajalah yang harus diikuti. Gereja bukan dikuasai oleh "demokrasi", melainkan oleh Kristokrasi.
3. Pemikiran bahwa Gereja harus menjadi Gereja Negara, sebab kewajiban dari Gereja dan kewajiban negara adalah berlainan.
4. Pemikiran yang mengatakan : Gereja adalah berazaskan dan terikat pada adat dan juga pendirian yang mengharapkan hidup dari organisasi.

B. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja adalah kudus. Alasan dari kekudusan Gereja, bukan karena kekudusan anggotanya sendiri-sendiri, melainkan karena kekudusan Kristus, kepala Gereja itu. Gereja adalah kudus, karena dikuduskan oleh Kristus dan karena itulah Allah memandangnya kudus. Karena kekudusan inilah disebut Gereja Bangsa yang kudus. Bait Rohu'lkudus dan Bait Allah. 1 Petr 2: 9; Ef 2: 22; Why 1: 6; Ef 3: 21; 1 Kor 3: 16.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan paham yang mengatakan : Manusia dapat memperoleh kekudusan karena usahanya sendiri begitu pula keputusan, yang juga menyebabkan perpisahan karena masih dilihat anggota-anggota Gereja yang melakukan dosa.

C. Kita percaya serta menyaksikan :

Gereja itu adalah "Am, ialah persekutuan semua orang kudus, yang telah percaya di dalam Yesus Kristus dan pemberianNya, ialah Injil, Rohu'lkudus, Iman, Kasih dan Pengharapan. Ialah orang-orang dari tiap negeri, bangsa, suku dan bahasa, walaupun berlainan kebiasaan dan keturunannya. Why 7: 9.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang menghendaki agama kebangsaan dan juga pendirian, bahwa satu-satu Gereja dapat hidup terpisah dari yang lain.

D. Kita percaya dan menyaksikan :

Gereja adalah Esa. Azas untuk keesaan ialah Ef 4: 4; 1 Kor 12: 20. "Tubuh itu, yaitu Gereja adalah Esa. Walaupun banyak anggota tubuh itu Esa adanya". Keesaan yang dimaksud di situ bukanlah keesaan duniawi, melainkan keesaan rohani.

Dengan ajaran itu kita menolak dan melawan : semua perpisahan yang tidak disebabkan perbedaan iman, melainkan disebabkan hal-hal lahir saja.
Yoh 17 : 20 - 21.

E. Pertanda dari Gereja yang benar :

Kita percaya dan menyaksikan : Pertanda dari gereja yang benar ialah:
a. Dimana diberikan Injil yang murni
b. Dimana dilayani Sakramen yang dua itu sebagai dengan Firman Tuhan Yesus.
c. Dimana dilakukan tuntutan melawan dosa.

Pasal 9
TENTANG PELAYAN-PELAYAN GEREJA

Kita percaya dan menyaksikan :

Tiap-tiap orang Kristen terpanggil menjadi saksi Kristus. Dan untuk menunaikan pekerjaan-pekerjaan di tengah-tengah Gereja, Allah memanggil di dalam Gereja, pelayan-pelayan sesuai dengan tugas Kristus yang tiga itu: Nabi, Imam dan Raja 1 Kor 12: 28.

Jabatan-jabatan Pelayanan itu ialah :
1. Untuk memberitakan Injil kepada anggota-anggota Gereja dan di luar Gereja.
2. Untuk melayani Sakramen, yaitu: Pembaptisan yang kudus dan Perjamuan Kudus.
3. Untuk mengembalakan anggota-anggota jemaat
4. Untuk menjaga kemurnian ajaran, melakukan tuntunan jiwa, melawan ajaran-ajaran yang sesat.
5. Untuk melakukan pekerjaan diakonia.


Buat pekerjaan yang beragam itu, diangkat di dalam Gereja :
Rasul, Nabi, Evangelis, Gembala, Pengajar, dan Diakon. Ef 4: 11; Kis 6.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan pendirian yang meniadakan jabatan satu-satu orang atas pertimbangan-pertimbangan sendiri dan tidak karena sesuatu hal yang dilakukan, yang bertentangan dengan jabatannya.

Dengan ajaran ini kita menolak setiap pelayan di tengah-tengah Gereja, baik yang berkhotbah, mengajar dan melayani Sakramen jika tidak Gereja yang menyerahkan jabatan itu kepadanya.

Pasal 10
TENTANG SAKRAMEN

Kita percaya dan menyaksikan :

Hanya dualah Sakramen yang diperintahkan Tuhan Yesus kepada kita untuk melakukannya, yaitu Pembaptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Inilah yang dipesankannya, untuk memberikan dengan barang yang terlihat, anugerah yang tidak terlihat, yaitu keampunan dosa, keselamatan, hidup dan sejahtera, yang kita terima di dalam iman. Mat 28: 19; Mark 16: 15 - 16; Mat 26; Mark 14; Luk 22; 2 Kor 11.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran Katholik Roma yang mengatakan bahwa ada tujuh Sakramen.

A. PEMBAPTISAN KUDUS

Kita percaya dan menyaksikan :

Pembaptisan Kudus, ialah jalan pemberian anugerah kepada manusia, sebab dengan pembaptisan disampaikan kepada yang percaya keampunan dosa, kebaharuan hidup, kelepasan dari maut dan Iblis, serta sejahtera yang kekal.

Dengan ajaran ini kita menyaksikan : Anak kecil pun harus dibaptis karena dengan pembaptisan itu mereka juga masuk ke dalam persekutuan yang menerima anugerah pengorbanan Kristus, berhubungan pula dengan pemberkatan anak-anak oleh Tuhan Yesus. Mrk 10: 14; Luk 18: 16.

Pembaptisan tidak terpaksa dengan membenarkan ke dalam air, Kis 2: 41, 10, 48, 16, 33; Rom 6: 4; 1 Kor 10: 4; Tit 3: 5; Ibr 11: 29; 1 Ptr 3, 21.

B. PERJAMUAN KUDUS

Kita percaya dan menyaksikan :

Perjamuan Kudus ialah : Memakan roti, dengan roti mana (parhitean) kita terima daging dari Yesus Kristus Tuhan kita dan meminum anggur, dengan anggur mana kita terima darah Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kita peroleh keampunan dosa, hidup dan sejahtera. 1 Kor 11: 17 - 34; Mat 26; Mrk 14; Luk 22.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan : Hanya rotilah yang dapat diberikan kepada anggota jemaat, tetapi anggur tidak. Sebab dengan demikianlah Firman Tuhan Yesus waktu Ia memesankan Perjamuan Kudus itu : "Minumlah kamu sekalian dari cawan itu". Dan ini pulalah yang diikuti oleh Gereja pada waktu pertama. 1 Korintus 11: 24 - 25.

Juga tidak ada alasan dari Firman Tuhan untuk mengartikan wujud dari missa, dimana dikatakan, bahwa Tuhan kita di korbankan lagi setiap kali dilakukan missa, karena itu kita menolak ajaran ini.

Pasal 11
TENTANG TATA GEREJA

Kita menyaksikan :

Di dalam Gereja perlu ada tata-gereja yang berazaskan Alkitab. Sebab tata-gereja ialah saluran untuk memberikan ketertiban dan sejahtera di dalam Gereja. 1 Kor 14: 33.

Berhubungan dengan itu kita rayakan hari-hari raya Gereja, seperti Natal, Kematian, Kebangkitan dan Kenaikan Tuhan Yesus dan Keturunan Rohu'lkudus.

Akan tetapi kita harus ingat dengan baik, bahwa oleh kesetiaan kita menuruti semua hal itu, kita tidak dapat memperoleh keselamatan.

Pasal 12
TENTANG PEMERINTAH

Kita menyaksikan :

Pemerintah yang berkuasa adalah dari Allah datangnya. Ialah pemerintah yang melawan kejahatan, yang mempertahankan keadilan yang berusaha agar orang percaya dapat hidup sejahtera seperti tercantum pada Roma 13 dan 1 Timoteus 2: 2.

Pada lain pihak kita harus ingat yang tercantum pada Kisah Rasul 5: 29 : "Wajiblah orang menurut Allah lebih daripada manusia”.

Dengan ajaran ini kita menyaksikan : Gereja harus mendoakan Pemerintah agar berjalan di dalam keadialan. Sebaiknya Gereja pada saat-saat yang perlu harus memperdengarkan suaranya terhadap Pemerintah.

Dengan ajaran ini kita menolak paham yang mengatakan : Negara adalah negara keagamaan, sebab Negara dan Gereja mempunyai bidang-bidang tersendiri. Mat 22: 21b.

Jika perlu di hadapan hakim untuk menyaksikan kebenaran, orang Kristen boleh bersumpah, demikian pula waktu menerima jabatan atau pangkat.

Pasal 13
TENTANG HARI MINGGU

Kita memuliakan hari Minggu.

Hari Minggu adalah "Hari Tuhan", yaitu permulaan penjadian oleh Allah, Kebangkitan Tuhan Yesus, Keturunan Rohu'lkudus, seperti yang dirayakan oleh umat Kristen dari zaman permulaan Gereja. Kita tidak berbalik lagi kembali pada hari Sabbath Yahudi, sebab kita orang-orang Kristen.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran golongan Sabbatis, yang mengatakan bahwa hari Sabbathlah yang harus dimuliakan.

Pasal 14
TENTANG MAKANAN

Kita percaya dan menyaksikan :

Semua yang diberikan Allah adalah baik, kita tidak memantangkan, asal diterima dengan hati yang penuh syukur, sebab pemberian-pemberian itu menjadi suci karena Firman Tuhan dan doa.

Manusia tidak menjadi suci karena mengindahkan bermacam-macam pantangan-pantangan terhadap makanan. Sebab imanlah yang mensucikan pemberian Allah. Manusia tidak menjadi suci karena mengindahkan hukum-hukum tentang makanan. Oleh sebab itulah Rasul Paulus melawan aturan-aturan bangsa Yahudi tentang makanan. Tidak boleh Injil terbelakang karena pantang makanan, hadis atau tradisi. Mat 15: Rom 14; Kol 2; Kisah 15; 1 Tim 4 : 4 - 5.

Dengan ajaran ini kita menolak ajaran orang-orang yang menyebarkan paham-pahan yang sesat mengenai makanan.

Pasal 15
IMAN DAN PEKERJAAN BAIK

Kita percaya dan menyaksikan :

Iman harus membuahkan pekerjaan baik. Tetapi orang adalah sesat, jika diharapkan kebenaran, hidup, penghiburan dan sejahtera baginya, kalau diperbuat pekerjaan baik, karena Tuhan Yesuslah yang dapat mengampuni dosa dan mendamaikan manusia dengan Allah.

Karena itu kita harus menuruti Hukum-hukum yang 10 itu (Dasatitah), tetapi hanya imanlah yang memberikan kehidupan bagi kita, bukan pekerjaan yang baik. Rohu'lkudus yang menggerakkan hati manusia melakukan pekerjaan baik, dan jika bukan Rohu'lkudus yang mengerjakan (di dalam kita), pekerjaan baik menjadi dosa. Yoh 5: 1 5 - 16; Ef 2: 8; Roma 5: 1.

Pasal 16
TENTANG PERINGATAN ORANG MENINGGAL


Kita percaya dan menyaksikan :

Manusia telah tentu satu kali mati dan kemudian daripada itu datang hukaman. Ibr 9: 27. Mereka itu akan berhenti dari kelelahannya. Wahyu 14: 53. Dan Yesus Kristuslah Tuhan dari orang-orang yang mati dan yang hidup.

Dalam kita mengadakan peringatan kepada orang yang mati, kita mengingat pula akhir kita sendiri dan menguatkan pengharapan kita pada persekutuan orang-orang percaya, yang menetapkan hati kita di dalam pergumulan hidup ini. Wahyu 7: 9 - 17.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran animisme yang mengatakan : Roh-roh dari orang-orang mati masih dapat bergaul dengan manusia. Demikian pula ajaran yang mengatakan : Roh dari yang mati tinggal di kuburnya. Juga kita tolak ajaran dari Gereja Katholik Roma yang mengajarkan tentang api ujian (vagevuur) yang harus dialami seberapa lama untuk membersihkan roh orang mati, sebelum tiba kepada hidup yang kekal dan orang dapat melakukan missa untuk orang mati dan memdoakan orang mati itu supaya lebih cepat terlepas dari api itu.

Demikian pula doa kepada roh dari orang-orang kudus dan yang mengharapkan bahwa kekuatan dan kekudusan orang itu dapat turun dari kuburan, pakaian, barang atau tulang-tulangnya (relikwi).

Pasal 17
TENTANG MALAIKAT

Kita percaya dan menyaksikan :

Malaikat adalah juga yang dijadikan Allah untuk melayani Dia; ialah roh-roh pelayan yang disuruh membantu orang-orang yang akan mewarisi hidup kekal. Ibr 1: 14.

Pasal 18
TENTANG HUKUMAN PADA HARI KIAMAT

Kita percaya dan menyaksikan :

Tuhan kita Yesus Kristus akan turun kelak pada hari kiamat untuk membangunkan orang-orang mati. Yoh 5: 28; 1 Tes 4: 16; Mat 24: 3; Luk 21: 28; Wahyu 20: 1 1 - 15.

Ia akan menghakimi segala manusia. Mat 25; 1 Kor 15: 52; 2 Kor 5: 10. Pada waktu itu Ia akan memanggil orang-orang yang percaya ke dalam hidup yang kekal. Mt 25: 34.

Tempat dari orang-orang percaya akan menjadi kekal di hadapan Allah sampai selama-lamanya. Mt 25.

Dengan ajaran ini kita menolak dan melawan ajaran yang mengatakan :
a. Bahwa waktu kedatangan Kristus kembali dapat dihitungkan oleh manusia.
b. Bahwa masih ada waktu kemurahan sesudah orang meninggal.

Kita menekankan bahwa kedatangan Tuhan adalah pada waktu yang tidak dapat diketahui. I Tess 5: 2; Mat 24: 42; 44: 50; Luk 12: 35 - 36.
Karena itu kita harus selalu bersiap seperti diperingatkan oleh Tuhan kita. Luk 12: 35- 36.







PENGAKUAN IMAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
(HKBP) TAHUN 1996


A) Kuasanya

1. Kuasa (otoritas) Pengakuan Iman berdasarkan kuasa Alkitab, karena Allahlah sumber dari kuasa Alkitab.
2. Allah memakai manusia menjadi alatNya untuk menulis Kitab Suci (2 Tim 3:16a), Allah jugalah yang memakai hambaNya, pelayan di Gereja, menyusun Pengakuan Iman dari Gereja itu, berdasarkan kebenaran yang terkandung dalam Alkitab (2 Kor 1:21-22). Walaupun Pengakuan Iman itu berkuasa, ia tunduk kepada kuasa Alkitab karena Alkitab itulah sumber dari ajaran yang benar untuk disaksikan. Kitab Suci bukanlah perkataan manusia tetapi firman Allah (2 Tim 3:16-17).
3. Di dalam kebenaran yang dari Allah yang dinyatakan dalam Kitab Suci, Pengakuan Iman mempunyai kuasa menyatakan kepribadian dan rencana Allah Tritunggal, menyatakan keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus, menyatakan keberadaan Gereja di dunia ini dan menyatakan harta rohani yang perlu diketahui oleh orang percaya ( l Tes 2: l 3).
4. Pengakuan Iman mempunyai kuasa melahirkan meneguhkan iman Gereja, dan juga mempunyai kekuatan melawan dan menolak segala ajaran yang menyimpang yang lahir atas kehendak manusia.
5. Seluruh warga jemaat harus dengan sungguh-sungguh tunduk terhadap seluruh yang diajarkan oleh Pengakuan Iman; hendaknya dipelajari dalam kerendahan hati dan kasih, karena semua ajaran itu berasal dari Yang Mahatinggi.

B). Lahirnya Pengakuan Iman dan Pemakaiannya

1. Pengakuan Iman HKBP adalah merupakan satu kesatuan dengan Pengakuan Iman gereja-gereja yang pertama, yang dirumuskan pada tiga waktu yang berbeda-beda, yaitu:
a. Pengakuan Iman Apostolicum
b. Pengakuan Iman Niceanum
c. Pengakuan Iman Athanasianum
Walaupun perumusannya tidak sama, isi dan tujuan Pengakuan Iman itu sama.
2. Pengakuan Iman ini adalah kesimpulan dari berita dan ajaran Kitab Suci, itulah menjadi isi iman yang kita hayati dan dasar dari pengharapan kita dalam hidup sekarang dan yang akan datang.
3. Pengakuan Iman ini merupakan suluh, penuntun dan dasar dari segenap pekerjaan, pengajaran dan khotbah di HKBP, karena hanya ajaran yang benarlah yang dapat menggarami dan menerangi hidup kita di dunia ini.
4. Pengakuan Iman ini adalah merupakan dasar bagi HKBP dalam menyusun Anggaran Dasarnya, dan bersaksi bersama-sama dengan gereja-gereja di dunia ini.
5. Pengakuan Iman ini adalah dasar bagi HKBP melawan dan menolak segala ajaran yang bertentangan dengan Firman Allah.
6. Dan Pengakuan Iman ini jugalah yang menunjukkan jati-diri HKBP dalam seluruh persaudaraan oikumenis, dalam kesaksian dan keberadaannya di dunia ini.

HKBP adalah Gereja yang bersaksi. Yang disaksikan adalah imannya yang didasarkan pada Kitab Suci, untuk dihayati segenap warganya, untuk diwartakan kepada dunia ini, dan yang menjadi pegangan menghadapi ajaran yang tidak benar yang lahir di dalam gereja itu sendiri serta ajaran yang ada di sekitarnya.

Karena kesaksian Gereja adalah berdasarkan Kitab Suci, maka nyatalah dengan jelas hubungannya dengan segenap gereja yang ada di segala waktu, yang tetap bersaksi berdasarkan Kitab Suci yang satu itu. Oleh karena itu, walaupun bentuk tantangan kerohanian pada satu waktu berbeda, yang mengakibatkan bentuk dari satu Pengakuan Iman berbeda-beda, dan rumusan kalimatnya dipakai berbeda, namun isi Pengakuan Iman yang disaksikannya adalah sama dan tetap. Kesatuan dari gereja-gereja itu nyata sekali, yang disebut Tubuh Kristus, yang merangkum segala waktu, yang bergumul tetapi tetap bersinar menyaksikan kebenaran yang dari Allah.

Dalam menyusun Pengakuan Imannya (Konfessi), HKBP tidak memisahkan diri dari kesatuannya dengan gereja-gereja, sebab HKBP tidaklah menetapkan suatu Pengakuan Iman yang baru.
Tetapi, Gereja itu berbicara dalam waktu ini melalui kata dan tanda yang lebih jelas yang dapat mudah dipahami oleh semua orang. Kita sekarang hidup dalam satu era yang memiliki berbagai nilai yang cepat berubah.

HKBP tetap menerima dan menghayati Pengakuan Iman yang sudah ada pada gereja-gereja yang terdahulu, yaitu:
- Konfessi Apostolicum
- Konfessi Niceanum
- Konfessi Athanasianum
Pengakuan Iman Apostolicum (Pengakuan Iman Para Rasul) itulah yang kita sebut "Pernyataan Iman" yang kita saksikan setiap Minggu. Memang benar, di situ tidak disebut ancaman kerohanian, yaitu ajaran yang menyimpang yang ditentang oleh gereja pada waktu itu. Pengakuan Iman yang tiga bagian itu dengan murni dan tulus menyaksikan isi Kitab Suci tentang Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh kudus, tentang keselamatan manusia dan segenap yang perlu disaksikan dalam bentuk yang singkat dan jelas.

Pengakuan Iman Niceanum lahir untuk menentang ajaran sesat tentang ke-Allah-an Yesus Kristus, yang diajarkan oleh sebagian pemimpin gereja pada waktu itu. Maka Pengakuan Iman Niceanum dengan jelas menyaksikan ke-Allah-an Yesus Kristus dalam pernyataan berikut: "Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, yang diperanakkan Allah sejak dari semula, Allah yang datang dari Allah, Terang yang datang dari Terang, Allah yang benar yang datang dari Allah yang benar, yang dilahirkan bukan diciptakan, satu hakekat dengan Bapa yang menciptakan segala sesuatu. Dia datang dari sorga karena kita manusia untuk memberikan keselamatan kita," Iman kita tidak akan bergeser dari kesaksian itu, dan Pengakuan Iman yang demikian itu pulalah yang kita saksikan melalui khotbah dan pengajaran.

Ketika munculnya lagi ajaran sesat yang mengatakan : "Yesus, karena Dia adalah Firman, hanyalah "pengantara" Allah dan manusia. Ke-Allah-an Yesus tidak penuh, kemanusiaanNya pun tidak penuh. Yesus sepertinya "setengah Allah dan setengah manusia". Oleh karena itu lahirlah Pengakuan Iman Athanasianum yang dengan jelas menentang ajaran tersebut, sekaligus menekankan dan menyaksikan bahwa Yesus itu sungguh-sungguh adalah Allah, dan sungguh-sungguh manusia. Yesus dan Allah (Bapa) adalah satu hakekat, tidak lebih rendah; dan Roh Kudus datang dari Bapa dan dari Anak. Roh Kudus tidak lebih rendah dari Yesus, dan kedua hakekat itu tidak lebih rendah dari Allah Bapa. Ketritunggalan Allahlah yang ditekankan oleh Pengakuan Iman Athanasianum. Dan Pengakuan Iman yang demikian itu jugalah yang dihayati dan disaksikan oleh HKBP.

Adalah benar bahwa hanya pemahaman tentang Yesus Kristuslah yang menentukan bentuk dan isi dari campur tangan Gereja terhadap segala ajaran dan nilai-nilai kehidupan yang ada dan yang selalu berobah akibat perobahan zaman. Segala yang disaksikan Pengakuan Iman HKBP adalah seperti Pengakuan Iman yang mula-mula itu yang berdasar pada pemahaman tentang Yesus Kristus, Anak Allah dalam Ketritunggalan, Juruselamat kita manusia.

Oleh karena Pengakuan Iman HKBP adalah satu kesatuan dengan tiga Pengakuan Iman yang disebut di atas, yaitu Pengakuan gereja mula-mula, maka Pengakuan Iman HKBP adalah juga merupakan satu kesatuan dengan Pengakuan Iman dan ajaran Reformasi yang diajarkan oleh Martin Luther, terutama yang terkandung dalam Katekhismusnya. Kesatuan itu pulalah yang menandakan kesatuan HKBP dengan Gereja-gereja Lutheran yang ada di dunia ini, walaupun HKBP tetap memelihara persaudaraan yang hidup dengan gereja-gereja lain.

HKBP juga memperhatikan Pengakuan Iman gereja yang ada di Jerman pada awal abad 20, yang dinyatakan dalam Barmen Thesen. Barmen Thesen muncul ketika pemahaman manusia kacau tentang kuasa, yang dapat menyimpang pelaksanaannya dalam pemerintahan sekuler dan di aras gereja. Pada waktu itu gereja sangat sulit bergerak karena kuasa dunia. Barmen Thesen menekankan bahwa hanya Yesus Kristuslah Raja yang berkuasa di dalam Gereja dan terhadap semua penguasa di dunia ini.

Jelaslah suatu Pengakuan Iman, apakah itu merupakan pernyataan iman atau "these," lahir hanya menyinggung sebagian saja dari iman karena Gereja merasakan betapa pentingnya menolak ajaran yang menyimpang dan berbahaya pada waktu itu, agar penghayatan warga jemaat akan ajaran iman sungguh-sungguh murni, yang disaksikan di dalam dunia.

Demikian halnya dengan kelahiran Pengakuan Iman HKBP pada tahun 1951. Ketika muncul aneka ragam bahaya kerohanian yang mengancam Gereja, yang datang dari agama lain, dari ajaran keduniawian, dari suara-suara pemecah-belahan dan dari pengacau di tengah gereja itu sendiri. Pengakuan Iman HKBP menolak semua ajaran yang membahayakan itu, sehingga dengan demikian nyatalah pengaruh baik Pengakuan Iman itu terhadap kehidupan kerohanian Gereja.

Dalam Sinode Agung 1987, terdengarlah suara yang merindukan bentuk Pengakuan Iman yang baru dan meminta supaya ajaran yang murni itu diperluas dalam bentuk yang lebih jelas yang dapat menyapa manusia pada zaman ini. Bukan mengatakan hendak membaharui, merobah atau menyambung Pengakuan Iman 1951, tetapi agar bentuknya disesuaikan dengan zaman, dan beberapa jawaban yang tidak ada dalam Pengakuan Iman 1951 ditambahkan, yaitu tentang manusia (Pasal 3), masyarakat (Pasal 4), kebudayaan dan lingkungan hidup (Pasal 5). Demikianlah riwayat lahirnya Pengakuan Iman ini.

Pengakuan Iman itu artinya tetap sama, yaitu Pengakuan Iman yang mencakup semua isi iman yang berdasar pada Kitab Suci. Itulah yang menjadi :

1. Dihayati warga Gereja dalam menyatakan "... berdiri dan teguh dalam iman, dan tidak akan bergeser dari pengharapan..." Kol. 1:23: "... tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini " (2 Tim 3:14). "Engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini" (1 Tim 4:6).
2. Disaksikan di dunia ini, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya..." (2 Tim 4:2). "Pergilah, jadikanlah semua bangsa..." (Mat 28:19).
3. Pegangan terhadap semua orang yang mencobai dan musuh iman. "Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan-jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan-jawab dari padamu tentang pengharapan yang ada padamu. . . " (1 Pet 3:15).
4. Diwarisi oleh angkatan yang berikut dalam gereja, dan menghayati kesatuan iman bersama angkatan yang terdahulu. "Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya..." (Ulangan 6:7).

Pasal 1
TENTANG ALLAH

A). Kepribadian Allah

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Allah itu esa, itulah TUHAN ALLAH, yang tidak berawal dan tidak berakhir, yang mahakuasa, yang keberadaanNya tidak terselami, yang tidak berobah, yang mahakudus, pemarah terhadap orang yang tidak tunduk kepada FirmanNya, yang mahatahu, yang hatinya benar, setia, yang menyatakan diriNya, pencipta segala sesuatu, yang memenuhi langit dan bumi, yang memelihara, yang pemurah, sumber kehidupan, berkat dan kebahagiaan, yang memerintah. Raja dari segala raja dan Tuhan dari segalanya, mahapemurah, pengasih, Pengampun, Juruselamat, yang hakumnya benar, yang menang, yang membangkitkan, Pemersatu, yang Gembala, Pembela, sumber dari segala pengetahuan. Dia jugalah yang menguasai sejarah dan kematian (Ulangan 6:4, Kel 3:14; Kej 17:1; Mazm 105:8; 1 Kor 1:9; 2 Tes 3:3; Luk 1:37; Roma 11:33; Ulangan 10:17; Roma 2:11 1 Kor 1:30; Mazm 103:8, 24:1; Yes 6:3; Yoh 3:16; 1 Tim 6:15-16).

Dengan pengakuan ini kita menekankan bahwa Allah senantiasa dekat, campur tangan, bekerja, mengatur dan menghakimi kehidupan setiap orang, kaum, bangsa dan segala ciptaan di seluruh penjuru dunia ini.

Karena itu hanya Allah saja yang disembah, yang dipercayai, yang dituruti. Kita harus lebih takut, lebih mengasihi dan lebih yakin kepadaNya dari pada kepada yang lain yang ada di bumi ini. Ajaran yang meniadakan Allah dan keberadaanNya, demikian juga yang meng-allahkan ciptaan Allah, kita tolak. Kita juga menolak segala ajaran dan kebiasaan yang menyembah iblis dan kuasa kegelapan (band. R.P.P HKBP, II 2B hal 15 dan III.1.a.c.d. hal 17-180).

B) Ketritunggalan Allah

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Allah itu esa dan di dalam penyataanNya yang Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, yang tidak berawal dan tidak berakhir (Yoh 5:19; 14:11; 1:1; 15:26; 2 Kor 13:13; Mat 28:19).
Berdasarkan ini kita menolak ajaran Triteisme yang mengatakan Allah orang Kristen itu ada tiga.

1. Allah Bapa
Allah Bapalah yang menciptakan, memelihara dan memerintah segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, dari awal hingga selama-lamanya. Allah Bapa menyatakan diriNya melalui Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal itu, Juruselamat manusia dan Dia memeteraikan keselamatan itu melalui rohNya, Roh Kudus, dengan demikian kita dimampukan berseru "Ya Bapa" kepadaNya. Dengan pernyataan itu kita menekankan besarnya kasih Allah Bapa, yang menyediakan semua yang diperlukan manusia dalam hidupnya, melalui cara yang dimengerti dan tidak dimengerti oleh manusia. Karena itu kita menolak ajaran yang menyangkali penciptaan Allah atas segala sesuatu, demikian juga dengan ajaran fatalisme (takdir, suratan, nasib) yang menjadikan manusia pasif saja, dan yang mengamati letak bintang dan yang menafsirkan suratan tangan.

2. Allah Anak
Allah Anak adalah Yesus Kristus, penyataan Allah Bapa yang mengosongkan diriNya dan menjadi manusia, yang dilahirkan oleh Maria, dikandung dari Roh Kudus sebelum ada mengenal suami Dialah Tuhan yang melindungi dan menyelamatkan manusia. Dia mempedulikan penderitaan manusia dan segala bangsa pada segenap waktu, dan Dia setia selama-lamanya. Dia menyelamatkan, membebaskan manusia dari kuasa iblis, dari perhambaan dosa, dan dari maut dan kematian, Dia menderita sengsara hingga mati di kayu salib, Dialah kesempurnaan korban pendamaian oleh Allah, karena dosa manusia. Dia turun ke dalam maut, bangkit kembali dari kematian pada hari ketiga, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Tuhan, BapaNya. Karena itulah Dia ditinggikan oleh Allah, dan kepadaNya diberikanNya nama di atas segala nama. Agar semua lutut di sorga dan di bumi dan yang ada di bawah bumi sujud kepadaNya, dari situlah Dia membela semua orang percaya dan memerintah semuanya, sebelum Dia datang kembali ke dunia ini untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Agar semua lidah mengaku: "Yesus Kristuslah Tuhan, demi kemuliaan Allah Bapa" (Mat 28:18; Ibr 9:14; Filp 2:9-14; Ef 1:20-22. 1:7; Yoh 3:16).

3. Allah Roh Kudus
Allah Roh Kudus adalah penyataan Allah melalui RohNya. Di dalam kepribadianNya, ketritunggalan Allah, Roh Kudus bekerja bersama Allah Bapa dan Allah Anak, dari sejak awal sampai selama-lamanya. Roh Allahlah yang memelihara, menuntun, bernubuat bagi semua manusia dan meneguhkan hukum keadilan yang ada di dunia ini (Yer.11:2; 9:6; Yoel 3:1; Amsal 8:12-31; 1 Kor 14: 3-6, 28; Wahyu 22).

Dialah yang menyampaikan Firman dan Wahyu dari Allah. Roh Kuduslah yang meneruskan pekerjaan Yesus Kristus di dunia ini, untuk memanggil, mengumpulkan, menyatukan orang percaya menjadi persekutuan (oikumene, koinonia), menggalakkan kesaksian (marturia) dan pelayanan (diakonia), dan yang mengkuduskan Gereja melalui Kabar Baik. Roh Kuduslah yang mengajar dunia ini tentang dosa, kebenaran dan hukum, Dialah yang memeteraikan keselamatan orang percaya, membuat orang bertobat, menerangi, membaharui kepribadian, menuntun manusia kepada kebenaran, mengajar manusia memuliakan Allah dan menyediakan senjata roh bagi orang percaya (Roma 8:14-17; 1 Kor 3:16; Tit 3:5; K. Rasul 2; Pengakuan Iman bagian ketiga dan artinya).

Dengan ajaran ini kita menekankan bahwa Roh yang kudus hanya satu itulah Roh Kudus. Dialah yang menjadikan Kabar Baik menghasilkan buah, dan yang mendirikan Gereja di dunia ini. Roh Kudus bekerja dari diriNya sendiri, tanpa kuasa manusia (Gal 5:2223; Ef 4:3-6). Dialah sumber dari segala pekerjaan besar (mujizat) yang memuliakan Allah.

Ajaran yang mengatakan Roh Kudus sama dengan roh-roh yang lain yang ada di dunia ini, ditolak. Dan menolak segala bentuk kerasukan roh, apakah itu upaya penjagaan diri manusia secara sadar ataupun yang lahir dari ketidaksadaran.

Demikian juga ajaran yang mengatakan bahwa orang yang dipenuhi Roh tidak perlu bertobat. Kita juga menolak bahasa asing (glosolalia) yang tidak dapat dimengerti orang yang menjadi pemicu keributan dalam persekutuan orang percaya. Semua karya besar yang tidak memuliakan Allah, bukanlah berasal dari Roh Kudus. Bukan karya besar yang menjadi ukuran iman, maka itu harus ditolak.

Pasal 2
FIRMAN ALLAH

Kita mengakui dan menyaksikan :
Alkitab, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah sungguh-sungguh Firman Allah. Alkitab menyatakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia yang pusatnya adalah Yesus Kristus. Kita mengerti Firman Allah melalui bimbingan Roh Kudus (l Kor 12:3; Yoh 16:15; 2 Petr 1 :20-21).

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3:16-17).

Firman itu menjadi daging dan berpusat pada Yesus Kristus (band. Yoh 1:14).
Dengan ajaran ini : Kita menekankan bahwa hanya Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kuduslah yang dapat menyatukan Gereja dan mempersatukan gereja-gereja, bangsa-bangsa dan seluruh suku bangsa. Kita menekankan supaya semua majelis dan warga jemaat siap sedia memberitakan Kabar Baik (Mat 28:19-20).

Kita menekankan bahwa bukan hanya orang yang ditahbiskan yang menerima tugas, tetapi semua warga jemaat mendapat bagian akan pengetahuan yang perlu untuk mempelajari dan menghayati Firman Allah. Kita menekankan bahwa Firman Allah adalah sumber kehidupan dan pedoman pekerjaan dan kehidupan yang berkenan bagi Allah, yang berguna bagi setiap orang, keluarga, pengajaran agama, kebaktian dan yang mengajak manusia mau berdialog dengan orang lain melalui semua persekutuannya di tengah masyarakat, di dunia ini.

Kita menentang tindakan yang memasukkan Alkitab ke dalam peti orang mati karena berkeyakinan bahwa dengan cara itu dia dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita menentang tindakan pemakaian Alkitab untuk memilih hari yang baik dan untuk mengetahui nasibnya. Bila diperlukan, pada saat menerima jabatan baru dalam pemerintahan Alkitab dapat dipakai sebagai perlengkapan untuk menyatakan janjinya. Kita menolak pemakaian Alkitab untuk bersumpah.

Pasal 3
M A N U S I A

Manusia adalah ciptaan Allah, laki-laki dan perempuan, menurut gambarNya, sama dengan perangaiNya (Imago Dei), dengan martabat yang sama, dan kepada mereka diberikan kuasa untuk menguasai, memelihara dan mengolah seluruh ciptaanNya yang ada di dunia ini. Manusia diciptakanNya dalam kebebasan dan tanggungjawab untak melayani Allah dan seluruh ciptaanNya.

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, karena godaan iblis, dan dosa itu menjadi dosa warisan bagi semua angkatan yang berikut, menjadikan manusia itu senantiasa dalam pencobaan, dikuasai oleh dosa (Roma 7:17), dan berhadapan dengan Allah hilanglah kehidupannya, dia melawan dan berbalik dari Allah: hukum Allah dilanggarnya, dia tidak malu melakukan dosa. Manusia dengan usahanya sendiri tidak sanggup melepaskan dirinya dari dosa. Untuk menyatakan keselamatan yang dari Allah, Allah menyuruh malaikatNya, yang diciptakan-Nya, membantu ahli waris kehidupan, karena Allahlah yang dapat menyelamatkan manusia.

Tuhan menyampaikan FirmanNya kepada manusia untuk melayani dirinya, imannya, kasihnya dan kemampuannya melawan dosa. Perilaku yang dikuasai dosa mengakibatkan kejahatan semakin merajalela, dan orang yang melakukan kejahatan kecil mudah dihakum, sementara orang yang melakukan kejahatan yang besar sering bebas dari hukuman, karena tindakan manusia yang tidak benar dan karena orang yang bersaksi dusta yang terjadi pada saat pengadilan manusia. Akhir dari semua dosa, bagaimanapun bentuknya, adalah kematian. Hanya karena kasih karunia Allahlah, melalui penebusan Yesus Kristus, ada jalan keselamatan bagi setiap orang. Jalan untuk menerimanya adalah melalui iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus, supaya pertobatan dan keampunan dosa yang disediakan melalui kematianNya dan kebangkitanNya dihayati, sehingga kita menjadi manusia baru. Iman yang demikianlah yang diperhitungkan Allah yang menjadi kebenaran manusia. Manusia hidup karena imannya walaupun dia jatuh ke dalam dosa (simul iustus et peccator), tetapi manusia yang percaya itu dipanggil Allah untuk menjadi Anak Allah dan menjadi mitra kerjaNya dalam Kerajaan Allah (1 Kor. 3:9).

Dengan ajaran ini : Kita menolak pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu menjadi seperti budak, mesin atau hewan karena pekerjaan dan karena harta miliknya. Kita menekankan bahwa manusia adalah mitra kerja Allah dalam Kerajaan Allah.

Pasal 4
MASYARAKAT

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Seluruh manusia adalah satu kesatuan di hadapan Allah (Kej 1:27) dan yang menerima keselamatan itu adalah sama-sama yang ditebus oleh Yesus Kristus (Gal 3:28). Keluarga Kristen di dunia ini adalah keluarga yang diikat kasih Kristus. Setiap orang yang menuruti kehendak Tuhan hidup dalam kehidupan yang saling membantu (Gal 6:2).

Dengan ajaran ini : Kita menekankan bahwa hak azasi perempuan dan laki-laki sama, hak waris laki-laki dan perempuan sama, hubungan ayah dan ibu adalah mitra, demikian juga kesetaraan dalam kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam masyarakat. (Ef 5:21; Amsal 30;10).

Kita menekankan pentingnya iman dan tanggungjawab kita dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dalam melayani orang miskin, yang sakit, yang melarat, orang asing, yang terbelakang, yang bodoh, korban ketidak-pastian hukum (penyelewengan hukum).

Kita menekankan kesamaan hidup dan hak azasi manusia bagi manusia yang hidup di kota dan di desa/ petani, dalam perencanaan, dalam mengambil keputusan dan pengawasan.

Dan dengan ini : Kita menentang aliran feminisme atau aliran emansipasi wanita yang ekstrim, yang mau menggeser kedudukan laki-laki menjadi kedudukan perempuan. Kita juga menentang kebiasaan yang menghindari pekerjaan tertentu dari perempuan, hanya karena dia perempuan, padahal dia mempunyai keterampilan untuk melakukan pekerjaan itu.


Pasal 5
KEBUDAYAAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Kita mempercayai dan' menyaksikan :

1. Allah menciptakan manusia dengan tempat tinggalnya dan tempatnya bekerja di dunia ini (Kej 2:515). Dialah yang memiliki semuanya, yang memberikan kehidupan bagi semua yang diciptakanNya. Tempat manusia bekerja adalah daratan, laut dan langit/ruang angkasa. Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk memelihara dunia ini dengan tanggungjawab penuh. Dia juga memberikan bahasa, alat-alat musik, kesenian dan pengetahuan kepada manusia sebagai alat manusia dan juga aturan untuk memuji Allah dan sebagai sarana untuk memelihara dan memperindah persahabatan antar manusia agar melalui kebudayaan, kerajaan Allah semakin besar. Tetapi kebudayaan yang bercampur kekafiran dan yang bertentangan dengan Firman Allah, harus ditolak.

2. Karya Yesus Kristus adalah membebaskan manusia, segala ciptaan dan juga dunia ini (Kol 1:15-20; Roma 8:19-33).

Dengan ini:
Kita menyaksikan tanggungjawab manusia untuk melestarikan semua ciptaan Allah supaya manusia itu dapat bekerja, sehat, dan sejahtera (Mazm 8:4-10).

Kita menentang setiap kegiatan yang merusak lingkungan, seperti membakar dan menebang pohon di hutan atau hutan belantara (Ulangan 5: 20 ;19 - 20). Kita menentang setiap usaha yang mencemari air dan udara, juga air limbah yang mengandung racun dari pabrik-pabrik, karena tidak mempedulikan saluran air limbah dan pencemaran udara, hingga merusak air minum dan pernafasan manusia (polusi/pencemaran lingkungan), bandingkan Maz 104: 1 - 23; Wahyu 22: 1 - 2)

Pasal 6
KESELAMATAN

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Keselamatan adalah karya Allah, yaitu kelepasan dari dosa, dari kuasa iblis dan maut, dan dari aneka ragam kuasa yang bertentangan dengan Firman Allah. Karena dengan karunia dan kasih Allahlah keselamatan dilaksanakan, yaitu dengan penebusan AnakNya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, yang mati di kayu salib, yang turun ke dalam maut setelah dikuburkan dan yang bangkit dari kematian pada hari ketiga. Jalan untuk menerima keselamatan itu adalah melalui iman yang dilahirkan oleh Roh Kudus dan iman itulah yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran manusia. Keselamatan itu adalah kemuliaan Allah dan kebahagiaan manusia. Orang percaya telah dibebaskan, walaupun dia masih mengalami pergumulan di dunia ini. Karunia Allah senantiasa melepaskan orang percaya dari aneka ragam bahaya dalam kehidupan sehari-hari, secara jasmani maupun rohani, baik perorangan maupun kelompok.

Penampakan dari keselamatan itu dalam kehidupan orang percaya di dunia ini ialah kehidupan yang kudus, yang menghasilkan buah-buah Roh (1 Yoh 3: 16; 2 Kor 8: 9; K. Rasul 4: 12; Gal 5: 22). Dengan ajaran ini kita menekankan tidak ada keselamatan selain dari keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus dan hanya Yesus Kristuslah yang empunya orang yang diselamatkanNya. Iblis maupun kuasa yang lain dari kekuasaan Kristus tidak berkuasa merampasnya (Roma 8:38-39). Karena itu kita menolak ajaran yang mengatakan, bahwa manusia dapat menyelamatkan dirinya dari kuasa dosa, dari kuasa iblis dan dari kematian dengan cara meninggalkan keramaian di dunia ini. Kita juga menolak ajaran yang mengatakan bahwa usaha manusialah yang menentukan keselamatannya.


Pasal 7
G E R E J A

Kita mempercayai dan menyaksikan:

A. Gereja adalah persekutuan orang yang percaya kepada Yesus Kristus di dunia ini, yang dipanggil, dikumpulkan, dikuduskan dan ditetapkan Allah melalui Roh Kudus. Karena keberadaan Gereja itu masih di dunia ini, Gereja itu harus bergumul (1 Kor 1: 2; 1 Petr 2:9; 1 Kor 3; Yoh 17; Mat 13:24-30).
Dengan ajaran ini kita menekankan bahwa tidak boleh hanya rencana manusia untuk mendirikan Gereja. Dan dengan ini, kita menolak roh dan pendapat yang selalu ingin memecah Gereja, demikian juga pendapat yang mengatakan agar Gereja itu menjadi Gereja Negara, Gereja marga, Gereja adat, atau Gereja itu adalah organisasi saja..

B. Gereja adalah kudus. Gereja disebut kudus bukan karena kekudusan warganya, majelis atau organisasi Gereja itu sendiri, tetapi karena kekudusan Kristus, Kepala Gereja itu. Gereja menjadi kudus karena dikuduskan oleh Kristus dan Allah memperhitungkan mereka sebagai orang kudus. Karena kekudusan Kristuslah Gereja itu disebut umat yang kudus, bait Roh Kudus dan bait Allah.
Selaku yang dikuduskan oleh Allah, Gereja diutus untuk memberitakan Kabar Baik yang menjadi berkat karunia bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia ini. Gereja terpanggil mengajak manusia supaya hidup kudus, itulah kehidupan yang mau bergumul supaya lebih taat kepada Yesus Kristus daripada kepada kuasa-kuasa di dunia ini (Wahyu 1: 6; Ef 3: 21; 1 Kor 3: 16; 1 Pet 2: 9; Ef 2: 22).

C. Gereja itu adalah am. Gereja yang am, yaitu persekutuan semua orang kudus, yaitu mereka yang mendapat bagian dalam Yesus Kristus, yang berasal dari setiap daerah atau bangsa, marga, kaum, yang kaya, yang miskin, laki-laki atau perempuan dan dari segala bahasa (Wahyu 7: 9, Gal 3: 28; 1 Kor 11: 7 - 12), dan yang mendapat bagian akan pemberianNya, yaitu: Kabar Baik, Roh Kudus, Iman, Kasih dan Pengharapan.

Dengan ajaran ini, kita menekankan Gereja itu tidaklah berlainan walaupun status sosial dan kebangsaan warganya berbeda-beda.
Kita menolak pemahaman yang menganggap Gereja itu sebagai Gereja kebangsaan dan yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan Gereja yang satu dengan Gereja yang lainnya.

D. Gereja di dunia ini esa adanya, itulah Tubuh Kristus. Karena itu hanya Kristuslah dasar keesaan, karena keesaan bukanlah seperti kesatuan duniawi yang dimaksud di sini. Yang dimaksud adalah keesaan kerohanian. Didorong oleh keesaan kerohanian itu nyatalah keesaan di dalam kehidupan iman, baptisan, pengharapan, hati yang saling mengerti, tolong menolong, saling mempercayai, saling mengasihi dan juga dalam semua kegiatan oikamenis (Ef 4: 4 - 6; 1 Kor 12: 20; Yoh 17: 20 - 21).
Dengan ajaran ini kita menentang dan menolak ajaran tentang kesatuan yang tidak berdasarkan Yesus Kristus.

E. Tanda-tanda dari Gereja yang benar.
Tanda dari Gereja yang benar adalah:
a. Kalau Kabar Baik dikhotbahkan dan diajarkan dengan murni.
b. Kalau sakramen yang dua itu dilayankan dengan benar (Mat 28:19, Mark 16:15-16)
c. Kalau Hukum Penggembalaan dan Siasat Gereja dijalankan dengan benar.

Dengan ajaran ini kita menekankan bahwa Allah menyatakan diriNya dan juga yang melakukan pendamaian di dalam Yesus Kristus melalui Kabar Baik dan Sakramen yang dua itu.

Pasal 8
SAKRAMEN

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Di Gereja Protestan hanya ada dua sakramen, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Itulah yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus kepada Gereja untuk memberikan tanda yang nyata akan kasih karuniaNya yang tidak kelihatan, yaitu keampunan dosa, keselamatan, pendamaian, kehidupan dan kebahagiaan, yang dihayati melalui iman dalam karya Roh Kudus (Mat 28:19; Mrk 16:15-16;Mrk 14;Luk22; 1 Kor 11).

A) Baptisan Kudus

Baptisan itu adalah saluran kemurahan Allah bagi manusia, anak-anak dan yang dewasa, karena melalui baptisan itu Gereja berdiri di tengah dunia ini, dan melalui iman dijadikan layak menerima keampunan dosa, kelahiran kedua kali, kelepasan dari kuasa maut dan dari kuasa iblis, dan memperoleh kebahagiaan kekal. Dan melalui baptisan itu jugalah orang percaya dipersatukan ke dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan menerima kuasa Roh Kudus (Mark 10: 14; Luk 18: 16; K. Rasul 2: 41; 10: 48; 16: 33; Roma 6: 4; 1 Kor 10: 1 - 9; Tit 3: 5; Ibr 11: 29; 1 Pet 3: 21).

Dengan ajaran ini kita menekankan bahwa anak bayi dibaptiskan di tengah Gereja, karena dengan demikianlah mereka termeteraikan ke dalam persekutuan yang ditebus Kristus, sebab Tuhan Yesus adalah juga bersukacita menerima anak-anak. Orangtua diimbau agar mereka mendorong anak-anak mereka yang sudah dibaptis ikut Sekolah Minggu, dan persekutuan lainnya di Gereja. Kita juga menekankan, Gereja itu esa dalam baptisan kudus. Cukuplah Baptisan kudus dilayankan sekali kepada seseorang selama hidupnya.

B) Perjamuan Kudus

Perjamnan kudus adalah memakan roti sebagai saluran tubuh Tuhan Yesus Kristus dan meminum anggur sebagai saluran darah Yesus Kristus agar kita menerima keampunan dosa, kehidupan dan kebahagiaan. Perjamuan Kudus adalah pesta sukacita bagi orang yang ikut, karena itu adalah pendahuluan dari persekutuan yang kekal. Dan itu juga adalah tanda syukur mengingat penebusan Tuhan Yesus Kristus, dan jalan menerima kasih karuniaNya (Mat 26:20-30; Mrk 14:17-26; Luk 22:14-20; 1 Kor 11:17-34).

Dengan ini kita menganjurkan supaya kita lebih sering ikut-serta dalam Perjamuan Kudus.

Kita menolak kebiasaan beberapa Gereja yang hanya memberikan roti kepada warga Gereja, tanpa anggur. Demikian juga pendapat yang mengatakan ada lebih dari dua sakramen.

Pasal 9
MAJELIS JEMAAT

Kita mempercayai dan meyaksikan :
Semua orang Kristen, laki-laki atau perempuan, terpanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini, selaku kaum yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kaum yang dipimpin oleh Kristus untuk memberitakan pendamaian yang dilakukan Kristus, yang memanggil Gereja dari kegelapan ke terang. Jabatan gerejawi semua orang Kristen adalah jabatan pelayanan.

Tetapi untuk memelihara pelaksanaan pelayanan di tengah Gereja, Allah memanggil pelayan jemaat melalui Gereja untuk bekerja sesuai dengan tiga jabatan Kristus, yaitu: nabi, imam, raja (1 Kor 2: 28; 1 Tim 6: 5; Yoh 1: 49; 1 Petr 2: 9).

Penampakan ketiga jabatan Kristus adalah :

1. Mengkhotbahkan Kabar Baik di tengah Gereja, di dunia ini dan kepada segala makhluk.
2. Memelihara dan melayankan dua sakramen, yaitu baptisan kudus dan perjamuan kudus.
3. Menggembalakan warga Gereja.
4. Mengawasi seluruh kegiatan Gereja
5. Mengajarkan dan memelihara ajaran yang murni.
6. Menjalankan hukum siasat gereja dan penggembalaan, dan menentang ajaran sesat.
7. Menjalankan pelayanan kasih
8. Membebaskan orang dari berbagai kemiskinan dan kebodohan
9. Ikut serta melaksanakan pembangunan yang berdasarkan kebenaran dan keadilan, dan menjunjung tinggi nilai manusia selaku citra Allah (Imago Dei).

Bagi pelayanan di Gereja mula-mula diangkatlah: rasul, nabi, pemberita Injil, Gembala, pengajar, diaken dan diakones, penetua, episkopos (pengawas) untuk melayani Tubuh Kristus.

Walaupun pelayanan di tengah Gereja beraneka ragam, Tuhan yang empunya pelayanan itu adalah satu (Ef 4: 11; Kis 6: 1 - 7; 14: 23; 15: 2; 20: 28; Pilp 1: 1; 1 Tim 3: 1; Tit 1: 7; 1 Tim 3: 3; 4: 11; Mat 23: 11; 1 Kor 12: 5 - 7).

Dalam Gereja Reformasi, jabatan kependetaanlah yang mencakup semua jabatan yang tersebut di atas. Karena itu kita menolak seseorang melayankan sakramen tanpa dia menerima tahbisan kependetaan, demikian juga seseorang yang mencari dan memakai jabatan kependetaan tanpa melalui proses yang benar (2 Kor 13:13; K. Rasul 8: 16).

Dengan ajaran ini kita menekankan, setiap orang harus merendahkan dirinya dalam melaksanakan tugasnya di tengah Gereja, seperti Kristus, Gembala Agung itu yang adalah teladan bagi semua pelayan di Gereja (1 Petr 5: 4; 2: 25).

Mereka yang ditahbiskan harus berani menyatakan kebenaran Yesus Kristus di hadapan sesama manusia dan penguasa.

Kita menolak sikap dan perilaku pelayan yang cinta akan harta emas karena pelayanan di dalam Gereja adalah pengorbanan diri.

Pasal 10
TATA GEREJA

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Gereja harus mempunyai Tata Gereja yang berdasarkan Firman Allah, karena Tata Gereja itu adalah satu alat untuk mengatur, memberikan ketenangan dan memelihara Gereja. Dan dengan Tata Gereja itulah Gereja dibantu agar tetap berdiri di atas dasar yang satu itu, yaitu Yesus Kristus. Tata Gereja itu perlu diperbaharui sesuai dengan perobahan zaman (1 Kor3:11; 14: 33;1 Petr 2:4-6).

Dengan ajaran ini kita menekankan perlunya memberlakukan penggembalaan dan hukum siasat Gereja. Kita menolak pandangan yang menyamakan Tata Gereja dengan Firman Allah, demikian juga pandangan yang meniadakan perlunya Tata Gereja.

Pasal 11
HARI MINGGU

Kita mempercayai dan menyaksikan:
Hari Minggu adalah hari sukacita, merayakan dan mengingat hari kebangkitan Tuhan Yesus dan turunnya Roh Kudus. Dan dengan merayakan hari Minggu itu kita mengingat pekerjaan penciptaan Allah sejak pada mulanya sampai hari ini. Setelah Gereja ada, hari Minggu dirayakan yaitu pada hari yang ketiga setelah kematian Tuhan Yesus. Dan hari Minggu itulah yang dikuduskan oleh orang Kristen sesuai dengan tuntutan hukum yang keempat (Yoh 20:1926; 1 Kor 16:2; K Rasul 20:7; Wahyu 1:10).

Dengan ajaran ini kita menekankan supaya semua orang Kristen datang menghadiri persekutuan orang Kristen pada hari Minggu. Dengan ajaran ini kita menolak peniadaan kekhususan dan kekudusan hari Minggu.

Pasal 12
PERBUATAN DAN IMAN

Kita mempercayai dan menyaksikan:
Pada mulanya, sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Allah mengangkat manusia itu menjadi pengolah dan pemelihara dunia ini. Pekerjaan manusia berdasar pada kepercayaan bahwa Allah terus menerus bekerja (Yoh 5: 17). Melalui pekerjaan itu berkat Allah mengalir deras kepada manusia dan kepada seluruh ciptaan, menghasilkan buah bagi manusia dan bagi sekitarnya. Kepercayaan kepada Yesus Kristus harus menghasilkan pekerjaan baik. Seseorang adalah sesat kalau mengharapkan memperoleh kebenaran, kehidupan, ketenangan dan berkat karena melakukan pekerjaan baik (Ef 2: 8; Roma 5: 1).

Dengan ajaran ini kita menekankan agar manusia rajin dan terampil bekerja, dan hasil pekerjaannya menjadi korban syukur bagi Allah dan memperhatikan orang yang ber-kekurangan (2 Kor 9: 2 - 1 1).

Dengan ajaran ini kita menolak pekerjaan yang tidak dikehendaki Allah, dan supaya warga jemaat setia, dapat dipercaya dan bertangggungjawab melakukan hukum dan Firman Allah baik atau tidak baik waktunya, terutama pada saat terjadi pencobaan misalnya korupsi, judi, pencurian, penyalah-gunaan wewenang, mencari keuntungan yang tidak wajar, menjual dengan harga yang sangat murah dengan maksud merugikan pihak lain.

Pasal 13
TENTANG PEMERINTAH

Kita mempercayai dan menyaksikan:
Pemerintah yang berwibawa datang dari Allah untuk mewujudkan keadilan, melindungi, memelihara, melawan kejahatan dan menyediakan yang perlu bagi warga negara dan kehidupan umat.

Yesus Kristuslah dasar dari Gereja yang hidup di dunia ini, dan kita juga menyaksikan bahwa Allahlah yang memberikan keselamatan di dalam Yesus Kristus.

Kita mengingat bahwa kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (Roma 13: 1; Kor 3: 11, K. Rasul 5: 29; 1 Petr 2 : 13 -17; Wahyu 13).

Dengan ajaran ini:
Kita menekankan, Allahlah yang memberikan kemerdekaan itu kepada bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kita menekankan, Yesus Kristus, Panglima Gereja, sebagai jalan kita untuk meminta. Kita menekankan cita-cita dan tanggungjawab warga masyarakat dalam memperjuangkan keadilan, kasih, damai dan kesejahteraan melalui Pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila.

Kita menekankan bahwa kita turut serta menegakkan dan memelihara kebenaran, demikian juga turut menikmati hasil pembangunan nasional. Gereja terpanggil mendoakan pemerintah dan aparatnya (1 Tim 2: 1 - 2; Roma 13: 1 - 7).






Pasal 14
MAKANAN

Kita mempercayai dan menyaksikan:
Semua yang diciptakan Allah adalah baik dan kita tidak memantangkan setiap makanan yang diterima asal dengan hati yang penuh syukur dan terima kasih, sebab apa saja yang diterima menjadi suci oleh karena Firman Allah dan doa.

Manusia tidak menjadi kudus karena mengindahkan bermacam-macam pantangan terhadap makanan. Karena imanlah yang menerima kekudusan dari Allah.

Tetapi kita perlu menjaga agar makanan tidak berlebihan bagi setiap orang di rumah atau pun di pesta. Kita perlu memelihara tubuh-jasmani kita dengan memakan makanan yang sesuai untuk kesehatan.

Kita harus melawan sifat yang dikuasai oleh makanan, minuman dan rokok (1 Tim 4 :4 - 5; Mat 15; Roma 14:17; K. Rasul 15; Kol2: 16-23).

Pasal 15
PERINGATAN AKAN ORANG YANG MENINGGAL

Kita mempercayai dan menyaksikan :
Kematian adalah akhir dari hidup manusia di dunia ini, dia berhenti dari segala pekerjaannya. Ada keselamatan bagi orang yang percaya. Yesus Kristus yang telah bangkit itulah yang membangkitkan orang dari kematian, Dialah Tuhan dari orang yang hidup dan yang mati (Roma 14: 7 - 9).

Berbahagialah orang yang mati di dalam Tuhan yang setia sampai akhir (Why 14: 13).

Gereja menyelenggarakan peringatan bagi orang yang meninggal untuk menyadarkan iman kita supaya kita mengingat akan akhir hidup kita sendiri serta meneguhkan pengharapan akan kemenangan Kristus mengalahkan kematian, demikian juga pengharapan akan kerajaan sorga sebagai tujuan jiwa - roh kita dan persekutuan orang percaya dengan Tuhan Allah hingga kedatangan Yesus Kristus yang kedua-kali.

Dengan ajaran ini:
Kita menekankan pengharapan keselamatan manusia dari antara orang yang mati di dalam Yesus Kristus. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang hidup dapat menerima berkat dari orang yang mati.

Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang mati dapat berhubungan dengan orang yang hidup dengan mendoakan arwah-arwah. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa haruslah mendirikan tugu untuk menghormati orang yang mati sebagai cara menerima berkat bagi keturunannya.

Dan dengan ajaran ini :
Kita menolak semua bentuk ajaran agama kekafiran terutama ajaran tentang roh yang mengatakan : roh orang yang meninggal itu hidup, dan roh orang yang meninggal itu menjadi hantu dan roh leluhur (sumangot).

Pada waktu peringatan orang yang meninggal, baiklah kita mengingat untuk mengucap syukur kepada Allah, akan segala perbuatannya yang baik pada waktu masih hidup, tetapi tidak untuk memohon berkat dan tanda kesurupan dari yang telah meninggal itu.


PASAL 16
KEDATANGAN TUHAN

Kita mempercayai dan menyaksikan :

Tuhan Yesus akan datang kedua-kalinya untuk menyatakan Yerusalem yang baru, sebagai penampakan keagungan dan kemuliaan Allah. Saat itulah dunia ini akan berakhir. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan waktuNya akan datang. Oleh sebab itu setiap orang percaya harus siaga dan berjaga-jaga di dalam kesitaan dan pengharapan akan kedatanganNya, karena saat itulah berlaku hukuman dan kasih karuniaNya (Yoh 5: 28; 1 Tes 4: 16; Mat 24: 3,42; Lukas 21 : 28; Mat 25; Why 20: 11-15; 1 kor 15:52; 2 kor 5: 10; Yes 60: 10-16).

Dengan ajaran ini, hendaknya kita sungguh-sungguh memakai waktu dalam kehidupan kita sebagai masa kasih karunia dalam menyongsong kedatangan Tuhan.

Kita menolak kebiasaan yang mencoba menghitung dan menetukan hari kedatangan Tuhan kedua-kalinya. Demikian juga dengan pandangan yang mengatakan tidak ada akhir dari dunia ini.

PASAL 17
TENTANG MALAIKAT

Kita mempercayai dan menyaksikan :

Malaikat-malaikat adalah ciptaan Allah, yang taat kepada Dia, dan roh pelayan, yang diutus untuk membantu para pewaris keselamatan. Ibr 1: 14; kej. 22: 11-12; Luk. 1: 11,26; 2: 9; Mat 28: 2; Yud 9; Why 12: 7-9; 14:6; 20: 1-3; 22: 18; Mal 3: 1.





































PANINDANGION HAPORSEAON
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
( H K B P ) TAHUN 1951


HATA PATUJOLO

Mansai ringkot do buku: "Panindangion Haporseaon", laho pahothon haporseaonta dohot mangalo parpoda haliluon. Adong do di huria najolo Panindangion - Haporseaon Oikumene mangalo angka poda haliluon. Adong do angka surat panindangion di tingki Reformasi mangalo poda ni Katholik - Rom. Songon i ma mandatdati ganup hali mullop poda haliluon na manggaori huria, sai tubu do angka surat Panindangion na imbaru. Alai di angka Panindangion na imbaru i, ndang dihalupahon Panindangion na parjolo i laho mangalo haliluon na imbaru i. Asa ingkon tongtong do mar-Panindangion na imbaru huria i laho mangalo angka poda haliluon na tubu. Songon angka Sipatota Huria di tingki Reformasi, ndada holan panindangion najolo dipangke nasida, ala asin do rumang ni i muse di tingki nasida. Asa ndang jadi nok mata ni huria marhanalomhon panindangion najolo. Ingkon sai pinarata manang pinatota do angka panindangion i di ganup tingki.

Di tano Jerman masa do angka poda haliluon na imbaru olat ni taon 1933. Di tingki tarsunggul do angka huria na disi, manghilala- na so sae be panindangion najolo mangalo haliluon i, jadi dipauli nasida do sada panindangion na imbaru, na margoar : "Die Barmer Thesen". (31 - 5 - 1934). Diondolhon nasida do Panggomgomon ni Kristus sandiri; dialo do panggomgomion ni jolma di parugamaon songon si Hitler dohot angka donganna.

Di tano Bolanda pe marusaha do nasida laho paturehon sada panindangion na imbaru. Ia panindangion na imbaru i tong do marojahan tu panindangion najolo, alai marsoara na imbaru di tingki na modern on. (Dr. H.M. Bolkestein alaman 203 baris 24 sian ginjang).

Marbingkas sian angka na manosak Hurianta, ingkon tubu ma di tingki on pamingkirion maradophon angka ugama dohot podapoda na humaliang hita. Ia nasailaon, holan dua do na tardok ugama na manghaliangi hita, i ma Hasipelebeguon dohot Hasilomon. Alai anggo nuaeng, nunga tung torop na ro sian duru dohot na martubuan di bagasan.
Tagoari ma jolo sadasada:
1. Katholiek Rom. Na mangulahi ro nuaeng laho paherbanghon habongna. Na maralo do podanta tu pangajarannasida.
2. Adventist. Na pajongjonghon Seminarium di Pematangsiantar dohot na pararathon podanasida marhite na pararathon angka bukunasida dohot marsaranan manang pigapiga borngin di sada luat.
3. Pinkster. Nunga hira di ganup luat ni hita on rarat podanasida; diondolhon nasida do taringot tu tondi dohot na marhata na leban. Lelengleleng nasida martangiang dohot marende Halleluyah. Ruar do sada surat kabar nasida sian Jakarta na margoar "Penyuluh".
4. Na tonditondion. Ragam do nuaeng na tonditondion di hita on, adong na manggoari dirina "Huria na badia", adong "Huria Panghophopon", adong na marsubanghon mudar songon na di Pagar Sinondi dohot Pematangsiantar, adong do na mangihuthon Sibindanamora, na di Sionomhudon dohot Laeparira. Na marojahan tu Bibel do didok podanasida, alai tung na sala situtu do pangalapathonna di hata i; tung tubutubu ni rohana do dibahen.
5. Sirajabatak. On pe tung rarat do di torop luat. Na marrumang partei manang golongan do nasida didok. Alai tung tangkas do tarida di anggaran dasarnasida angka ruhutruhut ni hasipebeleguon najolo siradotannasida.
6. Punguan ni par-Bibelkring. I ma parpunguan na ro sian Balata jala na mangararati tu Pematangsiantar. Songon burbur do i di huria, angka na manegai roha ni dongan. Diondolhon nasida do naung godang sala ni pangulaon ni Hurianta, na so domu tu Bibel i. Nunga taripar i dohot tu Tapanuli on.
7. Hakristenon Nationalisme. I ma na marbuung salpu i. Dipalipe nasida do poda ha-Kristenon i ma mangaithon tu tujuan ni roha haBangsoon.
8. Synkretisme. Angka na mandok : "Rap denggan do sude ugama i, holan na marsisurungi saotik do". Nunga tubu sada ugamo di Jakarta, na margoar : Ugama "ISLAM ISA". I ma pardomuan ni haSilomon, ha-Kristenon dohot ha-Jahudion. Sai ditongosi nasida do hatorangan ni podanasida i nang tu hita on. Songon on do panimbangionnasida taringot tu angka ugama : Ugamanasida i ma apala parginjang 24 karat mas mamolin, ninna. Kristen : 22 karat, ugamo tinggi – Jahudi : 20 karat = ugama menengah tinggi, Silom : 18 karat = ugama menengah. Sude ugama na asing : 16 karat = ugama rendah.
9. Angka podapoda na ro sian Theosophie, Komunisme, Kapitalisme. Tung godang do ro angka hata sian i na tau manggaori haporseaon.
10. Angkup ni i nunga jongjong punguan ni angka na mamulik sian hurianta, i ma songon Mission Batak, H.Ch.B.P.K.B. dohot H.K.I., jala binoto do sai na tubu dope muse tamba ni i manang piga nari jala tagamon do sia na adong do muse asing ni podana sian poda ni Hurianta.
11. Ha-Sipelebeguon dohot ha-Silomon na humaliang hita. Tung na manimbil do podanasida sian Bibel i; jala apala pajorbuthon, ala marrupa na asing i nasida ro mandapothon Hurianta. Tung bagas dope marurat pasipasi ni ha-Sipebeleguon i di roha ni torop ruas ni Hurianta, songon urat ni haubolon na manorusi tano hatubuanna.
12. Sada nari dope apala na ringkot : Ingkon tontu do panindangionta maradophon Adat dohot Kebudayaan ni bangsonta. Apala taringot tuson ma ingkon gumodang pingkiranta asa unang pansegai na dua i tu haporseaon. Sai diondolhon bangsonta do di tingki on : Ingkon hot Adat dohot Kebudayaanta. Na denggan do i alai nang pe denggan tadok ndang sude i mardomu tu haporseaonta, adong do parmaraan disi.
Tung parmaraan do di Hurianta angka ugamo dohot podapoda na marragam i.
Ala ni sude na pinajojor ondeng, dipangido tingki on do nuaeng tu hita : Ingkon adong do di Hurianta "PANINDANGION HAPORSEAON" na marisi poda na polin hombar tu na tahatindanghon sian mulana. I ma na gabe tanda dohot haojahan di hita.
Angkup ni i ringkot do adong di hurianta "Panindangion Haporseaon" i, na manghamham saluhut ojahan ni na tahaporseai, asa unang samak tu angka na asing. Ai i do antong aturanna di sada punguan Kristen na margoar "H U R I A". Ndang goaron "Huria" sada punguan Kristen, ia so adong Panindangionna. Jadi ringkot situtu do i bukuhononhon asa lam torang pangantusion ni sude ruas ni Hurianta dalan pahothon haporseaonna.
Jadi on ma pangarimpunan ni ringkotna i :
1. Ala haporseaon i do manghorhon panindangion on songon na nidok ni Apostel Paulus tu halak Korint (II Kor. 4, 13) : "Na porsea do ahu umbahen na huhatahon".
2. Ala ingkon manindangi do Huria maralohon portibi on, songon na nidok ni Apostel Petrus (I Petrus 3: 15): "Tongtong ma hamu hobas, mangalusi ganup na manungkun hamu taringot tu na hinirim ni rohamuna". I Timoth. 4, 6 : "Anggo i dipodahon ho tu angka dongan, gabe tutu ma ho parhalado ni Kristus, manghangoluhon hata haporseaon i dohot poda na uli na niihuthonmi".
3. Ala sipanorangi do i, na patandahon poda na sintong sian poda haliluon. 1 Joh. 4, 2 dohot 4.
4. Ala diigil hasadaon di bagasan ngolu parhuriaon do hasadaon di Panindangion - Haporseaon. Ep. 4, 5; Joh. 17, 21.
5. Ala arga situtu do i muse teanon ni na pinompar ni Huria i, laho mangihutihut haporseaon ni angka ompuna. 5 Musa 6, 7.

HUASONA
Ianggo tung apala na marhuaso, holan Buku Na badia i do, ala Debata do mangula manang pajadihon i. Alai buku Panindangion - Haporseaon i pe marhuaso do. Tutu jolma patomutomu i, alai na marondolan situtu do i tu hata ni Debata.
II Korint 1, 21. II Timoteus 3, 16 - 17, alai unang ma di bagasan paksa haunduhon i, jala unang ma pinamate panggora ni roha. Ingkon bebas do halak manangkasi buku Panindangion i. Molo adong dapotsa disi na so mardomu tu Hata na badia i, boi do pasahatonna haboratanna tu na manguluhon Huria i.

Songon na tarsurat di buku on ma Panindangion Haporseaon i, na pinahot ni Synode Godang di Sipoholon, di ari 28 - 30 Nopember 1951.

PANINDANGION HAPORSEAON Nl HKBP
PAMUNGKAAN :
1. Ia panindangion - Haporseaon ni HKBP on, i ma udut ni angka Panindangion - Haporseaon (Confessie) naung adong hian, i ma angka Panindangion - Haporseaon (Confessie) sitolutolu na hinatindanghon ni angka Ama ni Huria najolo na ginoaran :
1. Panindangion Apostolicum
2. Panindangion Nicenum
3. Panindangion Atanasianum
2. Ia Panindangion - Haporseaon on, i ma pangarimpunan ni na itahaporseai dohot na itahirimi di hangoluan on dohot tu hangoluan sogot.
3. Ia Panindangion - Haporseaon on, i ma ojahan di H.K.B.P. sijamitahononhon dohot sipodahononhon dohot sihangoluhononhon. Math. 16, 16
4. Ia Panindangion - Haporseon on, i ma ojahan di H.K.B.P., laho manulak, mangalo nasa poda na lipe dohot poda haliluon na so hombar tu hata ni Debata.

Bindu 1
TARINGOT TU DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sada do Debata na so marmula na so marujung, Pargogo na so hatudosan, Na so olo kuba, Haposan, Parbinoto na sun, Na so hadodoan, Paruhum na tigor, Parasi roha godang, Pardengganbasa. Ibana do manggohi langit dohot tano, Parroha na sintong, Na sun badia, Parholong roha.
5 Musa 6, 4; 11 Musa 3, 14a; Gen. 17: 1; Psalm 105, 8; I Korint 1, 9; 11 Tess. 3,3; Luk. 1, 37; Rom 11, 33; 5 Musa 10, 17; Rom 2, 11;1 Kor. 1, 30; Psalm 103, 8; Psalm 24, 1; Jes. 3, 16;1 Timoth. 6, 15 -16.

Marhitehite poda on : tatulak jala taalo do hasomalan na mandok : "Ompung" tu Debata dohot panghilalaan na mangarajumi holan Pardenggan basa do Debata dohot roha na manghaposi boi ro pasupasu sian "sumangot ni Ompu" songon na hinasomalhon ni halak Sipelebegu. Suang songon i na manjujur ari, na parundinghon langka dohot na manjaha surat ni tangan.
Laos marhite poda on tatulak do poda na mangarajumi lumobi Huaso ni Debata sian Ha-BadiaonNa dohot Holong ni rohaNa.

Bindu 2
HASITOLUSADAON NI DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Sada do Debatanta jala huhut sitolusada do, i ma: Debata Ama, Debata Anak, Debata Tondi Parbadia.
(ida: Joh. 5, 19; Joh. 14, 11; Joh. 1, 1; Joh. 15, 26;11 Kor. 13, 13; Mat. 28: 19).

Na ditubuhon Ama i do AnakNa sian hadirionNa sandiri sian mula ni mulana ro di saleleng ni lelengna, mandok: Suang songon Ama i na so marmula na so marujung, suang songon i do Anak i. Suang songon i muse do na so marmula jala na so marujung do Tondi Parbadia i, i ma na borhat sian Debata dohot Anak i.
Joh. 15 :26

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do pangantusion na mandok: Holan sada do Debata (Maha Esa) di bagasan pangantusion na mangarajumi : Na tumoru do Anak i dohot Tondi i sian Ama i.

Taalo do huhut poda na mandok : Ia Hadirion ni Sitolusada, i ma: Debata Ama, AnakNa Tuhan Jesus Kristus dohot INA Tondi Parbadia.

Bindu 3
ANGKA ULAON HAPUNJUNGAN NI DEBATA SITOLUSADA I

A. Debata Ama do na manompa, marmudumuduhon dohot manggomgomi saluhut na tarida dohot na so tarida.
Marhitehite poda on tatulak jala taalo do poda Patalismus (Takdir, sibaran dohot bagian).
B. Debata Anak, na gabe jolma, na tinubuhon ni si Maria, na so habubuhan, na gabegabean sian Tondi Parbadia, na ginoar Tuhan Jesus. Asa gabe dua pangalaho jumpang di Ibana, i ma: Ha-Debataon dohot ha-Jolmaon di bagasan sada diri, na so boi sirangon. Debata situtu do Kristus, alai huhut jolma situtu. Na tumaon na porsuk do Ibana di panguhuman ni si Latus na mate tarpajal di hau pinarsilang, laho paluahon hita sian dosa dohot sian hamatean dohot sian gomgoman ni sibolis i. Na gabe hagogok ni pelean do Ibana bahen pardengganan tu Debata siala sude dosa ni hajolmaon. Na tuat do Ibana tu banuatoru, dung ditanom, na mulak mangolu di ari patoluhon, na manaek tu surgo, laho hundul tu siamun ni Debata Jahowa, Amanta i na marhasangapon salelenglelengna. Di banua ginjang do Ibana mangondihon hita, manggomgomi saluhut, paima mulak sogot tu tano on manguhumi halak na mangolu dohot na mate.
Mat. 28, 18; Ep. 1: 20 - 22; Ep. 1, 7; Joh. 3, 16; Heb. 9: 14; Pilippi 2, 9 - 1 1.
Marhitehite poda on, tatulak jala taalo do : Angka poda ni Katholik rom, 1). Na mandok: "Na boi do si Maria, ina ni Tuhan Jesus manang na ginoarannasida na badia, manangianghon hita tu Debata". 2). Poda ni Katholik Rom na mamodahon : "Boi do Pastoor mamelehon Kristus di pelean Misa". 3) Poda haliluon ni Katholik Rom na mandok : Paus na di huta Rom do wakil ni Kristus na di tano on. Math. 23, 8 - 10. 4). Marhite poda on nialo jala tinulak do pingkiran ni jolma na padoshon Tuhan Jesus dohot Nabi-nabi na adong di portibi on.
C. Debata Tondi Parbadia do na manjou mangajari huria i jala patongtonghon di bagasan haporseaon dohot habadiaon di bagasan Barita Nauli bahen hasangapon ni Debata.

Rom 8, 14 - 17; I Korint 3, 16; (patudos lapatan ni Haporseaon patoluhon).

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok "Boi do songgop Tondi Parbadia tu jolma marhitehite panghobasionnasida sandiri so pola marhitehite sian Barita Nauli". Laos songon i taalo jala tatulak do poda na mandok : "Holan marhitehite na siarsiaran dohot na marhata sileban o songgop Tondi Parbadia".

Laos songon i tatulak jala taalo poda na mandok : Na so pola ringkot marubat, sae do molo holan martangiang tu Tondi Parbadia. Jala na mambahen Panurirangion gapgap mangasahon Tondi Parbadia. Laos songon i parsaoran na masaltuhu, na matorbanghu, ala naung digohi Tondi Parbadia, ninna. Sudena na taalo jala na tatulak on, i ma angka :
Poda na :
Mangasahon Goar ni Tondi Parbadia di na so ture dalanna.

Bindu 4
HATA NI DEBATA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia hata na tarsurat di Bibel i, i ma di Padan Narobi dohot Padan Na imbaru TUNG HATA NI DEBATA DO I. "Ai ndang dung ian tahi ni jolma haroroan ni panurirangon, alai tinogihon ni Tondi Parbadia do umbahen na marsoara angka jolma disuru Debata".
2 Pet. 1,21
Ai nasa surat i, sinihathon ni Debata do, jala hasea mamodai, maminsang, pauliulihon, manogunogu di bagasan hatigoran, asa rimpas hata ni Debata, hobas tu nasa ulaon na denggan.
(II Tim. 3, 1 6 - 1 7)
Marhitehite on taondolhon do: Naung singkop do Surat Na Badia i papatarhon hadirion ni Debata dohot lomo ni rohaNa jala nunga singkop dipodahon di Surat Na Badia i sihaporseaan ni jolma parhitean tu hangoluan na saleleng ni lelengna.
(Pangk. 22, 1 8 -1 9)
Holan Surat Na Badia i do parmulaan dohot hapatean ni sude pamingkirion, parbinotoan dohot pangulaon di bagasan huria i dohot di diri na porsea i.
Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Nasa hapistaran dohot habisuhon ni jolma na manimbil sian Hata ni Debata.
(Poda Salomo 3, 5; Psalm 111, 10)


Bindu 5
MULA NI DOSA

Sibolis do mula ni dosa, jala diparsinta rohana do, asa sude jolma gabe pardosa na marbalik sian Debata.
(Joh. 8, 44; 1 Musa 3, 1 - 7; Pangk. 20, 10)
Asa nang pe denggan jolma na parjolo i (Adam dohot Hawa) na boi mangulahon na hombar tu lomo ni roha ni Debata, na dilaosi do patik na nilehon ni Debata tu nasida hinorhon ni pangelaela ni sibolis i gabe marbalik sian Debata. Pangalaosion do dosa i.
(Joh. 3, 4; Jak. 1, 15) 19

Bindu 6
DOSA NA TINEAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Dung madabu si Adam dohot si Hawa tu bagasan dosa, taripar do dosa i tu sude pinomparna. Laos ala ni i ma umbahen tubu di bagasan dosa nasa jolma manisia, jala diparhatoban dosa do sude jolma laho mangalaosi patik ni Debata. Dihorhon dosa i do uhum dohot hamatean salelenglelengna.
Psalm 51, 7; 58, 4; I Musa 8, 21; Rom 5, 12; Rom 3, 12; 3, 23;
Titus 3, 5; Joh. 3, 5; Joh. 6, 63.
Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do pingkiran na mandok : Ndang mardosa dope posoposo na tubu tu hasiangan on. Songon i muse pingkiran na lipe sian hata ni Debata na mandok : Holan na nionjar ni hapogoson, hahurangan manang pardangolan do umbahen mangulahon dosa jolma jala na so pola mangarajumi dosa.
Laos songon i poda na mandok : Na songon harotas na ias na so marsurat dope roha ni jolma di hatutubuna.

Bindu 7
HALUAON SIAN DOSA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

"Na so dapot haluaon sian dosa marhitehite ulaon na denggan, manang marhite sian gogo sandiri. Holan sian asi ni roha ni Debata do marhitehite panobusion ni Jesus Kristus. Ia dalan manjalo i, i ma marhite sian haporseaon na niula ni Tondi Parbadia, asa diauhon hasesaan ni dosa na pinarade ni Jesus Kristus marhite hamamateNa i. Haporseaon sisongon on do dirajumi Debata na gabe hapintoran di joloNa.
Joh.3, 16;IIKor.8,9;Ul.Ap.4, 12

Bindu 8
H U R I A

A. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Ia Huria, i ma parpunguan ni angka na porsea di Jesus Kristus, na jinou, na pinapungupungu, na pinorbadiaan jala na pinatongtong ni Debata marhitehite Tondi Parbadia.
I Korint 1, 2; 1 Petr. 2, 9; Ep. 1, 22; I Kor. 3.
Marhitehite poda on taalo jala tinulak do :

1. Huria (sada punguan) na pinajongjong ni jolma sian lomona sandiri; i ma na papulik dirina sian Hurianta, so ala ni naung masa di Hurianta poda na maralo tu Hata ni Debata.
2. Pingkiran na mandok : Holan huaso ni angka partogi, angka rapotrapot dohot hak ni ruas na manggomgomi huria; ai holan Kristus do na marhuaso di huria jala holan aturan na hombar tu hataNa do situruton. Ndang Demokrasi na mangarajai huria, alai "Kristokrasi" do.
3. Pingkiran na mandok : Asa "Huria Negara" Hurianta on. Ai asing do kewajiban ni Negara sian tohonan ni Huria.
4. Pingkiran na mandok : Punguan na marondolan dohot na tarihot tu paradaton do Huria i dohot pingkiran na lipe na manghirim ngolu ni Huria ala ni Organisasi sambing.

B. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Na badia do huria i. Ia umbahen digoar Huria i na badia, ndada ala ni habadiaon ni angka ruasna sandiri, alai ala habadiaon ni Kristus, Ulu i do. Asa na gabe na badia do Huria i ala ni na pinarbadiaan ni Kristus, jala na dirajumi Debata do nasida angka na badia. Ala habadiaon ni Huria i do umbahen margoar i Bangso na badia, Joro ni Tondi Parbadia, dohot Bagas ni Debata.
I Petrus2,9;Ep.2,22;Pangk. 1,6;Ep.3,21;IKor.3, 16.
Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok :
Marhitehite ulaonna sandiri dapotsa habadiaon, songon i pandelean dohot parsirangon ala adong dope diida sian ruas ni Huria i na mangulahon dosa.

C. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Hatopan do Huria i. Ia Huria Hatopan, i ma punguan ni sude angka na badia, angka naung partohap di Tuhanta Jesus Kristus dohot di silehonlehonna, i ma : Baritanauli, Tondi Parbadia, Haporseaon, Haholongon dohot Panghirimon. I ma na sian ganup luat manang bango, marga, houm, dohot parhataan nang pe marasingasing ceremonie dohot ruhutruhutna pe. Pangk. 7, 9.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pangantusion na mangarajumi Huria i songon ugamo parbangsoon dohot na mamingkir na so adong pardomuan ni Huria na sada on tu Huria na sada an.

D. Tahaporseai jala tahatindanghon do :
Adong sada Huria, Marojahan do i tu Ep. 4,4; I Kor. 12, 20. "Ai sada do Daging i, i ma Huria i. Alai nang pe torop angka ruas i, sada do daging i". Ia hasadaon ni Huria na nidokna disi asing do i sian hasadaon portibi on na somal na nidok ni halak, ai hasadaon partondion do i. Joh. 17, 20 - 21.

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do : Nasa parsirangan na so marojahan tu poda haporseaon; alai holan na marojahan tu ruhutruhut parduru sambing.

TANDA NI HURIA NA SINTONG

E. Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Ia partinandaan ni huria na sintong, i ma :
a. Molo polin dipodahon Barita Nauli.
b. Molo sintong diulahon Sakrament na dua i songon na niaturhon ni Tuhan Jesus.
c. Ia dipamasa ruhut paminsangon manggotapi angka dosa.

Bindu 9
PARHALADO NI HURIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Sude do halak Kristen tarjou gabe sitindangi ni Kristus jala laho mangaradoti angka ulaon di tongatonga ni huria i, dijou Debata do marhitehite huria i, angka parhalado hombar tu ulaon tohonan ni Kristus na tolu i. Panurirang, Malim, Raja, i ma siradotan di bagasan Huria. I Kor. 12, 28.

Tohonan parhaladoon, i ma :

1. Manjamitahon Baritanauli tu ruas ni Huria i dohot na so ruas dope.
2. Mangaradoti Ulaon Sacrament na dua i, i ma Pandidion na badia dohot Parpadanan na badia.
3. Marmahani tondi ni ruas ni Huria (Seelsorge).
4. Mangaradoti poda na polin, marhitehite paminsangon partondion huhut mangalo parpoda haliluon.
5. Padalanhon ulaon asi ni roha (Diakonie).
Tu angka ulaon i ma dipabangkit di bagasan Huria i, Apostel, Panurirang, Evangelist, Parmahan dohot Pangajari.
Ep. 4, 11 dohot Diacon (Ul. 6).

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pingkiran ni halak na manulak dohot mansoadahon tohonan ni partohonan ala ni angka timbangtimbangan ni rohana, so ala ni na diulahon na maralo tu tohonanna.

Marhitehite on taalo jala tatulak do : Manang ise na jongjong di punguan ni Huria i, na marjamita, na mangajari dohot na mangaradoti ulaon Sacrament molo so jolo diampehon Huria tu ibana tohonan parhaladoon di Huria.

Bindu 10
ULAON NA BADIA (SACRAMENT)

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Holan dua do Sacrament na pinatikhon ni Tuhan Jesus siradotanta, i ma Pandidion na badia dohot Parpadanan na badia. I ma na niaturhon ni Tuhan Jesus tu HuriaNa laho pasahathon marhite tanda na tarida asi ni rohaNa na so tarida i, i ma hasesaan ni dosa, haluaon, hangoluan dohot hasonangan, na niauhon marhite haporseaon.
Mat. 28, 19; Mark. 16, 15-16; Mat. 26; Mark. 14; Luk. 22; II Kor. 11
Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do : poda ni Katholik Rom na mandok 7 Sacrament.

A. PANDIDION NA BADIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia Pandidion Na badia i, parhitean ni si ni roha ni Debata do i tu jolma, ai marhitehite Pandidion i sahat do tu na porsea i hasesaan ni dosa, hatutubu paduahalihon, haluaon sian hamatean dohot sian sibolis jala dapotan hasonangan na salelenglelengna.

Marhite poa on tahatindanghon do: Sididion do nang posoposo; ala marhitehite sian i do pinasahat nasida tu punguan ni angka na hinophop ni Kristus, mardomu huhut tu panjangkon ni Tuhan Jesus di angka dakdanak.

Mark. 10, 14; Luk. 18, 16

Ndang pola sai ingkon usophononhon tu aek molo mandidihon.
Ul.Ap.2,41; 10,48; 16,33;Rom6,4;IKor. 10, 1-4,Titus3, 5;
Heb. 11, 29; I Petrus 3, 21.

B. PARPADANAN NA BADIA

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia Parpadanan Na badia, i ma : Mangan roti parhitean ni Daging ni Tuhanta Jesus Kristus dohot minum anggur parhitean ni mudar ni Tuhanta Jesus Kristus, asa sahat tu hita hasesaan ni dosa, hangoluan dohot hasonangan.

I Kor. 11, 17-34; Mat. 26; Mark. 14; Luk. 22.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok : Holan roti i do lehonon tu ruas ni Huria, ndang dohot anggur. Ai songon on do hata ni Tuhan Jesus di na umpajokhon Parpadanan Nabadia i Ibana : "Sude hamu manginum sian i". Laos i do diihuthon Huria na parjolo i. I Kor. 11, 24 - 25. Ndang marojahan di Hata ni Debata ulaon Missa ( i ma na mandok : Ganup hali dipelehon Tuhanta i di bagasan Missa i ). Dibahen i tung tatulak do i.

Bindu 1 1
ATURAN NI HURIA

Tahatindanghon do :

Ingkon adong do aturan ni Huria na marojahan tu Hata ni Debata. Ai sada ulaula do i parentahon dohot pasonanghon Huria. (I Kor. 14, 33). Laos songon i pestahononhon do angka Pesta Parhuriaon, i ma Pesta Hatutubu, Hamamate, Haheheon, Hananaek ni Tuhan Jesus dohot Pesta Haroro ni Tondi Parbadia. Alai ingkon tangkas ingoton : Ndada marhite sian haburjuon mangaradoti saluhutna i umbahen na taruli hita di bagasan dosa.

Bindu 12
TARINGOT TU PANGGOMGOMI

Tahatindanghon do :
Na ro sian Debata do Panggomgomi na marsahala; i ma panggomgomi na mangalo hajahaton, na mangulahon hatigoran na manumpak asa marsonangsonang jala so hariboriboan angka na porsea, hombar tu na tarsurat di Rom 13 dohot I Tim. 2,2. Alai siingoton do huhut na tarsurat di Ul. 5, 29: "Ingkon oloan do iba di Debata asa di jolma".
Marhitehite poda on tahatindanghon do : Sitangianghonon ni Huria do Panggomgomion asa mardalan di hatigoran. Alai patubegehon ni Huria do saorana tu Panggomgomi. Marhitehite poda on taalo jala tatulak do : Pingkiran na mandok asa "Negara - Keagamaan do Negara"; ai: Negara tinggal negara jala Huria tinggal Huria. Mat. 22, 21b.

Molo ringkot di Paruhuman, ala ni na mangalului hasintongan ni uhum, boi do halak Kristen maruari. Songon i do nang na manjalo tohonan dohot pangkat.

Bindu 13
ARI MINGGU

Tahaporseai do ari Minggu :

"Ari ni Tuhan i" (ari parmulaan ni panompaon ni Debata), ari Haheheon ni Tuhan Jesus dohot ari Hasasaor ni Tondi Parbadia, na pinestahon ni halak Kristen sian mula ni Huria i. Ndang mulak be hita tu Sabbat ni Jahudi : ai halak Kristen do hita.

Marhitehite poda on taalo jala tatulak do poda ni par-Sabbatis na mandok ari Sabtu do Sabbath Siparbadiaan.

Bindu 14
TARINGOT TU SIPANGANON

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Denggan do sude nasa na tinompa ni Debata jala ndang sisubanghononhon nasa na jinalo mardongan roha mauliate, ai na gabe badia do i binahen ni Hata ni Debata dohot tangiang.

Ndang gabe badia jolma hinorhon ni na mangaradoti angka subangsubang taringot tu sipanganon. Ai haporseaon do manjalo habadiaon sian Debata. Ndang gabe badia jolma hinorhon ni na mangaradoti taringot tu sipanganon. I do alana umbahen dialo Apostel Paulus angka patik-patik ni Jahudi taringot tu sipanganon. Ndang jadi parpudi Barita Nauli bahenon ni angka subangsubang, bahenon ni angka Hadis manang Tradisi. Mat. 15; Rom 144; Kol. 2; Ul. 15; I Tim. 4, 4 - 5.

Marhitehite poda on, taalo jala tatulak do poda ni parpoda na mamodahon songon i.

Bindu 15
HAPORSEAON DOHOT ULAON NA DENGGAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do:

Ingkon parbue ni haporseaon do ulaon na denggan i. Na lilu do halak molo dihirim dapotan hatigoran, hangoluan, apulapul dohot hasonangan ibana moo diula ulaon na denggan. Holan Tuhan Jesus do na boi manesa dosa dohot padomuhon jolma tu Debata.

Siradotan do : Patik na 10 i. Alai marhite haporseaon do mangolu jolma, ndada sian na mangulahon na denggan sambing. Tondi Parbadia do mangonjar jolma mangulahon ulaon na denggan. (Ia so Tondi i na mangonjar, gabe dosa do ulaon na denggan i). Joh. 5, 15 - 16; Ep. 2, 8; Rom 5, 1.

Bindu 16
PARNINGOTAN DI NA MONDING

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ampe do tu jolma : Mate sahali, dung i uhum i. Heb. 9, 27. Na maradian nama ibana sian ulaonna. Pangk. 14, 13. Jala Jesus Kristus do Tuhan ni na mangolu dohot na mate. Asa ia tabahen pe parningotan di angka na monding, na marningot ajalta sandiri do hita disi dohot pahothon panghirimonta di hadodomu ni angka na porsea tu Debata dohot pahothon rohanta do i di ngolu parungkilon on. Pangk. 7, 9 - 17.

Marhite poda on taalo jala tatulak do : Poda Hasipelebeguon na mandok : Adong do pardomuan ni tondi ni naung mate dohot jolma na mangolu. Songon i poda na mandok : Laos tinggal di tanoman i do tondi m na mate i. Laos songon i taalo jala tatulak do poda ni Rom Katholik na mamodahon : Api pangurason (Api parpitapita) na ingkon boluson mangurasi tondi ni naung mate asa tu hangoluan, jala na boi patupaon Misa di na mate, dohot na manangianghon naung mate i asa humatop malua sian api pangurason. Laos songon i na martangiang tu tondi ni na badia naung mate dohot na manghirim taripar hagogoon dohot habadiaon ni angka naung mate - tanomanna - ulaonna - barangbarangna - holiholina (parmanomanoan), reliqui.

Bindu 17
TARINGOT TU SURUSURUAN

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Ia angka surusuruan : Na tinompa ni Debata do i, i ma pangoloi di Ibana, jala tondi parhobas, angka na sinuru, mangurupi angka sitean haluaon i.

Heb. 1, 14

Bindu 18
ARI UHUM SOGOT

Tahaporseai jala tahatindanghon do :

Na ro do Tuhan Jesus Kristus di ari parpudi laho manungguli angka na mate, Joh. 5, 28. I Tess. 4, 16; Mat. 24, 3; Luk. 21, 28; Pangk. 20: 11 -15. Manguhumi nasa jolma, Mat. 25. I Kor. 15, 52; II Kor. 5, 10. Disi ma jouonna angka na porsea laho manean hangoluan salelenglelengna. Mat. 25, 34. Alai angka na so porsea laho ma nasida tu na bernit salelenglelengna. Mat. 25. Hot ma tohap ni na porsea i di lambung ni Debata ro di salelenglelengna.

Marhite poda on taalo jala tatulak do poda na mandok :
a. Na boi do etongetongon ni jolma haroro ni Kristus paduahalihon
b. Poda na mandok : Na adong dope parasian dung mate jolma i.
Sandok taondolhon : Na so panagaman do haroroNa. Ida: I Tess. 5, 2; Mat. 24, 42; 44, 50, Luk. 12, 35 36. Asa tongtong hobas hita songon na pinasingothonna i. Luk. 12, 35 - 36.

[+/-] Selengkapnya...